Memupuk Anak agar Mandiri (Bagian II dari 4 Tulisan)
![]() |
Kegiatan merapikan baju dimulai sejak kecil (Foto: Yant Kaiy) |
Artikel Keluarga: Yant Kaiy
Cobalah kita lihat di sekeliling kita, maka di situ kita
akan melihat bermacam-macam perwujudan daya kreasi anak-anak tersebut. Ada yang
membuat rumah-rumahan, ada yang mencorat-coret tanah dengan berusaha menggambar
seekor kelinci. Dan masih banyak perwujudan-perwujudan anak yang dapat kita
lihat.
Memang daya kreasi pada anak tidak mungkin bisa diajarkan
atau dibeli dengan uang, akan tetapi orang tua serta guru-guru yang akan dapat
mengarahkan dan membimbing anak tersebut untuk mengembangkan daya kreasinya.
Sebenamya dalam membimbing anak untuk mengembangkan serta menyalurkan
bakat-bakatnya merupakan keadaan yang wajar, bahwa anak akan diliputi rasa
ingin tahu yang sangat besar serta anak akan selalu menginginkan melakukan
segala sesuatu menurut keinginan dan caranya sendiri.
Betapa senangnya si bayi setelah ia menemukan kakinya.
Setelah itu ia mulai bermain-main dengan sebuah sendok, dan senang mendengar
dentingan sendok tadi, apabila dipukul-pukulkan ke lantai.
Apabila ia sudah dapat berjalan maka daya kreasinya akan bertambah,
seakan-akan ia sangat bangga bahwa dirinya dapat berjalan tegak tanpa
memerlukan bimbingan dari ibunya lagi. Kadang-kadang apabila anak mendengar
musik maka ia akan menari-nari sendiri menurut gaya dan kehendaknya. Dan di
sinilah anak akan merasa puas dalam mengembangkan daya kreasinya tanpa ada
rintangan dari orang tuanya.
Menurut Epoch Markum, anak yang serba dilayani dan selalu
dilindungi, maka besar kemungkinan anak akan menjadikan anak serba ragu-ragu,
tidak akan dapat mandiri, sangat menggantungkan pada orang lain, tidak mampu
berdiri sendiri, serta suka putus asa dalam kehidupannya.
Dengan selalu mengkhawatirkan anak dan serba tidak memberikan
kelonggaran untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah, sebenamya banyak
kerugian yang akan didapat anak tersebut. Disamping hilangnya latihan untuk
dapat mandiri juga mengakibatkan pengalaman anak akan sangat terbatas, serta
mungkin daya kreasinya akan terhambat.[]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.