Langsung ke konten utama

Postingan

Launching HSN di Pasongsongan: Sekali Dayung Dua Pulau Terlampaui

Catatan: Yant Kaiy Tadi malam (Selasa, 28/9/2021), telah berlangsung Launching Hari Santri Nasional (HSN) di Kantor MWC NU Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Dalam acara ini hadir jajaran pengurus Rais Syuriah dan Tanfidziyah serta para Ketua Lembaga dan Banom MWC NU Pasongsongan.   Dalam HSN 2021 kali ini sangat special karena berdekatan dengan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. HSN tanggal 22 Oktober, Maulid Nabi di kalender Masehi 19 Oktober.   Barangkali sangat bijak bagi para panitia penyelenggara HSN di Pasongsongan jikalau kedua perayaan hari-hari besar tersebut dilebur jadi satu. Pro-kontra opini adalah hal biasa. Bagaimanapun tidak akan mengurangi esensi dari keduanya. Ibarat uang logam, dua sisinya berbeda. Tapi nilainya sama.   Kalaupun dipaksakan dipisah keduanya, tentu akan menyebabkan salah satu momen tidak maksimal dalam penyelenggaraannya.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Salera Musik dari Pasongsongan

Sale Wafa dan istri, pimpinan Salera Musik. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Memenuhi banyaknya animo di kalangan masyarakat di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep dan sekitarnya, Sale Wafa membentuk wadah para musisi dan penyanyi bernama Salera Musik. Personil Salera Musik berasal dari para kawula muda bertalenta baik yang berdomisili di Pasongsongan.   “Salera Musik lahir dari kegelisahan para musisi yang tak bisa menyalurkan bakatnya. Kami peduli terhadap mereka, bukan mencari keuntungan pribadi. Personil Salera Musik ibarat keluarga sendiri,” terang Sale Wafa dikediamannya, Dusun Morasen Desa/Kecamatan Pasongsongan-Sumenep. Selasa (28/9/2021).   Pada bulan ini Salera Musik padat job. Sale Wafa sebagai pimpinan merasa bersyukur karena bisa menghidupi personilnya.   “Sukses ini tak membuat kami jual mahal. Dalam setiap pementasan Salera Musik, kami terus mengevaluasi posisi kekurangan. Kemudian kami membenahinya untuk penampilan selanjutnya,” tandas lelaki renda

Terkini, Kemacetan Terjadi di Pasar Pao Pasongsongan

Beginilah situasi kemacetan di Pasar Pao Pasongsongan-Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Pasar Pao yang berada di kawasan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, tepat pukul 11.15 WIB (Senin, 27/9/2021) mengalami kemacetan cukup lama. Hal itu disebabkan bus pariwisata yang datang dari arah barat dan truck dari arah timur. Pertemuan kedua kendaraan itu menyebabkan antrian cukup panjang.   Beberapa pengendara sepeda motor di belakangnya putar balik mencari jalan lain. Termasuk saya. Marah dan kecewa dari mereka pun terlontar. Apalagi suasana sangat panas.   Penyebab utama dari kemacetan itu karena para pedagang kaki lima yang terus merangsek ke bibir jalan raya provinsi.   Beberapa pihak berharap agar persoalan ini mendapat atensi dari pemangku kebijakan setempat. Belum lagi rawanya kecelakaan di pusat perbelanjaan tersebut terbuka lebar.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Sampur dan Sawer di Pesta Perkawinan

Catatan: Yant Kaiy Suatu ketika saya mendapat undangan pesta perkawinan di wilayah sisi selatan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Bersama beberapa teman, saya mengendarai sepeda motor. Dibawah paparan panas matahari menyengat dan jalan rusak, kami sampai di   perayaan perkawinan.   Kami langsung masuk. Alunan musik dangdut mengalun dinamis. Suara biduanita merdu terdengar.   Sejurus kemudian, teman saya ketiban sampur. Mereka naik panggung. Mau tidak mau, saya pun menyawernya. Lembaran receh pun berpindah ke tangan sang biduanita.   Tiba di rumah, saya kalkulasi pengeluaran untuk sawer. Ahai… ternyata hampir menyamai amplop yang saya berikan pada tuan rumah   hajatan perkawinan.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Busana

Pentigraf: Yant Kaiy Tonah selalu ingin tampil baru. Pada setiap acara, terutama pesta pernikahan, ia terus membeli busana di butik langganannya. Selesai dipakai, ia tumpuk di lemari. Tiga lemari besar penuh pakaian dia. Kasihan suaminya, kerja siang-malam memenuhi “haus” Tonah terhadap busana.   Ketika artis idolanya muncul di televisi, ia mencermati benar busana yang dikenakannya. Otaknya bekerja keras, mencari warna sesuai selera.   Suaminya tak habis pikir atas kelakuan istrinya. Kalau diberi saran, justru Tonah uring-uringan. Sontoloyo! Padahal Tonah tergolong wanita berpendidikan tinggi.[]   Pasongsongan, 25/9/2021