Langsung ke konten utama

Cara Baru Menyembuhkan Kanker Spesifik

Penderita penyakit kanker

 

Artikel Kesehatan: Yant Kaiy

Penyakit kanker saat ini, bukan lagi penyakit langka baik di Indonesia maupun di negara-negara maju. Negara berpenduduk padat, satu dari empat orang Amerika Serikat dapat menderita kanker. Satu dari delapan orang penderita kanker akhirnya mengalami kematian tragis.

Di Indonesia sendiri tampaknya penderita penyakit ini semakin meningkat jumlahnya. Suatu penyakit leukimia akut yang lebih dikenal dengan sebutan Myeloblastic leukimia merupakan suatu bentuk penyakit kanker yang paling menjadi ”momok” bagi kehidupan manusia. Sel-sel darah putih yang berlipat ganda hingga 10 kali, tetapi dikarenakan sel-sel darah putih ini amat muda maka tidak berdaya di dalam menahan atau untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga infeksi yang ringan pun dapat mengakibatkan suatu kematian.

Sebuah kemajuan yang luar biasa didalam upaya penyembuhan penyakit ini baru saja tercapai dan tentu saja ada pengaruhnya. Pada suatu mekanisme umum penyakit kanker.

Semua orang tentunya sudah mengetahui bahwa terjadinya leukimia akut ini erat kaitannya dengan tidak beraturannya susunan kromosom dalam darah, yaitu suatu pertukaran kromosom nomor 15 dengan kromosom nomor 17. Sedangkan pecahan dari suatu kromosom nomor 17 menggantikan pecahan kromosom nomor 15 dan begitu pula seterusnya.

Selama bertahun-tahun orang telah banyak yang mengetahui bahwa tiap-tiap kromosom mengandung beribu-ribu gen, dan gen-gen inilah yang dapat menentukan protein asam amino, yakni suatu unsur terpenting dalam suatu kehidupan manusia di dalam sel-sel. Kemudian, bagaimana caranya untuk dapat menemukan gen-gen yang bertanggung jawab atas terjadinya penyakit kanker ini diantara sekumpulan gen yang terdapat dalam sebuah kromosom?

Suatu jawaban atas pertanyaan itu dari dua kelompok peneliti Prancis yang satu dari Institut Pasteur yang dipimpin oleh Hugues de The serta yang satunya dari rumah sakit Saint Louis dengan pemimpinnya Michael Lamotte, yang dalam penelitiannya berhasil, memisahkan gen penyebab kanker ini.

Sebenarnya penemuan ini berkat pengetahuan awal atas 3 fakta dasar, yaitu suatu pertukaran antara kromosom nomor 15 dann kromosom nomor 17. Peranan penting dari retinol (bentuk aktif dari vitamin A) di dalam bertempur melawan pembentukan kanker dengan jalan mencegah berkembangnya sel sel.

Dan yang ketiga yaitu tentang pengetahuan dasar bahwa gen yang mempersatukan penerima retinol terdapat di dalam kromosom nomor 17, kendati hingga saat ini masih dipertanyakan tentang letaknya gen tersebut.

Sedangkan pakar-pakar yang bergerak di bidang ini, yaitu Prancis mempunyai gagasan untuk bekerja atas dasar sebuah hipotesa bahwa gen penyebab kanker tersebut terletak di celah diantara kromosom nomor 15 dengan kromosom 17, yang merupakan salah satu ciri penyakit leukimia akut ini.

Dengan jalan meneliti di bagian ini, maka dapat dibuktikan bahwa gen yang mengalami kerusakan terletak di celah-celah ini dan kerusakan yang sama ternyata disemua pasien penderita penyakit leukimia ini.

Dengan jalan yang demikian sudah jelas bahwa apabila retinol (vitamin A) selalu dapat memperlambat di dalam berkembangnya kanker pada umumnya dan leukimia pada khususnya. Sebaliknya kerusakan gen tersebut dapat menghalangi tubuh untuk memanfaatkan efek positif dari vitamin A, dengan menghalangi  tersebut maka dapat menetap dalam bentuk asam di sel-sel. Hal seperti inilah yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit kanker leukimia..

Penemuan tersebut sangat berarti di dalam kemajuan penting sebagai upaya ’memerangi’ bentuk penyakit Myeloblastic leukimia, dan juga merupakan langkah berarti dalam melawan kanker secara umum dengan diketemukannya gen yang dapat mengatur distribusi retinol (vitamin A) di dalam tubuh. Seperti yang telah kita ketahui, asam tersebut dapat memainkan peran vital dalam memerangi pembentukan kanker.

Terdapat beberapa hipotesa tentang mekanisme vitamin di dalam mencegah timbulnya kanker, yaitu vitamin A. Mekanisme tersebut adalah in-aktivasi karsinogen, pencegahan aktivitas karsinogenis tahap awal, yaitu dengan cara mempengaruhi aktivitas bermacam-macam enzim atau ekspresi informasi genetika. Selanjutnya terjadilah suatu peningkatan mekanisme kekebalan tubuh serta peningkatan perubahan morfologi jaringan ataupun komposisi kimia sehingga kondisi tubuh tidak kondusif terhadap pertumbuhan tumor.[]

Diolah dari berbagai sumber

 Publish: Koran Jaya Karta (23/2/1992)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p