Langsung ke konten utama

Postingan

Nyai Agung Madiya, Panglima Perang Wanita Sumenep

  Opini: Yant Kaiy Barangkali sebagian besar masyarakat Kabupaten Sumenep tidak tahu tentang siapa Nyai Agung Madiya. Wajar karena tidak ada literatur yang mengupas tentang panglima perang wanita pemberani satu-satunya yang dimiliki Kerajaan Sumenep. Dimasa kekuasaan Raja Bindara Saod (Raja Sumenep ke-29), memberi titah kepada Nyai Agung Madiya untuk menumpas tentara kolonial Belanda yang menyerang Kerajaan Aceh. Hal itu atas permintaan Kerajaan Aceh kepada Raja Sumenep karena pasukan Belanda sudah mengepung dan hampir menguasai bumi Aceh.   Surat tanah yang diberikan Raja Sumenep kepada Nyai Agung Madiya. Singkat cerita, Panglima Perang Kerajaan Sumenep Nyai Agung Madiya dan pasukannya berhasil membawa pulang kemenangan cemerlang. Maka sebagai bentuk penghargaan dari Raja Bindara Saod kepada Nyai Agung Madiya, Sang Raja menghadiahi tanah sangat luas lengkap dengan surat tanahnya. Tanah hadiah raja itu terletak di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupat

Juniku Memerah

Cerpen: Akhmad Jasimul Ahyak Esok pagi, salam menitip senyum pada dedaunan yang basah, kucoba mencuri ingatan di keheningan jelaga yang tumpah di ujung lelah. Terlintas bayang senyum si Junita seperti menyapa dikala aku merebah di pembaringan yang resah. Aku pun bergegas membuka jendela kamar dan terlihat tentang pagi yang indah, fajar pun menyinari di pangkuan semesta yang tak pernah salah.  Kutengok sejenak ke luar jendela sebelum bertatap dengan layar ponsel, di mana tanah gersang sedang tertutupi peluh yang sedang kedinginan. Kini aku teringat pada kekasih yang dulu pernah menitip senyum pada kecupan matahari hingga menyentuh bibir kaca jendelaku. Kini aku teringat kembali pada lembaran yang telah usang, di mana kekasih “Junita” saban pagi, sebelum berangkat kerja dia selalu mengajak ke sawah mengantar suatu hidangan buat makan ayahnya yang lagi sibuk bekerja di kebunnya sendiri, kadang aku membantu pekerjaan ayahnya. Kala malam begitu gelap, kadang pikira

Corona: Dugaan Mega Skandal Korupsi

Opini: Yant Kaiy “Astaghfirullah hal adzim…” Itulah kalimat yang terlontar dari bibir masyarakat Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura demi mengetahui dugaan mega skandal korupsi Covid-19. Beberapakali mereka mengelus dada. Ya, mereka selama tiga bulan ini bertahan dalam kemiskinan akibat hasil panen pertaniannya tidak ada yang membeli. Begitu pula hasil tangkap ikan para nelayan banyak dihargai murah akibat perusahaan pengolahan ikan menghentikan aktivitasnya. Kegiatan keagamaan orang-orang di kampung banyak yang dibatalkan. Rakyat dipasung dengan ancaman bahaya Covid-19. Polsek, Koramil, Puskesmas, Kantor Kecamatan dan Kades bahu-membahu menurunkan personilnya melakukan himbauan tentang bahaya virus corona ke berbagai pelosok dusun. Kalau acara tetap ngotot digelar, risikonya sound-system, terop, dan dekorasi diturunkan secara paksa oleh mereka yang berbaju dan bergaji uang rakyat. Wajar kalau rakyat kecewa terhadap pemerintah la

Telikung Hairul Anwar di Pilkada Sumenep

Hairul Anwar (paling kanan) bersama para jurnalis. Opini: Yant Kaiy Tokoh muda yang peduli dan perhatian terhadap wong cilik kini sedang jadi perbincangan di jagad maya. Bahkan beberapa media online juga tak kalah seru memberitakan tentang sepak-terjangnya di dunia politik. Gaungnya sudah sejak lama terdengar kalau Hairul Anwar akan maju ke putaran sirkuit Pilkada Sumenep 2020. Sosoknya familiar di setiap strata sosial kehidupan masyarakat luas, menyita perhatian lebih ketimbang tokoh publik lainnya di Sumenep. Karena selama ini ia tidak setengah hati berkiprah dan berkarya untuk kemajuan Sumenep. Mafhum kalau para rival politiknya kemudian dibikin keder. Meski basic Hairul Anwar sebagai seorang pengusaha, tapi soal hingar-bingar nuansa politik di tanah air ia tak mau kalah dengan para seniornya. Namun sayang, terasa sekali adanya keanehan kalau SK DPP PAN tidak jatuh ke tangannya. Karena masyarakat luas sudah tahu, kalau Hairul Anwar adalah kader terbaik yang dimi

Nasib PAN di Pilkada Sumenep 2020

  Hairul Anwar, owner Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep. Apoy Madura, Sumenep - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) telah menetapkan keputusannya mendukung  pasangan  Achmad Fauzi-Dewi Khalifah (Fauzi-Eva) dalam kompetisi Pilkada Sumenep 2020 nanti. SK DPP PAN diterbitkan pada tanggal, 17 April 2020. Rekomendasi itu dirilis Sekretaris DPD PAN Sumenep, Hosaini Adhim. Sedangkan Hairul Anwar yang digadang-gadang bakal mendampingi Fattah Jasin di Pilkada Sumenep selama ini luput dari atensi DPP PAN. Padahal Hairul Anwar memiliki potensi mumpuni bisa mendulang suara terbanyak. Rupanya DPP PAN memilih pasangan Fauzi-Eva yang jelas-jelas bukan kader PAN. Lucu memang. Tapi itulah wajah dunia politik di tanah air. “Saya hanya terkejut mendengar keputusan itu. Padahal banyak orang tahu kalau Fauzi-Eva bukan kader PAN. Ini kan aneh. Ada apa dengan ini semua. Saya pun tak habis pikir,” terang Hairul Anwar di kantornya kawasan Jalan Basuki Rahmad Sumenep pada apoymadura.com . Senin (