Langsung ke konten utama

Postingan

Dirgahayu RI ke-75

Upacara HUT RI berlangsung secara virtual di Kantor Kecamatan Pasongsongan-Sumenep Catatan: Yant Kaiy Pada 2020 kali ini HUT RI dirayakan bukan lagi di lapangan terbuka seperti biasanya. Nuansa semarak pun tak menghias sudut-sudut perkampungan lazimnya. Padahal tahun kemarin pernak-pernik perhelatan lomba seni dan budaya serta olahraga, kompetisi kreativitas humoris para orang tua, adu bakat serius oleh kaum muda tergelar penuh semarak. Bahkan anak-anak kecil juga turut serta menunjukkan kebolehannya dan keluguannya di depan publik. Mereka terlibat dalam suasana suka cita bersama orang-orang sekitarnya. Menyatukan bingkai persatuan dalam irama perbedaan. Meretas sakwa sangka diantara lingkungan nan heterogen. Out putnya ternatal harmonisasi pada altar jalinan kasih sayang sebagai anak bumi pertiwi. Dengan sukarela rakyat bahu-membahu menggelar kegiatan kebangsaan sebagai implementasi dari adanya jiwa nasionalisme. Mereka merdeka mengaplikasikan perasaan bahwa dirinya b

Gambar Literasi SD Karya Jasimul

Akhmad Jasimul Ahyak dengan latar lukisan literasi SDN Padangdangan II Apoymadura, Sumenep - Perupa dari Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura, Akhmad Jasimul Ahyak kembali mendapat kepercayaan untuk menggambar literasi dinding SDN Padangdangan II Kecamatan Pasongsongan. Sebelumnya Jasimul sudah menyelesaikan lukisan literasi dinding SDN Pasongsongan I dan SDN Pasongsongan IV beberapa hari yang lalu. “Setelah rampung literasi dinding ini, saya akan pindah ke SDN Padangdangan II. Kemudian saya kembali mendapat undangan dari seseorang akan mendekorasi lukisan di rumahnya,” ujar Jasimul panggilan akrabnya kepada apoymadura.com. Rabu (19/8/2020). Lukisan literasi karya Akhmad Jasimul Ahyak di SDN Padangdangan II Kecamatan Pasongsongan-Sumenep. Ketika ditanya tentang tantangan melukis literasi dinding sekolah, lelaki berusia hampir kepala lima ini mengatakan, bahwa tantangan terberat adalah menghilangkan rasa bosan. ”Rasa bosan itu ada kalau dalam me

Memperingati Kemerdekaan RI di Pasongsongan

Memperingati HUT RI di Kantor Kecamatan Pasongsongan Catatan: Yant Kaiy Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2020 kali ini dirayakan secara terbatas di Kantor Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Seiring bangsa Indonesia masih dalam suasana bayang-bayang hitam pandemi Covid-19. Tentu semua rakyat di bumi nusantara harus menaati ketetapan (keputusan) pemerintah lewat himbauan dan surat edarannya. Ini wajar karena penguasa mempunyai sudut pandang berbeda dengan rakyat di pelosok terpencil kalau Covid-19 menjadi ancaman serius bagi kesehatan segenap lapisan masyarakat. Namun sebagian besar masyarakat di Pasongsongan mulai tidak takut lagi dengan hantu gentayangan Covid-19. Seakan ada perasaan tidak percaya mulai menggelayuti alam pikiran kaum jelata. Karena tampak jelas dari perilaku mereka yang tetap beraktivitas seperti biasanya. Malam hari di Kantor Kecamatan Pasongsongan Akan tetapi ada pula dari mereka yang mempunyai perspektif l

Noviana Citrayati: Kesejahteraan Nelayan Pasongsongan

Noviana Citrayati  Catatan: Yant Kaiy Perhatian Noviana Citrayati akan kesejahteraan nelayan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura, sudah ada sekian lama dalam benaknya. Impian tentang kesejahteraan nelayan menjadi atensi Noviana yang hingga saat ini masih menggelitik pikirannya. Walau dirinya bukanlah perempuan kelahiran bumi Kecamatan Pasongsongan, namun ia turut memperhatikan nasib yang menimpa para saudara-saudaranya sesama penduduk Kota Keris Sumenep. Istri pengusaha asal Sumenep Hairul Anwar ini memiliki ide besar, kalau persoalan yang melingkupi nelayan Pasongsongan itu akan bisa terurai apabila pemangku kebijakan desa memiliki proses pengolahan ikan representatif. Menurutnya, pengolahan ikan di sini bisa melalui kepemilikan cold storage (gudang berpendingin) yang tentu biayanya tidak murah. Dibutuhkan anggaran operasional besar dan mesti melibatkan para investor. Kemungkinan besar APBD Kabupaten Sumenep menurut Noviana, tidak akan menggelontorkan anggaran sepenuhnya untuk

Ceramah KH. Ismail Tembang Pamungkas

KH. Ismail Macan Madura (kiri)  Catatan: Yant Kaiy Kiai Haji Ismail Tembang Pamungkas atau kalau di Pulau Jawa beliau dikenal dengan sebutan Kiai Haji Ismail Macan Madura sudah begitu akrab dengan masyarakat di Pulau Madura. Sebagai penceramah ia senantiasa memaparkan tema-tema hablum minallah (hubungan antara makhluk dengan Sang Pencipta). Demikian pula cara-cara beribadah yang benar dan tidak menyimpang sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW. Dalam setiap siraman rohaninya, da’i yang berasal dari Dusun Padaringan Barat Desa Paberasan Kecamatan Kota Sumenep ini seringkali memberikan selingan tembang-tembang macapat. Dalam tembang itu banyak terkandung pelajaran berharga bagi manusia. Disinilah letak keunikannya, sehingga terkesan kalau beliau adalah penceramah eksentrik satu-satunya di Kota Keris Sumenep. Beberapa minggu lalu saya sowan pada kediamannya. Maksud dan tujuan mau mengundangnya untuk mengisi pengajian di tempat saya, Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Jasimul, Pakar Menggambar Literasi Sekolah

Tampak Jasimul sedang mengajar anak usia SD (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Perupa Ahmad Jasimul Ahyak yang berasal dari Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura saat ini lagi kebanjiran job menggambar literasi sekolah. Seperti tadi siang, Sabtu (15/8/2020), ia hadir ke SDN Padangdangan II Kecamatan Pasongsongan untuk melukis dinding sekolah. “Saya tidak pernah menetapkan tarif terlalu tinggi, walau pekerjaan menggambar literasi sekolah penuh tantangan tersendiri. Tema dari lukisan itu umumnya yang menentukan sekolah. Tapi ada pula dewan guru memasrahkannya kepada saya,” ujar Jasimul panggilan akrabnya kepada apoymadura.com. Ketika ditanya tentang lamanya menggambar literasi, Jasimul mengatakan kalau satu ruang biasanya dikerjakan 4 hari. Bisa juga kurang dari 4 hari kalau ada yang membantu mewarnainya. Di tengah suasana pandemi Covid-19 yang masih belum ‘diresmikan’ hilang oleh pemerintah, otomatis sekolah negeri dan swasta juga tetap menerapkan pembelajaran

Peluang Sektor Perikanan Pasongsongan

Kades Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto, S.Pt Catatan: Yant Kaiy Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep memiliki potensi hasil tangkap ikan cukup besar di wilayah pesisir utara Pulau Madura. Hasil tangkap ikan amat melimpah dari nelayan Pasongsongan tidak membuat kesejahteraan mereka terangkis sebagaimana mestinya. Poin ini menjadi keprihatinan serius dan perlu dicarikan solusi agar kidung para nelayan tidak terdengar pilu. Seiring dengan itu pula, kemudian pemerintah membangun satu dermaga representatif sebagai sarana penunjang agar dinamika proses bongkar-muat hasil ikan menjadi efektif dan efisien. Namun pemerintah masih belum melanjutkan estafet atensinya tentang bagaimana memberikan solusi agar proses produksi ikan bisa memberikan efek keuntungan menyeluruh bagi segenap individu, baik nelayan, pedangang, juragan perahu, dan pengusasa (investor). Kepala Desa Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto, S.Pt. bukannya tinggal diam melihat realita ini. Kepeduliannya tidak seteng

Elegi Nelayan Pasongsongan

Catatan: Yant Kaiy Sudah banyak tahu kalau hasil tangkap ikan nelayan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep begitu besar. Realita ini didapat berdasarkan hasil wawancara saya dengan Kepala Desa Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto, S.Pt pada tanggal, 19 Juli 2020. Ia menjelaskan, kalau nelayan tetap berjumlah kurang lebih 3000 orang, plus nelayan tidak tetap sekitar 1000 orang. Bahkan masyarakat di Pulau Jawa banyak membeli ikan dari Pasongsongan. Tapi anehnya di wilayah yang berbatasan langsung dengan daerah Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan ini tidak mendapatkan atensi serius dari pemerintah, baik pemerintah daerah atau pusat. Tidak ada kebijakan pemerintah yang mampu menstimulan para nelayan agar diuntungkan. Paling tidak diberdayakan dalam hal kesejahteraannya. Lantaran diantara sekian perahu yang melaut tidak sampai separuh yang membawa pulang ikan setiap harinya. Selebihnya mereka  tidak mendapatkan hasil yang bisa mencukupi biaya operasional. Pada akhirnya banyak dia

Program Fattah Jasin-Ra Fikri

Hairul Anwar (kanan) dan Akhmad Jasimul Ahyak dari apoymadura.com Apoymadura, Sumenep – Aliansi Relawan Hairul Anwar merupakan motor penggerak pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sumenep Fattah Jasin-Kiai Ali Fikri di Pilkada 2020 nanti. Dengan label “Sumenep Barokah”, Paslon ini akan mengusung program pelayanan publik bernama Sumenep Akses. “Maksud dari Sumenep Akses adalah pelayanan pengurusan segala administrasi publik yang nantinya akan dikerjakan di setiap Kantor Kecamatan, baik itu daratan dan kepulauan. Jadi masyarakat tak perlu lagi berbondong-bondong ke Sumenep. Terlebih lagi nantinya standarisasi pengurusan itu harus dibarengi sistem kerja yang profesional, efisien dan efektif, “ terang Hairul Anwar di kediamannya. Kamis (13/8/2020). Lebih jauh Ketua Relawan Hairul Anwar For Fattah Jasin – Ra Fikri ini menjelaskan, bahwa program ini bukanlah sebuah ilusi atau hanya isapan jempol belaka. “Sumenep harus berubah, salah satunya dengan pelayanan publ

Sarana Jalan Desa Padangdangan

Ustadz Alimudin (kiri) bersama Yant Kaiy dari apoymadura.com Apoymadura, Sumenep – Jalan merupakan sarana penting bagi akses kepentingan manusia mencapai tujuan. Jalan yang baik akan mempercepat segala urusan bisa teratasi. Kita tahu masing-masing rumah saat ini memiliki kendaraan roda dua. Bahkan dalam satu keluarga ada lebih dua sepeda motor. Ini menunjukkan mobilitas manusia menggunakan kendaraan tak bisa dibendung lagi. Faktor jalan menjadi vital tak terbantahkan bagi segenap lapisan masyarakat. Rupanya hal ini menjadi perhatian luar biasa bagi Maskon, selaku Kepala Desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. “Sarana jalan pelosok kampung sudah 80 % diaspal. Saya mengamati, Kades Padangdangan begitu besar perhatiannya terhadap jalan-jalan perkampungan. Sasarannya, jelas beliau ingin melihat warganya menjadi tidak mengalami kesulitan mencapai tujuan,” ujar Ustadz Alimudin pada apoymadura.com. Rabu (12/8/2020). Lelaki yang berasal dari Desa Panaongan Kecamata