Cerpen: Yant Kaiy “Aku mencintaimu. Aku tak akan memaksamu percaya. Tapi betapa kejamnya dirimu tidak percaya dengan pengorbanan ini. Aku berkorban perasaan untuk mengemis cintamu. Aku juga telah merelakan waktuku hanya bagimu seorang.” “Debur. Aku bukan tidak percaya dengan ucapanmu. Pengakuanmu memang tulus terhadapku. Tapi statusku bukan seperti dulu lagi. Aku seorang janda cerai mati. Cintaku masih tertinggal diantara puing batu nisan suamiku,” cetus Maya tetap dalam penolakan. “Iya… Aku memahami itu. Lalu pembuktian apa lagi yang harus aku lakukan kepadamu. Tak adakah kesempatan bagiku bersatu dalam cinta bersamamu.” “Sudahlah, Debur! Aku tak mau berdebat lagi soal hubungan kita. Aku tetap pada komitmen semula, bahwa kita tetap akan bersahabat dari sejak dulu ketika kita masih SMA. Bagiku itu lebih baik. Ketimbang kita harus berpisah lantaran sebuah pertengkaran,” Maya berusaha mengakhiri dialog seputar jalinan cintanya. Debur tak bisa memaksanya lagi. Ia tahu s
Selamat datang di situs kami, apoymadura.com tempat yang menyediakan beragam soal dalam membantu meningkatkan pemahaman dan keterampilan belajar Anda. Dari matematika hingga ilmu pengetahuan, kami menyediakan koleksi soal yang dirancang untuk semua tingkat pendidikan. Temukan latihan menantang dan bervariasi, membantu Anda mempersiapkan diri dengan baik pada ujian dan penilaian. Jelajahi soal-soal interaktif kami yang disusun berdasarkan kurikulum terkini, dan nikmati aneka fitur menarik.