Langsung ke konten utama

Rating 4,8 buat Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta

Kunjungan alumni SMP Negeri 1 Pasongsongan-Sumenep ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. (Foto: Yant Kaiy). 


Yogyakarta - Kembali melihat beberapa komentar terbaik netizen di Google-Maps yang mendapat banyak apresiasi dari berbagai kalangan. Ini menjadikan bahan kajian bersama, bahwa Therapy Banyu Urip bukan hanya sekadar mengobati, tapi lebih kepada menyembuhkan. Selasa (18/10/2022). 

Berikut akan kami turunkan lima komentar terbaik tersebut. 


1. Fatila Alfi

Kembali ke alam... Kira-kira begitulah kata yang tepat dalam mengobati penyakit yang jadi prinsip proses penyembuhan Therapy Banyu Urip.

Masyarakat di kampungku mulai menyadari betul akan pengobatan yang tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Diantara sekian banyak produk ramuan yang tersebar di pasaran, hanya Ramuan Banyu Urip yang amat dipercaya oleh masyarakat di lingkunganku. Ramuan Banyu Urip telah berlegalitas formal dan pemasarannya sudah sampai keluar negeri.

Keluarga kami sudah seringkali merekomendasikan kepada seluruh teman dan keluarganya.

Kampanye rekomendasi kami bukan bermaksud mencari keuntungan, tapi lebih kepada membantu mereka yang kesusahan lantaran himpitan ekonomi.


2. Asis Sunaryo

Mata katarakku kata dokter spesialis harus segera dilakukan tindakan operasi. Sebab katarak itu sudah membahayakan bagi penglihatanku. Bisa jadi hal buruk menimpa, yakni datangnya kebutaan.

Karena berkaca pada pengalaman ibu mertua yang tidak sembuh lewat operasi katarak, aku bersikukuh untuk menempuh jalur pengobatan alternatif. Aku tak mau mengulang kegagalan itu dengan melakukan tindakan medis.

Lalu aku berkonsultasi dengan CEO Therapy Banyu Urip International, Bapak MS Arifin. Rupanya beliau nenyambut baik apa yang jadi pertanyaanku.

Keesokan harinya aku berangkat menuju Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Aku menjalani rawat inap selama tiga hari disana.

Sebenarnya pengobatan katarak secara mandiri di rumah bisa saja dilakukan. Tapi aku memilih menjalani rawat inap agar penyakit katarak bisa sembuh total.

Alhamdulillah, lewat metode tetes, kompres dan minum serta gurah dengan Ramuan Banyu Urip tiga kali sehari, penyakit katarakku lenyap tanpa bekas.

Pandanganku sekarang sudah normal. Tidak berkabut lagi.

Terima kasih Bapak MS Arifin! Terima kasih Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta.

Ttd
Asis Sunaryo, Pamekasan. 


3. Rahmawati Dempo

Anakku mengidap penyakit buta warna parsial. Dia bercita-cita ingin jadi abdi negara, yakni tentara atau polisi.

Tapi cita-citanya terkendala penyakit buta warna. Bisa dipastikan cita-citanya hanyalah sebuah khayalan.

Setelah tanya sana-sini, akhirnya anak saya menjumpai Therapy Banyu Urip di sosial media. Saya cari informasi lewat website untuk menambah keyakinan hati, bahwa terapi herbal ini sudah terbukti menyembuhkan banyak pasien buta warna.

Saya bersama suami segera bawa anak kami ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta.

Saya disambut baik dengan Bapak MS Arifin. Pelayanan ramah dan jaminan sembuh 100 persen dari klinik herbal ini membuat hati kami bertambah yakin.

Hanya menjalani rawat inap 14 hari, anak saya sembuh total dari buta warna. Ini sangat luar biasa. Pengobatan buta warna yang super josss. Dan saya rasa disinilah pengobatan buta warna nomor satu di dunia.

Kenapa saya bilang begitu? Ternyata ada juga pengobatan herbal buta warna bukan sembuh, tapi ia hanya menghafal tes ishihara. Saya pikir ini penipuan.

Tapi berbeda dengan Therapy Banyu Urip. Kalau sudah dinyatakan sembuh oleh pengobatan Therapy Banyu Urip, biasanya pasien dibawa dulu ke rumah sakit pemerintah daerah. Kalau sudah juga dinyatakan sembuh, baru pasien diperbolehkan pulang.

Terima kasih kepada Bapak MS Arifin selaku pimpinan Therapy Banyu Urip dunia. Semoga Bapak MS Arifin mendapat perlindungan dari Allah SWT. Dan Semoga senantiasa dipanjangkan umur.


4. Sholeh Mahmud

Ini pengalaman lucu tapi bisa menyembuhkan penyakit stroke menahun.

Kejadian ini dialami paman saya yang terserang penyakit stroke sudah lima tahun lebih. Saya bawa dia ke tempat bakti sosial Therapy Banyu Urip yang tidak jauh dari rumah kami.

Bakti sosial itu dipimpin langsung CEO Therapy Banyu Urip International, Bapak MS Arifin. Ada sekitar 40 orang lebih yang terdaftar dengan keluhan penyakit beragam.

Bakti sosial Therapy Banyu Urip bekerjasama dengan seorang tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep.

Ketika giliran paman, saya papah dia. Lalu seorang terapis menyiramkan Ramuan Banyu Urip ke kepala paman sembari diurut dibeberapa titik urat. Setelah itu, paman minum ramuan herbal. Lalu tubuhnya diolesi Ramuan Banyu Urip dan dibungks plastik.

Metode pengobatan pasien yang terakhir adalah tetes mata. Menurut keterangan Bapak MS Arifin, bahwa kegunaan tetes mata untuk membuka penyumbatan di areal kepala.

Diwaktu mata paman ditetes, tiba-tiba tangan paman bisa diangkat dengan sendirinya. Reflek. Gerakan spontan itu membuat semua orang berdecak kagum.

Kemudian paman dinyatakan sembuh dari  stroke oleh Bapak MS Arifin. Jalan pun normal. 


5. Hendun Diana

Ibu saya memiliki riwayat asma atau sesak nafas sejak dari kecil. Ketergantungan terhadap obat hisap dan pil sudah berpuluh-puluh tahun. Menjalani rawat inap di Puskesmas dan rumah sakit sudah tak terhitung.

Beliau terjebak pada ketergatungan obat hisap dan pil. Hasil kerja ayah kadang tidak cukup. Harta berharga seperti perhiasan emas harus melayang buat biaya rumah sakit. Kami seolah-olah berada dalam lingkaran neraka sangat menyiksa.

Sempat terpikirkan dalam benak, apakah ini sebuah karma? Saat terlintas dalam benak kalimat semacam itu, sisi hati lainnya tidak terima. Itu hanya sebatas ujian dari Sang Khalik.

Sebagai anak saya juga sering membantu biaya beliau ketika menjalani rawat inap.

Dalam Islam diajarkan, bahwa Allah SWT menurunkan penyakit kepada tiap makhluk bernyawa, Dia juga menurunkan obat penyembuhnya.

Menarik benang merah dari sini dapat disimpulkan, bahwa saya wajib berikhtiar untuk mengobati dan menyembuhkan ibu saya.

Ada semangat ketika saya berkonsultasi dengan Bapak MS Arifin, bahwa penyakit asma ibu bisa sembuhkan.

Saya segera membawa ibu ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Hanya tiga hari ibu berada di klinik herbal tersebut.

Sekarang asma ibu sembuh. Sudah satu tahun setengah tidak kambuh. Ibu juga telah membuang obat kimia ke tong sampai.

Terima kasih kepada Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. 


Demikian komentar para netizen. Semua komentar menjadikan rating Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta berada di level 4,8. Sebuah pencapaian sangat baik tentunya. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p