Langsung ke konten utama

Postingan

Hari Santri 2022 di SDN Padangdangan ll Pasongsongan

Kepala SDN Padangdangan ll, Madun, S.Pd.SD ketika memberikan kata sambutan didepan para siswa-siswinya. (Foto: Yant Kaiy)  Yogyakarta - Perayaan Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2022 serentak digelar di tiap-tiap sekolah di wilayah Kabupaten Sumenep. Tidak ketinggalan SDN Padangdangan ll Kecamatan Pasongsongan Sumenep juga ikut andil merayakannya. Sabtu (22/10/2022). Kepala SDN Padangdangan ll, Madun,S.Pd.SD dalam kata sambutannya menegaskan, bahwa kali ini Hari Santri Nasional 2022 serentak digelar disetiap sekolah, baik negeri ataupun swasta di Kabupaten Sumenep.  "Sebagai pelajar kita wajib meneladani akhlakul karimah seperti para santri yang tunduk dan patuh terhadap para gurunya," ucap Madun. Kali ini para murid SDN Padangdangan ll mengenakan busana muslim serba putih. (Kay) 

Terbukti: Ramuan Banyu Urip Ampuh Sembuhkan Segala Penyakit

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International (kiri) bersama Sugiono, terapis dari Therapy Banyu Urip Pusat Madura. (Foto: Yant Kaiy)  Yogyakarta - Kali ini kita akan membongkar lima ulasan terbaik dari para pengguna Ramuan Banyu Urip yang tersebar dari pelosok negeri ini. Redaksi apoymadura.com akan mengambil ulasan tersebut di GMaps dari Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Sabtu (22/10/2022).  1. Dedy Korbuser Bayang-bayang kematian selalu menghantui lamunanku. Vonis dokter melebur gunung asaku jadi debu. Aku ambruk tanpa bisa bangkit lagi. Begitulah pengalaman duka yang menyelimuti alam pikiranku. Secara akal, penyakit kanker darah yang kuidap memang terbilang parah. Aku sudah keluar-masuk rumah sakit. Pengobatan medis masih belum berpihak padaku. Penyakit leukemia tetap bercokol di tubuhku. Hari demi hari kian berkurang berat badanku. Ketika jalan buntu itu menghadang, aku menggali informasi dari berbagai sosial media. Dalam pencarian pengobatan alternatif, aku menda

Panggilan Jiwa

  Cerpen: Yant Kaiy Kakekku seorang ustadz. Ia mengajarkan cara membaca Al-Quran yang benar pada para santrinya. Beliau juga mendidik mereka jadi insan beriman kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Sedang ayahku seorang kiai. Beliau sudah memiliki pondok pesantren. Sebenarnya, ia melanjutkan warisan kakek. Karena satu kebutuhan dan tuntutan, ayahku mendirikan lembaga pendidikan swasta mulai dari RA, MI, MTs, dan MA. Para peserta didiknya lumayan banyak. Ketika ada rekrutmen guru SD Negeri, aku ikut tes. Ternyata aku lolos dan ditugaskan di sebuah pulau terpencil. Pulau ini berjarak tempuh sehari perjalanan dari kota kelahiranku. Rupanya aku masih belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut. Aku begitu tersiksa dan menderita. Rasanya ingin terbang saja ke rumah. Tapi apa kata dunia. Nasi sudah jadi bubur.   Penderitaan itu harus dipendam sedalam mungkin. Aku tak mungkin mencucurkan air mata di depan murid-muridku. Disaat hati gundah-gulana tak keruan, satu solus

Kilas Balik Guru Penggerak

Cerpen: Yant Kaiy Mengikuti Program Guru Penggerak merupakan sisi penting bagi karier seorang guru. Pelaksanaan tersebut hampir bersamaan dengan Diklat Calon Kepala Sekolah 2002. Ternyata selama ikut diklat, saya dinyatakan lulus dari Guru Penggerak. Dari sinilah ternatal berjuta tanya mengapuri jiwa, menyesakkan dada. Menurut para pakar pendidikan, sesunguhnya Guru Penggerak dipersiapkan untuk Kepala Sekolah. Akan tetapi ketika itu saya sudah jadi Kepala Sekolah. Dan saya berpikir kalau pengorbanan waktu, tenaga dan pemikiran adalah perilaku mubazir. Karena apa, saya ikut Program Guru Penggerak disaat diri ini sudah jadi Kepala Sekolah. Dari rasa penasaran dan galau berkecamuk, akhirnya saya menelisik dan membongkar ketidaknyamanan itu. Ada apa sebenarnya dengan Guru Penggerak. Saya mencoba memahami, mungkinkah ada sesuatu yang istimewa di dalamnya. Mengapa pemerintah menjalankan Program Guru Penggerak? Solusinya, saya mengambil sikap bijaksana. Saya tidak berhenti mengikuti P

MS Arifin Tanggapi Ulasan Netizen di G-Maps Therapy Banyu Urip

MS Arifin (2 dari kiri) bersama mitra kerja. (Foto: Yang Kaiy)  Yogyakarta - Setiap hari selalu saja ada ulasan dan komentar dari netizen masuk ke G-Maps Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Demikian siaran pers yang diterima apoymadura.com dari CEO Therapy Banyu Urip International, MS Arifin. Selasa (18/10/2022). MS Arifin senantiasa merespons semua komentar yang masuk.  "Saya percaya, dengan begitu para pelanggan Therapy Banyu Urip di seluruh dunia tidak terjebak pada informasi keliru. Dari hati paling dalam saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang telah memberi kesan dan pesannya kepada kami," ucap MS Arifin di klinik Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta.  Berikut ini akan dilansir 5 komentar terbaik dari para pengguna Ramuan Banyu Urip.  1. Suklis Romeo Tuli dan mata kabur adalah proses alamiah dialami setiap insan di usia senja. Seperti nenek saya. Usia nenek hampir 81 tahun. Walau usianya sudah uzur, nenek tetap melakukan pekerjaan kesukaanya me

Rating 4,8 buat Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta

Kunjungan alumni SMP Negeri 1 Pasongsongan-Sumenep ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. (Foto: Yant Kaiy).  Yogyakarta - Kembali melihat beberapa komentar terbaik netizen di Google-Maps yang mendapat banyak apresiasi dari berbagai kalangan. Ini menjadikan bahan kajian bersama, bahwa Therapy Banyu Urip bukan hanya sekadar mengobati, tapi lebih kepada menyembuhkan. Selasa (18/10/2022).  Berikut akan kami turunkan lima komentar terbaik tersebut.  1. Fatila Alfi Kembali ke alam... Kira-kira begitulah kata yang tepat dalam mengobati penyakit yang jadi prinsip proses penyembuhan Therapy Banyu Urip. Masyarakat di kampungku mulai menyadari betul akan pengobatan yang tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh. Diantara sekian banyak produk ramuan yang tersebar di pasaran, hanya Ramuan Banyu Urip yang amat dipercaya oleh masyarakat di lingkunganku. Ramuan Banyu Urip telah berlegalitas formal dan pemasarannya sudah sampai keluar negeri. Keluarga kami sudah seringkali merekomendasika

Polisi Milenial, Polisi Progresif

Oleh: Sulaisi Abdurrazaq _"Tanpa keadilan, negara tidak lain hanyalah gerombolan perampok yang terorganisasi"_  (St. Augustinus, Filsuf) *NYARIS* dua bulan, sejak September sampai Oktober 2022, jagat hukum terasa seperti lelucon.  Beragam peristiwa memaksa batin publik untuk menurunkan tingkat kepercayaan terhadap penegak hukum. Baik hakim, pengacara, jaksa maupun  polisi. Seolah, hukum dan keadilan menjadi ilusi. Lelucon-lelucon itu kelewat batas. Bertubi-tubi mengguncang Republik. Hukum bahkan telah jatuh dan mengalami "gegar otak", terutama setelah pembunuhan sadis Brigadir Joshua oleh Ferdy Sambo, yang secara nyata memberi cermin, bagaimana dunia polisi hari ini. Gara-gara Sambo, "otak saya terhenti", tak ada catatan kritis, tak mampu curhat, tak kuasa mengumpat.  Rasanya kesal aja, lelah. Bawaannya malas, tapi tak mungkin eskapis, karena saya praktisi hukum. Kemampuan saya hanya melawan dengan teks, lalu bertanya: masih adakah prospek huku