Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Tema 1 Kelas lll SD

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang paling benar! 1.Sikap bersyukur kepada Tuhan termasuk pengamalan sila keberapa…..             a. 2             b. 4             c. 1 2. Sebutkan lambang sila pertama…? a. Pohon beringin b. Rantai c. Bintang 3. Tuliskan simbol sila kedua Pancasila... a. Rantai   b. Banteng c. Bintang 4. Untuk bisa dihargai orang lain maka sebelumnya kita harus ...? a. Meminta dihargai orang lain b. Memaksa dihargai oleh orang lain c. Menghargai orang lain lebih dahulu 5.Jika kita melihat teman yang kesusahan maka sikap kita adalah ... a. Membantu semampu kita b.Mentertawai kesusahannya c. Pura-pura tidak tahu   6. Sikap kita terhadap teman yang menyampaikan pendapat musyawarah adalah ... a. Mengejek b. Menghargai c. Menghina 7. Sikap menghargai perbedaan dalam musyawarah disebut ...    a. Toleransi b. Tanggung jawab   c. Tenggang rasa 8. Makhluk hidup dapat   bernapas, alat

Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Tema 1 Kelas l SD

I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar! 1. Siti dan Edo berkenalan dengan cara berjabat…..     a. Tangan      b. Berjalana               c. Mengacungkan tangan 2. Saat masuk kelas dan keluar kelas hendaknya…..     a. Tersenyum             b. Mengucapkan salam     c. Diam 3. Aku mencuci….. sebelum makan     a. Mencuci kaki     b. Mencuci tangan     c. Mencuci muka 4. Sebelum makan aku selalu membaca…..     a. Berdoa     b. Bernyanyi     c. Bercerita 5. Tubuh harus dirawat agar tetap…..     a. Lemas     b. Kotor     c. Sehat 6. Menjaga kebersihan kuku dengan cara…..     a. Mencabut kuku     b. Menyikat kuku     c. Memotong kuku 7. Membersihkan gigi menggunakan…..     a. Sampho     b. Sabun mandi     c. Pasta gigi 8. Urutan lima huruf abjad pertama adalah…..     a. A-B-C-E-D     b. A-B-D-E-C     c. A-B-C-D-E 9. Mata berguna untuk…..     a. Meraba     b. Melihat     c. Mencium 10. Telinga berguna

Menyedihkan, Sekolah tanpa Penjaga

Catatan: Yant Kaiy Beberapa SD Negeri di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep ternyata tidak memiliki penjaga. Otomatis kebersihan lingkungan sekolah tidak terawat dengan baik. Kegiatan belajar-mengajar pun sedikit terganggu. Kalimat bijak berbunyi “Kebersihan adalah sebagian dari iman” hanya slogan tertulis di dinding-dinding sekolah. Akibatnya guru dan siswa tidak fokus pada kewajibannya. Mereka dibebani pekerjaan yang semestinya diselesaikan oleh seorang penjaga sekolah. Memang kebersihan sekolah menjadi tanggung jawab bersama. Misalnya para murid berkewajiban sebatas membuang sampah pada tempatnya, tidak corat-coret tembok dan bangku. Ini realita memprihatinkan. Sejatinya pemerintah tidak tutup mata dan telinga melihat kenyataan di lapangan. Lalu merancang sebuah konsep kebijakan: Mengangkat penjaga sekolah menjadi Aparatur Sipil Negara atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.[]

MS Arifin dan Ramuan Banyu Urip

Catatan: Yant Kaiy MS Arifin adalah CEO Komunitas Therapy Ramuan Banyu Urip International berkedudukan di Sleman DI Yogyakarta. Ia dilahirkan di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura. Sosok MS Arifin saat ini menjadi sorotan dunia. Hal itu berkat ramuan tradisional yang ia buat: Ramuan Banyu Urip.  Masyarakat di planet ini mengakui betul, bahwa ramuan ini ajaib. Tidak sekadar mengobati, tapi bisa menyembuhkan segala macam penyakit sampai ke akarnya. Ditambah lagi, Ramuan Banyu Urip ternyata fleksibel (cocok) dikonsumsi oleh orang di seantero dunia. Realita itu dibuktikan dengan bermunculannya cabang Komunitas Therapy Ramuan Banyu Urip di luar negeri. Andai saja ramuan praktis ini tidak berkhasiat nyata, sudah pasti akan ditinggalkan oleh banyak orang. Akan tenggelam seiring waktu dengan sendirinya.[]

Kesaksian: Therapy Banyu Urip Berbagi

MS Arifin dan ramuan hasil racikannya. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy MS Arifin (CEO Therapy Banyu Urip) pengusaha sukses dibidang pengobatan alternatif. Ia dilahirkan di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Masa kecilnya dilewati di tanah kelahirannya hingga SMA. Lalu menjadi seorang tentara dan menetap di Yogyakarta. Proses sukses MS Arifin lewat Ramuan Banyu Urip tidak instan. Di saat-saat sulit, ia membagi tugas bersama istrinya. Ia memanfaatkan waktu senggang meracik ramuan tradisional dan memperkenalkan kepada masyarakat luas. Akhirnya Ramuan Banyu Urip go international saat ini. Ramuannya diakui dunia. Sudah banyak cabangnya berdiri di luar negeri. Keberhasilan ini tak membuat MS Arifin pongah atau lupa diri. Sisi sosial di jiwanya selalu di depan. Terbukti setiap hari ia acapkali berbagi Ramuan Banyu Urip bagi mereka yang membutuhkan. Baik lewat Baksos (Bakti Sosial) atau pengiriman ramuan ke seluruh pelosok nusantara.[]

Mitos Lubang Kuburan

Catatan: Yant Kaiy Ada mitos dibeberapa desa di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, seseorang tidak diperkenankan menyediakan lubang kuburan. Karena hal itu sama artinya mengundang orang lain mati. Dalam hati saya protes. Bukankah semua yang bernyawa akan mengakhiri hidupnya. Kebetulan kemarin (Jumat, 5/11/2021) saya melayat di kawasan Desa/Kecamatan Pasongsongan. Mayit selesai disholatkan di masjid setempat. Tapi tidak langsung dibawa ke kuburan karena lubangnya masih digali. Dalam menunggu, saya melontarkan gagasan pada salah seorang tokoh pemuda setempat. Bahwa di jaman sekarang manusia punya banyak aktivitas saban harinya. Kasihan kepada para takziah yang menunggu terlalu lama akibat lubang kuburan. Tokoh pemuda di hadapan saya sejenak diam berpikir. Ia sebenarnya setuju akan ide saya. Dirinya akan bermusyawarah dengan tokoh masyarakat lainnya.[]

Pengalaman Vegetarian Hadiri Undangan

Catatan: Yant Kaiy Pada Jumat (5/11/2021), saya menghadiri undangan acara Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Tamu undangan yang hadir tidak lebih dari seratus orang. Selesai acara, tuan rumah menghidangkan makanan. Menunya nasi rawon. Salah seorang teman saya yang vegetarian bilang kepada pramusaji, bahwa dirinya minta menu lain. Sejurus kemudian para hadirin menyantap makanan setelah dipersilakan oleh tuan rumah. Sementara teman saya yang vegetarian baru makan setelah tamu semuanya mau pulang. Aduh, kasihan. Usut punya usut, rupanya tamu undangan banyak tidak suka makan daging sapi. Sedangkan persediaan telur goreng habis. Kaum ibu di dapur menggoreng tahu dan tempe. Terpaksa saya menungguinya. Belum dihabiskan makanan di piring, ia buru-buru mengajak pulang.[]

Pasar Pao dan Kemacetan Tiap Hari

Tiap hari Pasar Pao Pasongsongan macet. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Pasar Pao berlokasi di simpang tiga Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya begitu strategis, berada di pinggir jalan raya. Dinamakan Pasar Pao karena dulu disitu ada pohon mangga (Madura: pao ) besar tumbuh. Seiring perkembangan jumlah penduduk, banyaknya pembeli dan pedagang yang melakukan transaksi di pasar tumpah ini, kemacetan arus lalu lintas pun tak dapat dihindari. Terutama pada Selasa dan Sabtu. Pada kedua hari tersebut, kemacetan sudah pasti terjadi. Banyak sepeda motor dan mobil parkir bebas di badan jalan raya. Sedangkan pedagang menempati bahu jalan. Mereka seolah tidak peduli keselamatan dirinya dan orang lain. Kesemrawutan Pasar Pao menjadi keprihatinan semua pihak. Solusi cerdas dan bijak tentu sangat dinantikan. Langkah konkret dari sebuah gagasan sudah pasti akan menatalkan kenyamanan bersama. Semoga.[]

Masara: Seni Tradisi Kontemporer

Pertunjukan Macapat Madura. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Orang bertanya-tanya, apa itu Masara? Masara sebenarnya kepanjangan dari Macapat Sandur Madura. Penggabungan kedua seni tradisi ini melahirkan wahana anyar menakjubkan di dunia kesenian bertutur yang ditembangkan. Kita tahu, kalau Macapat dan Sandur sudah ada sejak ratusan tahun lalu di Pulau Garam Madura. Tembang kedua kesenian ini jelas berbeda karena ada pakem masing-masing. Kolaborasi keduanya dimaksudkan menangkal nuansa bosan dari para seniman di Dusun Sempong Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Disamping itu, geliat inspiratif pakar seni bertujuan menarik minat kawula muda supaya mau belajar. Barangkali dengan kiat ini mereka bisa mencintai kebudayaan warisan nenek moyang tersebut. Dalam pementasannya, Masara menggunakan sebagian alat-alat gamelan sebagai pengiringnya. Ada kendang, suling, gong, saron, dan gambang kayu. Pro-kontra muncul dari beberapa kalangan atas tercetusnya kesenian Masara

Jalan Desa: Membangun Image Masyarakat

Catatan: Yant Kaiy Sesungguhnya banyak anggaran untuk pembangunan desa telah digelontorkan pemerintah. Salah satunya jalan desa. Tapi outputnya tidak sesuai harapan. Walau ada pembangunan fisik, itu pun asal-asalan. Tidak berkualitas. Orang Sumenep bilang: Had-Nin (artinya dibangun Ahad, lalu Senin rusak tak tersisa).   Secara garis besar, berdasar Undang-Undang Desa, Dana Desa didefinisikan sebagai dana yang berasal dari APBN dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan, kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.   Jadi sangat menyedihkan jikalau ada pemangku kebijakan desa yang tidak memperhatikan pembangunan fisik berupa jalan di desanya. Padahal keuntungan lain bakal didapatkan si Kepala Desa, yakni citra positif. Sejatinya kans ini dimanfaatkan. Lantaran masyarakat tidak akan mengorek pembangunan non-fisik.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Penampilan Macapat Lesbumi Pasongsongan

Akhmad Jasimul Ahyak (2 dari kiri) dan rombongan Macapat Lesbumi MWC NU Pasongsongan-Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Saya dan Akhmad Jasimul Ahyak (Ketua Lesbumi Pasongsongan) mendampingi rombongan Macapat Lesbumi MWC NU Pasongsongan ke Gedung Graha Adipoday Sumenep. Perkumpulan Macapat ini mendapat kesempatan unjuk kebolehannya di puncak acara peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XVll dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-48. Ahad (31/10/2021).   Rombongan kesenian Macapat ini tampil di hadapan Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa) dan Bupati Sumenep (Achmad Fauzi) serta beberapa pejabat penting lainnya, baik provinsi dan kabupaten.   Saya dan sebagian besar jajaran pengurus MWC NU Pasongsongan-Sumenep ikut bangga atas sukses penampilan group Macapat Lesbumi Pasongsongan. Apalagi ada kabar baik, kalau kesenian bertutur ini akan tampil di luar negeri pada 2022 nanti.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com