Catatan: Yant Kaiy
Pada 2020 kali ini HUT RI dirayakan bukan lagi di lapangan
terbuka seperti biasanya. Nuansa semarak pun tak menghias sudut-sudut
perkampungan lazimnya. Padahal tahun kemarin pernak-pernik perhelatan lomba seni
dan budaya serta olahraga, kompetisi kreativitas humoris para orang tua, adu
bakat serius oleh kaum muda tergelar penuh semarak.
Bahkan anak-anak kecil juga turut serta menunjukkan
kebolehannya dan keluguannya di depan publik. Mereka terlibat dalam suasana
suka cita bersama orang-orang sekitarnya. Menyatukan bingkai persatuan dalam
irama perbedaan. Meretas sakwa sangka diantara lingkungan nan heterogen. Out
putnya ternatal harmonisasi pada altar jalinan kasih sayang sebagai anak bumi
pertiwi.
Dengan sukarela rakyat bahu-membahu menggelar kegiatan
kebangsaan sebagai implementasi dari adanya jiwa nasionalisme. Mereka merdeka
mengaplikasikan perasaan bahwa dirinya bangga hidup di negeri nusantara ini.
Mereka begitu meniscaya menjadi bagian vital sebagai anak bangsa yang tak dapat
terbeli dengan harta sekalipun.
Tapi realita itu sekarang raib di ditelan halimun pandemi
Covid-19. Semua tidak ada bedanya dengan hari-hari biasa. Padahal tanggal 17
Agustus merupakan hari bersejarah berdirinya bangsa ini setegak-tegaknya tanpa
belenggu penjajah.
Aneh. Dulu pejuang bangsa ini tidak takut dengan senapan
modern, bertempur sampai titik darah penghabisan di medan laga menggunakan
senjata bambu runcing. Mereka rela mati sahid demi tanah air yang dicintainya.
Mereka menghembuskan nafas terakhirnya dengan senyuman, bukan lagi sebuah
ketakutan.
Dan kali ini upacara kemerdekaan RI tidak dapat terlaksana
karena cerita hitam Covid-19. Di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep
perayaan HUT RI dilaksanakan di Kantor Kecamatan Pasongsongan secara virtual.
Yang hadir pun dibatasi sedemikian rupa lantaran mengacu pada surat edaran dari
pemerintah.
Semoga cinta tanah air masih terpatri di dada kita sepanjang
masa. Tak mudah tergerus oleh badai Covid-19 sekalipun.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar