Catatan: Yant Kaiy
Suatu
ketika saya mendapat undangan pesta perkawinan di wilayah sisi selatan
Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Bersama beberapa teman, saya mengendarai
sepeda motor. Dibawah paparan panas matahari menyengat dan jalan rusak, kami sampai
di perayaan perkawinan.
Kami
langsung masuk. Alunan musik dangdut mengalun dinamis. Suara biduanita merdu
terdengar.
Sejurus
kemudian, teman saya ketiban sampur. Mereka naik panggung. Mau tidak mau, saya
pun menyawernya. Lembaran receh pun berpindah ke tangan sang biduanita.
Tiba
di rumah, saya kalkulasi pengeluaran untuk sawer. Ahai… ternyata hampir menyamai
amplop yang saya berikan pada tuan rumah
hajatan perkawinan.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar