Langsung ke konten utama

Postingan

Siapa Guru KH Ismail Sumenep

KH Ismail Macan Madura (kiri) bersama Yant Kaiy dari apoymadura.com.  SUMENEP – Dai dari Desa Paberasan Kecamatan Kota Sumenep ini dikenal sangat vokal. Isi ceramah KH Ismail begitu mendalam dan sedikit humor. Oleh orang-orang di luar Pulau Madura, KH Ismail dijuluki Si Macan Madura lantaran berani mengungkap yang benar meski pahit terdengar. Kajian ceramah KH Ismail seputar bekal manusia menuju alam barzah, tentang bakti manusia kepada Sang Khalik, tentang cara beribadah yang benar sesuai syariat Islam. Lantas siapa saja guru agama beliau? “Saya nyantri di pondok pesantren di Pasar Sore Kota Sumenep asuhan RB Abdullah, RB Muhammad Sholeh. Mereka keturunan RB Ahmad Murtadha,” papar KH Ismail di kediamannya. Jumat malam (8/4/2022). Sedang RB Ahmad Murtadha keturunan Kiai Hasan. Ilmu Kiai Hasan diperoleh dari ayahandanya, yakni Kiai Muhammad Ali Brambang. “Kiai Muhammad Ali Brambang keturunan Kiai Khotib Paddusen. Sedangkan ilmu Kiai Khotib Paddusen mendapat ilmu dari ayahny

Pembacokan di Pasar Pao Pasongsongan

SUMENEP – Tepat pukul 10.40 WIB (Rabu, 6/4/2022) di Pasar Pao Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep telah terjadi pembacokan. Banyak saksi mata di tempat kejadian perkara mengatakan, pelaku turun dari sepeda motor dan langsung melayangkan celuritnya kepada korban. Korban tak berkutik dan terluka. Namun nyawanya masih bisa terselamatkan. Ia segera dilarikan ke Puskesmas. Diketahui korban bernama Ruslan (46). Sedangkan pelaku pembacokan bernama Sahatun (51). Ternyata keduanya merupakan warga Dusun Benteng Utara Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan. Desas-desus berhembus cerita, bahwa persoalan wanita menjadi pemicu peristiwa berdarah tersebut. Diketahui, istri Sahatun adalah mantan istri Ruslan. (Kay)

Bingkisan Lebaran Masjid Mujahidin Panaongan

Agus Sugianto, Sekretaris Masjid Mujahidin Panaongan-Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) SUMENEP – Masjid Mujahidin yang berlokasi di Dusun Benteng Utara Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep tiap tahun tidak pernah absen menyalurkan bingkisan Lebaran. Sasarannya kepada seluruh pengurus takmir masjid, marbot (relawan kebersihan lingkungan masjid), imam rawatib, imam tarawih, imam/khotib/bilal Jumat, muadzin, dan yang bertadarus di Bulan Suci Ramadhan. “Bagi mereka yang istiqomah shalat berjamaah di Masjid Mujahidin juga akan kebagian bingkisan Idul Fitri,” terang Agus Sugianto, S.Pd, Sekretaris Masjid Mujahidin. Selasa malam (5/4/2022). Ia juga menambahkan, besar-kecil bingkisan itu bergantung dari sokongan dana dari para dermawan. “Kami juga akan memberikan bingkisan Lebaran kepada para penggali kuburan berjumlah 15 orang dan relawan penagih iuran Rukun Kifayah sebanyak 20 orang,” ucap Agus Sugianto yang juga menjadi Sekretaris Rukun Kifayah. (Kay)

Kerupuk 2022, tidak Lagi Renyah

Catatan: Yant Kaiy Kakak saya menjalankan bisnis kerupuk poli sejak 14 tahun yang lalu. Ia membuat, menjemur, menggoreng dan menjual kerupuknya ke Pasar Jangara Desa Paberasan Kecamatan Kota Sumenep. Roda bisnis kerupuk Kakak berjalan lancar jaya dan mantap jiwa. Walau penjualan kerupuknya berskala kecil, tapi cukup untuk menopang hidup keluarganya. Baru 2022, era Presiden Jokowi harga minyak goreng curah melambung tinggi. Dengan berat hati, harga kerupuk Kakak pun dinaikkan. Sebagian besar konsumen tidak protes. Mereka mafhum dengan situasi yang berlaku saat sekarang. Belum selesai persoalan minyak goreng yang membuat kelimpungan penghuni bumi nusantara, pemerintah tiba-tiba menghujani ‘derita’ rakyatnya kembali, yakni dengan menaikkan harga BBM. Tidak bisa dielakkan lagi, harga-harga kebutuhan pokok masyarakat merangkak naik.[] Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Kades Beluk Kenek: Peduli dan Melayani

Hasyim, Kades Beluk Kenek Kecamatan Ambunten. (Foto: Musleh Tikam) SUMENEP – Kades Beluk Kenek Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep, Hasyim adalah sosok pemimpin yang peduli terhadap nasib warganya. Selalu melayani ketika seseorang membutuhkan dirinya. Kapanpun ia siap. Bahkan walau tanpa diminta, Hasyim senantiasa mau berbagi. Seperti ketika dirinya memberikan bantuan seribu bibit pohon apokat terhadap beberapa Kelompok Tani di desanya. Lantaran dirinya melihat ada prospek bagus dan menjanjikan bagi perekonomian masyarakat. “Lewat anggaran DD, saya berbelanja bibit apokat. Tentu keputusan ini telah melewati tahapan rapat intern perangkat Desa Beluk Kenek,” terang Hasyim. Ia berharap kepada para penerima bibit pohon apokat untuk selalu merawatnya agar cepat berbuah. (Mus/Kay)