Langsung ke konten utama

Peluang Sektor Perikanan Pasongsongan

Kades Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto, S.Pt

Catatan: Yant Kaiy

Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep memiliki potensi hasil tangkap ikan cukup besar di wilayah pesisir utara Pulau Madura. Hasil tangkap ikan amat melimpah dari nelayan Pasongsongan tidak membuat kesejahteraan mereka terangkis sebagaimana mestinya. Poin ini menjadi keprihatinan serius dan perlu dicarikan solusi agar kidung para nelayan tidak terdengar pilu.

Seiring dengan itu pula, kemudian pemerintah membangun satu dermaga representatif sebagai sarana penunjang agar dinamika proses bongkar-muat hasil ikan menjadi efektif dan efisien. Namun pemerintah masih belum melanjutkan estafet atensinya tentang bagaimana memberikan solusi agar proses produksi ikan bisa memberikan efek keuntungan menyeluruh bagi segenap individu, baik nelayan, pedangang, juragan perahu, dan pengusasa (investor).

Kepala Desa Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto, S.Pt. bukannya tinggal diam melihat realita ini. Kepeduliannya tidak setengah hati agar para nelayan tidak berkubang pada lingkaran nestapa berkepanjangan. Ia dengan intens mencarikan solusi agar hasil sumber daya alam di desanya bisa memberikan dampak signifikan bagi kemakmuran segenap warganya. Karena dirinya menyadari tidak mungkin desa bisa mengelola seorang diri tanpa ada stakeholder yang memiliki kapasitas anggaran mumpuni.

Dalam wawancara dengan saya awal Agustus 2020 kemarin, Kades Ahmad Saleh Harianto berjanji akan membuka pintu bagi para pengusaha yang mau berinvestasi mengelola hasil ikan di daerahnya. Bahkan dirinya akan memfasilitasi semua yang mereka butuhkan.

Peluang ini sejatinya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin bagi mereka yang punya kemampuan dalam segi pendanaan. Teristimewa para putra daerah Pasongsongan. Karena jalinan komunikasi antara mereka dan Kades Pasongsongan sebelumnya telah saling kenal dan sudah banyak tahu karakter masyarakat setempat.[]

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p