Langsung ke konten utama

Biografi Hairul Anwar Masa Kecil (Bagian 1 dari 8 Tulisan)


Hairul Anwar, owner Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep

Catatan: Yant Kaiy

Tulisan ini sebagian besar diambil dari beberapa artikel dan opini di website www.apoymadura.com tentang biografi Hairul Anwar, cerita suka-duka ketika di bangku sekolah, latar belakang keluarga, lingkungannya dimana ia lahir dan beranjak dewasa, dan pernak-pernik kisah perjalanan yang tak terkuak ke ranah publik tentang Hairul Anwar dimasa kecil. Semua akan tersaji sangat detail berdasar wawancara penulis terhadap beberapa teman sekolah, kawan bermain, kerabat, dan keluarga besar Hairul Anwar.

Selama ini sebagian besar media massa hanya membidik biografi kehidupan dia saat berada di puncak kesuksesannya sebagai pengusaha di Kota Keris Sumenep. Perhatian masyarakat tercurah padanya lantaran dedikasi Hairul Anwar terhadap kaum lemah tidak setengah hati. Sensitivitas empati dia sungguh luar biasa. Potret kepeduliannya sudah termuat di banyak media massa.

Tidak bijak rasanya dalam mengupas sosok Hairul Anwar tanpa mau menoleh ke belakang. Masih banyak lembaran catatan dan sisi lain sangat mempengaruhi kehidupannya di masa silam. Dengan mengetahui masa kecil akan memberi teladan berarti kepada generasi penerus. Dalam rekam hidupnya tentu terkandung berjuta untaian hikmah dari perjalanan masa kanak-kanak Hairul Anwar yang bisa dipetik untuk dijadikan bahan renungan. Semua penuh liku dalam menggapai puncak sukses yang membuat namanya populer di beragam strata kehidupan.

Kadang banyak orang menganggap remeh, bahwa biografi diri sendiri itu tidak begitu penting “diabadikan” dalam sebuah album keluarga. Lebih-lebih dalam mencari asal-usul, takkan mungkin mendatangkan keuntungan materi. Padahal itu semua sangat bermakna bagi banyak orang, terlebih lagi buat anak-cucu. Paling tidak ada goresan tersisa setelah tubuh membujur terkubur berkalang tanah.

Ada beberapa orang menyesal tidak mengetahui silsilah dirinya karena mereka tidak tahu kerabatnya. Betapa indahnya ketika kita saat sakaratul maut banyak famili kita ada di samping pembaringan seraya melantunkan doa agar perpisahan begitu bermakna. Dengan mengetahui silsilah, tujuan mereka itu bukan untuk mendapatkan legitimasi atau semacam pengakuan, bahwa dirinya adalah keturunan orang  punya sejarah baik. Tapi mereka ingin menyambung ikatan kekeluargaan yang terputus sekian lama karena sesuatu dan lain hal. Betapa bahagianya ternyata famili kita adalah orang-orang sukses dan punya prestasi besar sehingga namanya menjadi masyhur.

Semua orang tahu siapa Hairul Anwar. Tentang kedermawanannya yang sangat kental dengan kepribadiannya. Perhatiannya terhadap kesejahteraan kaum tidak punya tanpa pandang bulu. Ikhlas memberi sebagian hartanya sesuai tuntunan syariat Islam. Juga tentang keberhasilannya memimpin beraneka organisasi penting di Kabupaten Sumenep.

Tinta sejarah telah tertulis di lubuk hati masyarakat luas di kabupaten ujung timur Pulau Garam Madura, siapa figur publik Hairul Anwar sebenarnya. Maka dipandang perlu adanya literatur berupa karya tulis dalam bentuk buku sebagai implementasi dari dedikasi dia bagi kemaslahatan umat di bawah garis kemiskinan.

Hairul Anwar dikenal sebagai pengusaha sukses, pemilik destinasi wisata Goa Soekarno di Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Dia pemilik imperium PT Madura Energy Infrastruktur, bergerak dalam bidang pekerjaan instalasi jaringan listrik tegangan menengah 20 Kv, gardu distribusi, tegangan rendah 380 volt dan pembangkit energi baru terbarukan (2014-sekarang).

Hairul Anwar juga menjadi Ketua Aklindo (Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia, 2010 – sekarang). Ketua KADIN Kabupaten Sumenep. Ketua Aksindo (Asosiasi Kontraktor Konstruksi) Kabupaten Sumenep. Wakil Ketua I BPP Jawa Timur (2015 – sekarang). Wakil Ketua HIPMI Bidang Energi Sumber Daya Mineral (2015 – sekarang). Ketua PSSI Sumenep.

Itulah beberapa poin utama tentang nilai plus yang melekat pada sosok Hairul Anwar. Pengusaha yang senang berbagi dalam situasi dan kondisi apa pun. Tak peduli orang lain menilainya apa. Target dia dalam bersosial budaya dengan lingkungan yakni membuat orang lain tersenyum bahagia. Bukankah bentuk syukur adalah menikmati hidup itu dengan sikap lapang dada. Sedangkan orang-orang yang tidak menikmati hidupnya di alam fana ini adalah mereka yang tergolong umat kufur. Mereka itu orang-orang yang hanya menggerutu, mengeluh, tidak terima terhadap cobaan dan takdir-Nya.

Sebagian besar banyak orang terkesan akan karakter Hairul Anwar yang cenderung peduli terhadap nasib sesama; mereka yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan. Suatu sikap berbagi yang erat kaitannya dengan karier dia sebagai pengusaha kaya. Satu pembawaan masa kecil Hairul Anwar ini tidak pernah berubah hingga sekarang.

Begitulah beberapa komentar teman-teman masa kecilnya yang penulis dapatkan dalam beberapa kesempatan dalam rentang waktu 2019 - 2020.

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p