Langsung ke konten utama

Goa Soekarno Pasongsongan (Bagian VI dari 7 Tulisan)

         
Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep
     
Catatan: Yant Kaiy
Sebenarnya kenapa banyak orang jaman dahulu yang  menjalankan tirakat. Menurut K.H. Ismail Tembang Pamungkas, tentu hal itu disebabkan agar  tidak terganggu konsentrasi mereka dalam menyatukan alam pikirannya  dengan Sang Pencipta. Kita tentu memahami, banyak orang-orang sakti jaman dahulu yang memanfaatkan gua sebagai tempat olah batin (riyadah). Sebab gua  lebih bisa menjamin seseorang terlindung dari berbagai gangguan dalam hal mencapai sebuah bentuk niat dan kesuksesan. Alam pikiran menjadi fokus, tidak terpecah dengan pikiran lain.

Menurut Ceng Rasidi, Goa Soekarno sebenarnya sering menjadi tempat menjalankan riyadah. Ada diantara leluhurnya menjalankan laku batin di Goa Soekarno. Pernyataan ini dia dapatkan dari kakeknya dulu ketika dirinya masih kecil. Dan pernyataan tersebut diperkuat lagi dengan Sukardi yang menjalankan tirakat di gua itu, ia meyatakan kalau ada seseorang datang secara gaib pada Sukardi.  Ia sempat berdialog dengan leluhur dari Ceng Rasidi. Jadi Ceng Rasidi sekarang tambah yakin, kalau Goa Soekarno adalah tempat orang-orang yang menjalankan olah batin/riyadah. Dan kebanyakan dari mereka menjadi orang hebat yang diperhitungkan sepak-terjangnya setelah menjalankan laku batin di Goa Soekarno.

Memang tidak ada bukti yang memperkuat pendapat tentang ini. Tapi sebelum Goa Soekarno dibangun menjadi wahana destinasi wisata, penulis pernah berkunjung ke lokasi gua ini. Penulis melihat sebuah plang dari seng yang ada tulisan Ratu Pantai Selatan. Ketika penulis menanyakan kepada Ceng Rasidi perihal tulisan di plang itu, Ceng Rasidi menegaskan kalau itu ditulis oleh Sukardi. 

Menurutnya, Sukardi memiliki ilmu yang bisa menerawang hal-hal gaib dan bisa berbicara dengan orang yang sudah meninggal dunia. Itulah kelebihan Sukardi. Maka tidak mengherankan kalau selama berada di Goa Soekarno, ia setiap hari kedatangan banyak tamu yang meminta petunjuk apa saja menyangkut persoalan hidup. Ada pula tamu yang minta didoakan agar cita-citanya terkabul.

Ada juga komentar yang menyatakan kalau Goa Soekarno jaman dahulu merupakan tempat tinggal nenek-moyang Ceng Rasidi. Ia tidak menampik anggapan tersebut. Karena kebiasaan hidup orang jaman dahulu lebih mementingkan rasa ‘aman’ ketimbang ‘nyaman’. Bukankah nyaman itu relatif, tetapi aman adalah dambaan setiap individu.

Kita maklum bersama, menurut para tokoh masyarakat  yang tinggal di sekitar Goa Soekarno, sebenarnya orang-orang yang tinggal di gua pada jaman dahulu, baginya sebagai tempat berlindung dari gangguan binatang buas. Karena mereka  belum bisa membuat rumah sebagai tempat tinggal. Juga gua berfungsi sebagai tempat berlindung dari hujan dan panas matahari.

Setelah manusia bisa membangun rumah, barulah gua bergeser fungsinya dari tempat tirakat beralih fungsi menjadi  tempat wisata yang dikelola sedemikian rupa untuk memperoleh  keuntungan dari sisi ekonomi.

Macam-macam Gua
Menurut IUS (International Union of Speleology), cave atau gua yaitu setiap ruang bawah tanah yang berbentuk lorong-lorong  yang dapat ditelusuri atau dimasuki manusia. Ada pula pengertian gua yang lain, bahwa gua  adalah suatu lorong bentukan alamiah di bawah tanah yang dapat dilalui oleh manusia, sementara yang hanya bisa dilalui hewan saja disebut gua mini. Dalam hal ini  yang dimaksud  gua alam, namun ada juga gua buatan manusia seperti tempat  perlindungan perang dan lain-lain. Gua alam terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan letak dan jenis batuan pembentuknya, antara lain :

a. Gua litoral
Gua ini terletak di daerah pantai, palung laut ataupun di tebing muara sungai. Terbentuknya gua litoral  karena diakibatkan oleh terjangan air laut (abrasi).

b. Gua lava
Terbentuknya gua lava diakibat kan oleh adanya pergeseran permukaan tanah dikarenakan gejala keaktifan vulkanologi, biasanya sangat rapuh karena terbentuk dari batuan muda (endapan lahar) dan tidak memiliki ornamen batuan yang khas.

c. Gua batu gamping (karst)
Terbentuknya gua ini diakibatkan terjadinya peristiwa karst (pelarutan batuan kapur akibat aktifitas air) sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukan batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan gamping. Diperkirakan oleh para pakar arkeologi wilayah sebaran karst yang paling besar di seluruh dunia adalah Inodnesia. Jadi Goa Soekarno tergolong dalam kelompok gua karst.

d. Gua pasir, gua batu halit, gua es dan sebagainya, adalah proses pembentukan gua yang sangat jarang dijumpai di seluruh dunia, hanya meliputi 5% dari keseluruhan jumlah gua yang ada di dunia.

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kata karst masih terdengar asing di telinga. Karst sendiri memiliki pengertian yaitu suatu bentang alam yang terbentuk pada batuan mudah larut seperti formasi batuan karbonat yang mengalami pelarutan. Di kawasan karst itulah fenomena pembentukan gua  seringkali terjadi.[]

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p