Langsung ke konten utama

Terbukti: Ramuan Banyu Urip Ampuh Sembuhkan Segala Penyakit

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International (kiri) bersama Sugiono, terapis dari Therapy Banyu Urip Pusat Madura. (Foto: Yant Kaiy) 

Yogyakarta - Kali ini kita akan membongkar lima ulasan terbaik dari para pengguna Ramuan Banyu Urip yang tersebar dari pelosok negeri ini. Redaksi apoymadura.com akan mengambil ulasan tersebut di GMaps dari Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Sabtu (22/10/2022). 

1. Dedy Korbuser
Bayang-bayang kematian selalu menghantui lamunanku. Vonis dokter melebur gunung asaku jadi debu. Aku ambruk tanpa bisa bangkit lagi.

Begitulah pengalaman duka yang menyelimuti alam pikiranku.

Secara akal, penyakit kanker darah yang kuidap memang terbilang parah. Aku sudah keluar-masuk rumah sakit. Pengobatan medis masih belum berpihak padaku. Penyakit leukemia tetap bercokol di tubuhku. Hari demi hari kian berkurang berat badanku.

Ketika jalan buntu itu menghadang, aku menggali informasi dari berbagai sosial media. Dalam pencarian pengobatan alternatif, aku mendapat informasi dari mitra kerja di kantor, bahwa saudara ipar temanku sembuh dari leukemia setelah menjalani pengobatan di Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta.

Segera aku berangkat ke Yogyakarta pada Agustus 2022 kemarin, bertemu langsung dengan Bapak MS Arifin. Beliau sebagai CEO Therapy Banyu Urip International, pimpinan Therapy Banyu Urip Dunia.

Dalam perawatan selama 14 hari, aku dinyatakan sudah sembuh dari leukemia.

Dalam pengobatan yang kujalani, sifat Bapak MS Arifin selalu memotivasi untuk tetap semangat menghadapi cobaan dari Tuhan. Setiap hari selama di asrama saya juga mendapatkan menu makanan yang bersifat sebagai penyembuh penyakit.

Yang pasti, Ramuan Banyu Urip menjadi penyembuh dominan pada leukemiaku.

Sekarang aku sudah terbebas dari leukemia. Terima kasih kepada Bapak MS Arifin dan para terapis dari tim Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta yang sangat santun melayani setiap pasien tanpa tebang pilih. Mereka sungguh memanusiakan manusia dalam  metode pengobatannya.

Salam hormat,
Dedy Bangkalan


2. Feni Sukma
Suami saya menderita stroke ringan selama 3 tahun. Hanya dirawat 2 pekan dengan metode pengobatan Ramuan Banyu Urip, stroke suami saya sembuh. Metode pengobatan itu tentunya telah mengikuti instruksi dari CEO Therapy Banyu Urip International, Bapak MS Arifin.

Saya seringkali berkonsultasi dengan beliau via telepon. Arah bicaranya simpel dan mudah untuk dipahami.

Lantaran ada sisa Ramuan Banyu Urip di rumah, saya coba-coba meminumnya. Barangkali batuk menahun saya sembuh. Lalu saya melakukan metode gurah mulut selama 25 menit.

Belum sampai 25 menit, tiba-tiba saya muntah. Ada banyak lendir berwarna kecoklat-coklatan keluar dari mulut dan hidung. Semua jadi terasa ringan. Batuk saya pun sembuh. Sungguh luar biasa.

Ramuan Banyu Urip memang sangat saya rekomendasikan kepada keluarga dan teman-teman saya.


3. Muliha Nurleli
Ketika pertama kali minum Ramuan Banyu Urip rasanya segar. Nafas jadi lega. Selanjutnya saya menjalani tahapan gurah mulut. Kemudian kepala saya dibasahi ramuan herbal tersebut sembari dipijat di area titik tertentu ala kadarnya.

Saya memiliki penyakit migrain dan insomnia. Saban malam saya tersiksa karena kedua penyakit tersebut. Akhirnya saya mengikuti acara bakti sosial yang terselenggara berkat kerjasama denga  sebuah organisasi kemasyarakatan.

Setelah pulang dari bakti sosial, ada perubahan mencolok terhadap kondisi kesehatan saya.Tubuh terasa lebih baik dan lebih nyaman.

Lalu saya kembali lagi untuk membeli Ramuan Banyu Urip, tapi stoknya hanya untuk terapi saja. Kata sang terapis, ramuan tidak dijual ditempat, saya disarankan untuk membeli ke cabang-cabang Therapy Banyu Urip.

Keesokan harinya saya membeli 1 paket Ramuan Banyu Urip. Semua saya lakukan untuk berjaga-jaga.


4. Sanhaji Abdul
Assalamualaikum wr. wb.
Sebelumnya saya menghaturkan ucapan terima kasih kepada Bapak MS Arifin yang telah memberikan bantuan Ramuan Banyu Urip kepada saya pada awal 2022.

Bantuan ramuan tersebut diperuntukkan istri saya yang lagi mengidap penyakit kanker payudara. Semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikan Bapak MS Arifin.

Perlu saya sampaikan kepada Bapak MS Arifin, bahwa penyakit kanker istri saya sudah sembuh. Pernyataan sembuh itu datang dari pihak rumah sakit, bahwa istri saya sudah bersih dari penyakit yang hampir merenggut nyawa istri saya.

Kendati begitu istri saya tetap mengonsumsi Ramuan Banyu Urip satu sendok setiap mau tidur. Hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga terserang kanker kembali.

Wassalamualaikum wr. wb.


5. Warda Wilda
Salam hormat buat Bapak MS Arifin.
Saya hanya ingin menyampaikan kabar baik, bahwa anak saya lolos dalam rekrutmen pendidikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) beberapa bulan yang lalu.

Tak terpikirkan sebelumnya kalau anak saya bakal lolos dalam seleksi pendidikan TNI tersebut. Karena anak saya penyandang buta warna parsial. Alasan saya putus asa lantaran sudah dua kali ikut seleksi tidak lolos.

Rasa putus asa itu didorong oleh penyataan para medis, bahwa buta warna tidak dapat disembuhkan. Ditambah dua kali pula anak saya menjalani terapi buta warna di Pulau Jawa hanya sebatas menghafal buku tes ishihara. Akhirnya setelah menjalani terapi buta warna di Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta, buta warna anak saya benar-benar sembuh permanen.

Saya bersaksi, demi nama Tuhan, bahwa Therapy Banyu Urip bukan sekadar mengobati, melainkan ramuan herbal ini bisa menyembuhkan buta warna. Jaminannya kalau tidak sembuh, pasti uang bakal kembali lagi.

Walau kabar bahagia ini lambat saya sampaikan kepada Bapak MS Arifin karena itu semua kesibukan kami dalam bidang pekerjaan.

Insya Allah, kalau nanti anak saya sudah ditempat-tugaskan, saya punya nazar, saya akan ke Yogyakarta lagi bersama anak saya.

Hormat kami,
Warda Wilda Kalimantan


Demikian beberapa ulasan para pengguna Ramuan Banyu Urip. Rata-rata mereka sukses sembuh dari penyakit yang dideritanya. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p