Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

BBM Premium dan Kesumba

Catatan: Yant Kaiy Pelan tapi pasti, BBM jenis premium dihapus dari beberapa SPBU di Sumenep dan Pamekasan. Padahal premium menjadi pilihan utama bagi sebagian besar pemilik kendaraan bermotor. Tidak terkecuali pengendara mobil tergolong lux pun diisi BBM termurah ini.   Begitu pula pedagang eceran BBM rela antri seharian untuk mendapatkannya. Yang Pasti, pengecer diuntungkan. Sedangkan konsumen bisa berhemat diantara kebutuhan pokok yang terus meroket harganya. Semua orang tahu, saat ini penghasilan rakyat mengecil lantaran pandemi Covid-19.   Masyarakat di kampung terpencil bertanya-tanya: Jangan-jangan premium dimix kesumba. Hanya merubah warna untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Dilematik Pilkades dan Money Politik

Catatan: Yant Kaiy Achmad Fauzi (Bupati Sumenep) menerbitkan Surat Keputusan Nomor: 188/437/KEP/435.013/2021 tertanggal 25/10/2021. Isinya tentang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Sumenep pada Kamis, 25 November 2021.   Kabar baik ini sudah lama ditunggu oleh seluruh lapisan warga masyarakat, dimana desanya masih belum melaksanakan Pilkades. Setelah sebelumnya sempat ditunda karena ada PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di seluruh tanah air.   So pasti, semua warga masyarakat di suatu desa mendambakan seorang pemimpin yang bisa membuat perubahan lebih baik dari sebelumnya. Namun tidak semudah mengedipkan mata. Masyarakat seringkali kecewa; disangka baik awalnya, tapi setelah menjadi Kepala Desa banyak rakyat kecewa.   Ujung-ujungnya masyarakat menjatuhkan pilihannya kepada kandidat Kepala Desa beruang. Siapa beruang, dia punya peluang menjadi pemimpin desa. Kira-kira itulah hukum “rimba” yang berlaku di tengah-tengah mayarakat kita

Sang Malaikat

Catatan: Yant Kaiy Rakyat Indonesia saat sekarang sangat mendambakan para imam (pemimpin) yang jujur dari segala tingkatan. Kehadiran imam berakhlakul karimah barangkali akan menatalkan perubahan besar kearah lebih baik. Endingnya, keadilan dan kesejahteraan umat akan terpenuhi sesuai harapan.   Tidak sedikit tokoh berlatar belakang agama dan keturunan orang baik, saat menjadi pimpinan di jabatan tertentu akhirnya hanyut ke pusaran korupsi. Atau ada beberapa diantara mereka yang awalnya lantang bersuara kebenaran, ujung-ujungnya tumbang akibat mempermainkan hukum.   Tapi kita tetap harus optimis, pada saatnya nanti akan datang juru selamat bagi bangsa ini. Mereka adalah manusia berjiwa malaikat.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Maulid Nabi dan Natal 2021

Catatan: Yant Kaiy Kaum muslimin di Indonesia mulai ‘meriang’ dengan penundaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun ini. Meskipun ada beberapa alasan pemerintah yang logis. Sudah pasti bergesernya Maulid Nabi melahirkan banyak opini, masyarakat mulai menerka-nerka. Tentu ada nilai politis pemerintah disembunyikan supaya tidak menimbulkan kegaduhan.   Untung-rugi keputusan tersebut jelas penguasa telah menakarnya. Bisa jadi keuntungan mutlak itu milik pemerintah yang berkuasa dalam banyak sisi. Bisa juga keuntungan itu milik segenap penduduk di bumi nusantara ini. Wallahu a’lam bishawab.   Wajar warga masyarakat curiga terhadap penguasa. Ada apa dengan kebijakan “aneh” pemerintah tersebut.   Saat ini masyarakat awam juga bertaruh sekaligus bertanya; “bernyalikah” penguasa mengalihkan Natal 2021 dan Tahun Baru Masehi nanti? Kalau kebijakan itu juga diberlakukan oleh penguasa, barangkali rasa ‘meriang’ kaum muslimin akan terobati. Episode ini tentu sangat ditunggu-tunggu ma

Koruptor Wajib Digantung

Catatan: Yant Kaiy Banyak kasus korupsi di Negara Kesatuan Republik Indonesia tumbuh subur bak jamur di musim kemarau. Mulai dari tingkat pusat hingga daerah; dari tingkat kabupaten sampai desa. Mereka bermain-main data, mark up belanja/anggaran. Ketika ulahnya terendus, mereka cepat-cepat menyediakan angpao. Menangkalnya dengan sogok sana-sini.   Akhirnya, hukum pun bisa dipesan dan dibeli via negosiasi terselubung. Ujung tombak dari lingkaran setan ini adalah aparatur negara berlabel penegak keadilan. Seribu satu cara licik diaplikasikan supaya tersamarkan. Endingnya bebas dari jerat hukum.   Korbannya masyarakat akar rumput yang notabene penyuplai pajak terbesar bagi negara. Wong cilik terus mereka peras keringatnya hingga tak tersisa. Realita yang terjadi saat ini, pejabat negara bukan melayani, melainkan minta dilayani. Terbalik.   Jikalau Malaysia ada undang-undang Anti Corruption Act yang menjatuhi hukuman gantung bagi para pelaku korupsi. Tapi di Indonesia buka

HSN di Pasongsongan Lupakan Syekh Ali Akbar

Perayaan HSN 2021 di Kantor MWC NU Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Tadi malam (Kamis, 21/10/2021), bertempat di Kantor MWC NU Pasongsongan-Sumenep berlangsung puncak Hari Santri Nasional (HSN) sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurut informasi dari Pengurus Cabang NU Sumenep, bahwa perayaan HSN dilaksanakan secara serempak di masing-masing kecamatan.   Mata rantai acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Ya Lal Wathan karya Wahab Chasbullah. Dilanjutkan istighosah, lantunan shalawat, kata sambutan PC NU Sumenep oleh Kiai Kurdi Khan, dan mauidzah hasanah disampaikan Kiai Haji Abdul Gaffar.   Puncak acara HSN tadi malam terbilang sukses. Namun dalam hati kecil saya masih ada sesuatu yang kurang. Sesuatu yang terlupakan. Seperti pepatah bilang; tak ada gading yang tak retak.   Apa itu? Tak ada kiriman Al-Fatihah khusus bagi Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin bin Syekh Kholid (Kiai Talang Takong), penyebar dan peletak dasar-dasar Islam di w

Kiai M Faizi di HSN 2021 Pasongsongan

Kiai M Faizi (kiri) dan saya Catatan: Yant Kaiy Tadi malam (Sabtu, 16/10/2021) saya menjadi pembawa acara di Hari Santri Nasional (HSN). Seumur-umur baru pertama kalinya saya berdiri di depan kalangan seniman, kaum intelektual dan para kiai serta beberapa awak media online. Karena penyelenggara HSN yang bertempat di Dusun Benteng Selatan Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep adalah Lesbumi MWC NU Pasongsongan.   Jujur, saya lebih senang berada di belakang layar setiap ada acara penting apa pun. Kendati acara tadi malam yang menjadi motor adalah saya. Mulai dari pengumpulan dana, mengundang tokoh NU, merancang beberapa pementasan, hingga mengundang Kiai M Faizi sebagai pembicara dalam sarasehan budaya.   Saya bersyukur acara HSN 2021 tadi malam bisa berlangsung sesuai keinginan banyak pihak. Walaupun acara digelar lesehan, tapi tetap semarak.   Acara diawali kumandang lagu Indonesia Raya, Ya Lal Wathan, penyajian tembang Macapat Madura oleh perkumpulan

Sembako dan Vaksinasi

Catatan: Yant Kaiy Beberapa Kepala Desa di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep menerapkan jurus bagi-bagi sembako. Jurus ini ternyata efektif meruntuhkan keperkasaan warga masyarakat yang tak mau divaksin. Cukup brilian juga para pemangku desa itu.   Atas dasar tak terpenuhi target vaksinasi, para Kades memutar otak. Pemimpin desa memahami betul, kalau masyarakatnya gampang luluh, mudah hanyut oleh label ‘bantuan’. Contoh nyata ketika perhelatan Pilpres, Pilkada dan Pilbup.   Ada dua keuntungan dari jurus yang tak menyalahi aturan ini bagi Kepala Desa. Satu sisi terpenuhi kuota vaksinasi. Sisinya lagi pencitraan.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Gaji Guru Honorer Vs Es Mambo

Catatan: Yant Kaiy Saya memiliki teman, seorang guru honorer. Ia bersama istrinya mengajar pada salah satu SD Negeri di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Bayaran mereka berdua tidak lebih Rp 600.000,- per bulan.   Pekan lalu ia beranjangsana ke rumah. Dengan berkaca-kaca matanya bercerita jujur pada saya. Nadanya sedih. Kalau gaji menjadi guru honorer kalah dengan hasil berjualan es mambo.   Bagaimana ia tidak sedih. Anaknya yang masih duduk di bangku kelas 5 SD, mampu mengumpulkan duit diatas 1,5 juta rupiah tiap bulan. Pagi menjual es mambo di SD dan sore hari menjual di Madrasah Diniyah, tempat dimana anaknya menimba ilmu.   Jadi, sahabat saya tersebut dapat uang belanja dari anaknya yang berjualan es mambo. Mengharukan.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Menyoal BUMDes Prancak

Catatan: Yant Kaiy Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep merupakan penghasil tembakau berkualitas super. Banyak perusahaan rokok raksasa memburu hasil panen tembakau rajang di desa ini.   Tapi sayang, kehidupan para petani di Desa Prancak tidak begitu baik. Setiap tahun mereka selalu menelan pil pahit. Lebih besar pasak dari tiang: Biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan panen tembakau.   Para tokoh pemuda yang saya jumpai di Kebun Assalam Desa Prancak satu suara, bahwa pemangku kebijakan desa sejatinya bisa berinovasi untuk kepentingan hajat hidup orang banyak. Yakni memanfaatkan BUMDes untuk kesejahteraan warganya.   Bukankah dana BUMDes lumayan besar yang diambilkan dari Dana Desa? Para tokoh pemuda Desa Prancak tahu masalah tersebut.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com  

Kiai M Faizi, Peduli Tembakau Prancak

Kiai M Faizi (kiri) bersama Akhmad Jasimul Ahyak. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Tadi malam, Sabtu (9/10/2021) saya bersama Ketua Lesbumi MWC NU Pasongsongan (Akhmad Jasimul Ahyak), sowan pada Kiai M Faizi di Guluk-Guluk Sumenep. Tujuan kami mengundang beliau diacara Hari Santri Nasional 2021 yang akan dihelat di Balai Desa Pasongsongan-Sumenep.   Sebagai budayawan Madura sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Kiai Faizi amat bersahaja dan komunikatif. Tidak ada ewuh-pakewuh diantara kami.   Perbincangan kami akhirnya mengarah pada persoalan nasib petani tembakau Madura. Khususnya petani tembakau Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan.   Kita tahu kalau Desa Prancak merupakan penghasil tembakau terbaik di wilayah Kota Keris Sumenep. Solusinya kata Kiai Faizi, di daerah itu harus ada koperasi yang menyerap hasil panen tembakau secara keseluruhan. Jadi penentuan harga tembakau rajang adalah koperasi yang mengatur. Bukan pabrikan rokok.[]   Yant

Koperasi Tembakau di Prancak

Catatan: Yant Kaiy Prancak merupakan sebuah desa yang masuk Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Dari dulu hingga sekarang, harga tembakau rajang di desa ini selalu lebih tinggi ketimbang di daerah lain. Itu semua karena persoalan taste (cita rasa) lebih baik. Tak berlebihan kalau pabrikan rokok raksasa berebut membelinya.   Meski demikian, permainan harga dari gudang pabrikan rokok tidak membuat hidup para petani tembakau sejahtera. Banyak diantara mereka merugi, hasil panen seringkali dibawah biaya yang mereka gelontorkan.   Modal para petani di Desa Prancak jadi besar karena mereka harus membeli air untuk menyiram tembakaunya. Kita tahu, belakangan ini hujan selalu tidak bersahabat. Saat hujan diharapkan turun pramusim tanam, justru turun pascapanen.   Tak belebihan kalau akhirnya para tokoh pemuda di Prancak menggagas berdirinya koperasi. Itu semata-mata ingin mengangkat kesejahteraan para petani tembakau. Tahun depan, bersiaplah gudang pabrikan rokok tidak men

Prokes dan PPKM

Catatan: Yant Kaiy Dikehidupan dunia fana ini, wajib hukumnya ‘seimbang’. Ya, semua butuh keseimbangan. Ada siang, ada malam. Ada kaya, ada miskin. Kalau hanya satu yang terjadi, bisa dipastikan kiamat akan datang. Begitu para guru agama di sekolah menerangkan.   Terkait dengan Prokes (protokol kesehatan) dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang dijalankan pemerintah saat ini, tujuannya supaya kesehatan (raga) masyarakat terjaga. Tapi pemerintah alpa, kalau kesehatan keuangan seharusnya juga dijalankan/diperhatikan. Akibat regulasi Prokes dan PPKM, aktivitas warga masyarakat tingkat bawah (grass root) jadi tidak produktif. Akibatnya, mereka termiskinkan.   Sedangkan aparatur negara tetap sejahtera. Lantaran mereka kerja tidak kerja tetap dapat gaji. Bahkan ada diantara pegawai pemerintah kekayaannya bertambah banyak. So pasti ini menyebabkan ketidakseimbangan.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Neo Etape MWC NU Pasongsongan

Kiai Ahmad Riyadi. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Babak baru di tubuh MWC NU Pasongsongan Kabupaten Sumenep kini mulai terlihat semenjak dinakhodai Kiai Ahmad Riyadi. Reorganisasi tiap lembaga dan banom (badan otonom) jadi atensinya. Semua pengurus ranting NU di wilayahnya dihidupkan. Tujuannya satu; NU harus benar-benar ada dan menyentuh ke tingkat grass root.   Ia terus bergerilya ke pelosok kampung siang-malam. Menebarkan pesan moral dan keagamaan. Tidak hanya lewat retorika, tapi beliau merangkul mereka sebaik mungkin.   Sepak-terjangnya dimaksudkan untuk menumbuh-kembangkan ke-NU-an di jiwa mereka. Tidak sekadar pengakuan. Melainkan NU benar-benar menjadi bagian penting supaya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.   Saat ini, Kiai Ahmad Riyadi masih belum genap satu tahun memegang kendali MWC NU Pasongsongan. Tapi beberapa tahapan telah dilampauinya sesuai target. Seperti ketika awal kepemimpinannya, beliau menghadirkan Kantor MWC NU sebagai centre of ac

Launching HSN di Pasongsongan: Sekali Dayung Dua Pulau Terlampaui

Catatan: Yant Kaiy Tadi malam (Selasa, 28/9/2021), telah berlangsung Launching Hari Santri Nasional (HSN) di Kantor MWC NU Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Dalam acara ini hadir jajaran pengurus Rais Syuriah dan Tanfidziyah serta para Ketua Lembaga dan Banom MWC NU Pasongsongan.   Dalam HSN 2021 kali ini sangat special karena berdekatan dengan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. HSN tanggal 22 Oktober, Maulid Nabi di kalender Masehi 19 Oktober.   Barangkali sangat bijak bagi para panitia penyelenggara HSN di Pasongsongan jikalau kedua perayaan hari-hari besar tersebut dilebur jadi satu. Pro-kontra opini adalah hal biasa. Bagaimanapun tidak akan mengurangi esensi dari keduanya. Ibarat uang logam, dua sisinya berbeda. Tapi nilainya sama.   Kalaupun dipaksakan dipisah keduanya, tentu akan menyebabkan salah satu momen tidak maksimal dalam penyelenggaraannya.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Terkini, Kemacetan Terjadi di Pasar Pao Pasongsongan

Beginilah situasi kemacetan di Pasar Pao Pasongsongan-Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Pasar Pao yang berada di kawasan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, tepat pukul 11.15 WIB (Senin, 27/9/2021) mengalami kemacetan cukup lama. Hal itu disebabkan bus pariwisata yang datang dari arah barat dan truck dari arah timur. Pertemuan kedua kendaraan itu menyebabkan antrian cukup panjang.   Beberapa pengendara sepeda motor di belakangnya putar balik mencari jalan lain. Termasuk saya. Marah dan kecewa dari mereka pun terlontar. Apalagi suasana sangat panas.   Penyebab utama dari kemacetan itu karena para pedagang kaki lima yang terus merangsek ke bibir jalan raya provinsi.   Beberapa pihak berharap agar persoalan ini mendapat atensi dari pemangku kebijakan setempat. Belum lagi rawanya kecelakaan di pusat perbelanjaan tersebut terbuka lebar.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Sampur dan Sawer di Pesta Perkawinan

Catatan: Yant Kaiy Suatu ketika saya mendapat undangan pesta perkawinan di wilayah sisi selatan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Bersama beberapa teman, saya mengendarai sepeda motor. Dibawah paparan panas matahari menyengat dan jalan rusak, kami sampai di   perayaan perkawinan.   Kami langsung masuk. Alunan musik dangdut mengalun dinamis. Suara biduanita merdu terdengar.   Sejurus kemudian, teman saya ketiban sampur. Mereka naik panggung. Mau tidak mau, saya pun menyawernya. Lembaran receh pun berpindah ke tangan sang biduanita.   Tiba di rumah, saya kalkulasi pengeluaran untuk sawer. Ahai… ternyata hampir menyamai amplop yang saya berikan pada tuan rumah   hajatan perkawinan.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Momentum Hari Tani Nasional 2021

Catatan: Yant Kaiy Ketidakteraturan musim tiga tahun belakangan ini menyebabkan kehidupan para petani di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep tidak sejahtera. Pada saat memasuki kemarau masih turun hujan. Sedangkan dimusim penghujan, rentang hujan turun jaraknya berjauhan. Ketika para petani baru bercocok tanam dan tumbuh dengan baik, tapi hujan tidak turun dua pekan, otomatis tanaman mati.   Demikian pula dengan kehidupan petani tembakau Madura. Pada saat memasuki musim kemarau, hujan turun. Hancurlah  pertanian mereka. Demikian pula impian mereka.   Sejatinya keprihatinan ini menjadi kepedulian kita semua. Kita boleh memiliki banyak uang. Tapi apa yang mau kita beli jika barangnya tidak ada.   Semoga momentum Hari Tani Nasional (24 September 2021) kali ini menjadikan kita lebih beradab. Regulasi pemerintah semestinya berpihak kepada para petani. Jangan lagi membuat aturan menyengsarakan kehidupan mereka.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com  

Derita Guru Honorer Sumenep

Catatan: Yant Kaiy Bersabar merupakan kata kunci mengobati kecewa. Walau terasa sesak di dada. Lebih-lebih bagi guru honorer alumnus sarjana pendidikan agama Islam. Dimana mereka termarjinalkan lantaran tidak mendapat jatah berkompetisi di ajang tes PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).   Angin segar rekrutmen juga mengandaskan impian manis guru honorer yang telah ikut tes PPPK tahap I. Diantara mereka banyak gagal mencapai passing grade: Sebuah ketetapan tak ada nilai tawar.   Di Kota Keris Sumenep passing grade PPPK guru itu   sebanyak 320 divisi teknis. Menurut para guru honorer, hal itu tidak masuk akal dan sulit untuk dijangkau. Sejatinya masa dedikasi terlama sebagai guru honorer jadi skala prioritas. Itu baru adil.   Penyelenggaraan tes PPPK 2021 kali ini boleh dibilang telah mengesampingkan nilai-nilai kultur sosial. Menumbangkan amanat penderitaan guru honorer. Tidak mengakomodir aspirasi kesejahteraan hidupnya. Dimana mereka sudah berjuang dan ber

Buat Sang Politikus

Catatan: Yant Kaiy Arah politik dari siapa pun pasti bisa dibaca oleh sesama. Tidak terkecuali gerakan kebijakan politik pemerintah selama pandemi Covid-19 saat ini. Sebab manusia diciptakan Tuhan memiliki power akal.   Bagi seorang politikus tentu segudang argumen berbuih telah dicadangkan sebagai penangkal jika dirinya terjebak di lumpur dosa. Siapa pun sah-sah saja berkilah sebagai jurus pembungkus aibnya kelak apabila semua menjadi terang benderang. Nurani tidak bisa dibohongi. Titik.   Kita masih ingat pepatah lama: Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, baunya akan tercium juga pada masanya.   Protokol Kesehatan (Prokes), vaksinasi Covid-19 dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) merupakan produk kebijakan pemerintah saat ini. Mungkinkah ada udang dibalik batu dari semua kebijakan tersebut? Wallahu a’lam bishawab.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com