Postingan

Menampilkan postingan dengan label News

Sekolah Hebat: SDN Padangdangan 2 Peringati Hakordia, Kepala Sekolah Tekankan Pentingnya Kejujuran dan Disiplin

Gambar
Murid dan guru SDN Padangdangan 2. [sh] SUMENEP — Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), Kepala SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan, Madun, S.Pd., SD, menyampaikan pesan singkat namun penuh makna kepada seluruh peserta didik pada kegiatan apel pagi. Selasa (9/12/2025).  Dalam arahannya, Madun menekankan pentingnya membangun karakter integritas sejak dini.  Ia menyebut bahwa pendidikan antikorupsi bukan hanya teori, tapi harus dipraktikkan secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. “Salah satu cara melatih kejujuran adalah dengan membiasakan mengoreksi sendiri tugas atau latihan kalian. Dengan demikian, kalian belajar bertanggung jawab dan tidak mengambil jalan pintas,” ujarnya di hadapan para siswa. Selain itu, Madun juga mengajak peserta didik untuk mampu mengidentifikasi karakter jujur dalam diri masing-masing.  Menurutnya, kemampuan mengenali nilai moral merupakan langkah awal untuk membiasakan perilaku baik. “Kalian harus bi...

Tembang Macopat Madura Lesbumi Pasongsongan Tetap Bertahan di Tengah Arus Modernisasi

Gambar
Perkumpulan. Macopat Lesbumi Pasongsongan. [sh] SUMENEP — Lantunan tembang-tembang Macopat Madura mengalun merdu dari kediaman Sucipto, warga Dusun Sempong Timur, Desa sekaligus Kecamatan Pasongsongan, pada sebuah malam penuh kekhidmatan.  Nada-nada tradisi yang sarat petuah itu dibawakan oleh Perkumpulan Macopat Lesbumi Pasongsongan, satu-satunya kelompok kesenian macopat yang masih bertahan di wilayah Kecamatan Pasongsongan. Di tengah maraknya hiburan modern, keberadaan kelompok tradisional ini jadi oase budaya yang berusaha menjaga warisan leluhur agar tidak terlupakan.  Para anggota berkumpul dengan penuh kekompakan, melantunkan bait-bait macopat dengan syahdu, menghadirkan suasana yang membawa pendengar pada kehangatan tradisi Madura tempo dulu. Ketua Lesbumi MWC NU Pasongsongan, Akhmad Jasimul Akhyak, S.Pd., menegaskan bahwa keberadaan kelompok macopat ini sangat penting bagi pelestarian kesenian lokal yang kian tergerus zaman. “Perkumpulan Macopat Lesbumi Pasongsongan i...

Pramuka SDN Ambunten Tengah 2 Kembali Raih Juara Umum di Pesta Siaga 2025

Gambar
Pramuka SDN Ambunten Tengah 2. [sh] SUMENEP — Pramuka SDN Ambunten Tengah 2,Kecamatan Ambunten kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih predikat Juara Umum dalam ajang Pesta Siaga 2025. Keberhasilan ini semakin memperpanjang daftar catatan prestasi sekolah tersebut di berbagai kompetisi kepramukaan. Sabtu (6/12/2025). Gelaran Pesta Siaga tahun ini diselenggarakan di kawasan Pantai Palongguwan, Ambunten, sebuah lokasi yang menghadirkan suasana baru dan tantangan tersendiri bagi para peserta. Walau demikian, para peserta didik dari SDN Ambunten Tengah 2 ini mampu menunjukkan kemampuan terbaik mereka di seluruh rangkaian lomba yang dipertandingkan. Pembina Pramuka SDN Ambunten Tengah 2, Akhmad Sarkawi, menyampaikan rasa bangga yang mendalam atas pencapaian anak didiknya. “Saya sangat bangga dan bersyukur karena kerja keras anak-anak akhirnya membuahkan hasil. Menjadi Juara Umum bukan hal yang mudah, namun mereka mampu membuktikan bahwa latihan dan kedisiplinan tidak ...

Belajar di Sawah, Siswa Kelas 1 SDN Soddara 1 Antusias Praktik Menanam Padi

Gambar
Siswa SDN Soddara 1. [sh] SUMENEP — Memanfaatkan datangnya musim hujan dan dimulainya masa tanam padi oleh para petani, SDN Soddara 1 Kecamatan Pasongsongan melaksanakan kegiatan belajar di luar kelas bagi siswa kelas 1, Sabtu (6/12/2025).  Kegiatan ini sekaligus jadi penyegaran bagi para siswa setelah sehari sebelumnya menyelesaikan asesmen semester ganjil. Pembelajaran luar kelas tersebut dilakukan di area persawahan yang berlokasi tidak jauh dari lingkungan sekolah.  Sariman, guru kelas 1, mengajak seluruh siswa untuk melihat secara langsung proses menanam padi.  Sesampainya di sawah, para siswa diperkenalkan pada tahapan menanam padi oleh petani setempat, mulai dari cara memegang bibit hingga teknik menancapkannya ke tanah berlumpur. Suasana jadi makin seru ketika siswa diberi kesempatan turun langsung ke sawah untuk mempraktikkan cara menanam padi.  Dengan penuh antusias, anak-anak mencoba mengikuti arahan petani sambil menikmati pengalaman baru yang belum pern...

Hari Terakhir ASAS Ganjil di SDN Padangdangan 2 Berjalan Lancar, Siswa Antusias Ikuti Ujian BTQ

Gambar
Siswi SDN Padangdangan 2. [sh] SUMENEP — Pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Ganjil di SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan resmi berakhir hari ini. Sabtu (6/12/2025).  Pada hari terakhir tersebut, para siswa mengikuti ujian mata pelajaran BTQ (Baca Tulis Quran) sebagai penutup rangkaian evaluasi pembelajaran selama satu semester. Ibu Sundari, S.Pd, guru kelas II, mengungkapkan bahwa pelaksanaan ASAS hari terakhir berjalan lancar dan penuh semangat.  Ia menyebutkan bahwa tingkat pemahaman siswa pada materi BTQ cukup menggembirakan.  "Anak-anak ternyata banyak yang mengerti dan bisa menjawab semua pertanyaan. Ini disebabkan oleh kebanyakan dari para peserta didik kami mengaji ke langgar terdekat rumahnya. Ditambah lagi kalau sore mereka bersekolah diniyah,"* ungkap Sundari. Menurutnya, kebiasaan belajar agama yang rutin dilakukan siswa di luar jam sekolah sangat membantu dalam memperkuat kemampuan membaca, menulis, dan memahami Al-Qur’an.  Hal ini t...

Perjalanan Cinta Akhmad Faruk Mirip Sinetron, Berujung di Pelaminan untuk Kedua Kalinya

Gambar
Akhmad Faruk saat di pelaminan. [sh] SUMENEP  — Kisah perjalanan cinta Akhmad Faruk, pemuda asal Dusun Pakotan, Desa/Kecamatan Pasongsongan, menyerupai alur sinetron yang penuh liku dan menguras air mata.  Setelah melalui berbagai ujian, akhirnya ia kembali menemukan tambatan hati dan resmi menikah untuk kedua kalinya pada 2 Desember 2025. Faruk pertama kali menikah dengan seorang gadis dari dusunnya sendiri. Namun, keharmonisan itu tidak bertahan lama.  Perbedaan pandangan hidup membuat rumah tangga yang dibangun keduanya harus berakhir di tengah jalan. Setelah perceraian tersebut, Faruk menjalani hidup sebagai duda hampir selama satu tahun. Tak lama kemudian, harapan baru muncul ketika ia bertemu seorang calon istri yang dinilai cocok untuk mengisi kekosongan hatinya.  Segala persiapan menuju hari bahagia telah dilakukan, bahkan undangan pun sudah tersebar.  Tapi tak disangka, jelang akad berlangsung sang calon memutuskan menolak menikah karena persoalan ma...