Langsung ke konten utama

Postingan

Selamat Jalan KH Ismail Paberasan SumenepSaya

Saya (kanan) bersama KH Ismail Paberasan Sumenep sebelum berangkat ke acara pengajian. Catatan: Yant Kaiy Nama KH Ismail Sumenep pada 1998 menduduki puncak tertinggi sebagai dai terlaris di kawasan Pulau Garam Madura. Sedangkan di Pulau Jawa beliau seringkali mengisi pengajian umum di Kabupaten Jember, Situbondo, Bondowoso dan Probolinggo serta beberapa daerah lain yang percakapan kesehariannya menggunakan bahasa Madura.   Ceramah beliau digandrungi oleh mereka yang haus ilmu agama Islam lebih mendalam. Lantaran kandungan siraman rohani beliau mengupas tuntas apa itu syariat, thoriqoh, hakikat dan makrifat. Mendekatkan jamaah pada ilmu Islam sesungguhnya. Cara penyampaiannya lugas, jelas, mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit. Penyajian ceramah beliau acapkali berbeda dengan para mubaligh kebanyakan. Maka tak salah kalau akhirnya masyarakat Jawa menjuluki KH Ismail sebagai Kiai Macan Madura. Ada pula memberinya gelar Kiai Tembang Pamungkas. Saya acapkali beran

Guru Honorer PAI Sumenep Menghitung Bintang di Langit

Catatan: Yant Kaiy Penantian dibukanya rekrutmen guru honorer PAI (Pendidikan Agama Islam) hingga kini tidak ada titik terang. Informasi dari beberapa sumber terpercaya terus dinantikan para guru sukwan tersebut. Nasib mereka menggantung di langit biru. Impian tak berbuah kenyataan. Selama ini tak terdengar elegi pilu guru PAI ke permukaan. Suara mereka terkurung keikhlasan mengabdi kepada bangsa dan negara. Menuangkan ilmunya kepada peserta didik tanpa pamrih. Mereka percaya, amal baiknya akan mendapat catatan bagus, tentu imbalannya surga kelak. Memang tidak semua guru honorer PAI tunduk-patuh pada irama takdir. Sebagian diantaranya ada yang membentuk paguyuban, menyatukan visi dan misi mereka. Mendobrak kebuntuan supaya pihak berwenang mau menyerap aspirasinya. Para guru PAI dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep ini merasa, bahwa pemangku kebijakan seolah-olah tidak punya atensi terhadap nasib buruknya. Sebab hanya kabupaten ujung timur Pulau Garam

Gandrung Bonsai: Antara Hobi dan Bisnis

Catatan: Yant Kaiy Tanaman bonsai awal 2023 jadi sebuah hobi baru bagi sebagian besar masyarakat Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Tanaman kerdil nan cantik ini penggemarnya terus meningkat. Seiring itu pula harganya pun kian meroket. Tentu itu bergantung dari nilai seninya. Pada tahun 80-an bonsai pernah melewati masa-masa keemasan. Masyarakat berlomba-lomba mengoleksinya. Tidak terbatas orang-orang berduit, warga masyarakat biasa juga banyak menyukainya. Koleksi pecinta bonsai tersebar luas dimana-mana di wilayah Madura. Jenis tanaman ini memang butuh perawatan spesial untuk menjadikan terlihat artistik. Mulai dari teknik pemangkasan batang, penggunaan kawat pembentuk ranting, juga pemotongan daun sesuai selera. Memang ada orang tertentu yang ahli membentuk bonsai jadi terlihat cantik di mata. Namun di era digital saat ini, masyarakat gampang mencari referensi jenis bonsai berharga mahal di hape android. Sehingga siapa pun bisa merawatnya, membentuk bonsai cantik ses

Listrik Padam Bergilir di Sumenep

Catatan: Yant Kaiy Pasca diumumkan PLN, bahwa listrik di Pulau Garam Madura akan normal 100 persen. Ternyata di Kabupaten Sumenep pemadaman bergilir masih terus berlangsung hingga Jumat (17/2/2023). Aktivitas masyarakat sangat terganggu. Tensi emosi mereka pun naik tajam. Para pengusaha kategori UKM amat gusar dibuatnya. Karena biaya operasional bertambah besar. Mereka tak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa menopang dagu. Lantaran PLN punya seribu satu jurus argumen, menepis serangan caci-maki masyarakat luas. Bahwa pemadaman tidak ada unsur kesengajaan. Semua murni kesalahan non-teknis. Tapi berlarut-larutnya pemadaman ini menuai beragaman kecaman. Menatalkan rasa tidak percaya. Menumbuhkan prasangka beraneka rupa. Mengerucut pada spektrum, kalau pemadaman itu ditunggangi beragam kepentingan orang-orang berpengaruh. Mengorbankan kebutuhan penduduk demi tercapainya tujuan menguntungkan kepentingan mereka (golongan). Praduga ini terlontar di warung kopi pinggir desa dari

Listrik Padam Bikin Hati Geram

Catatan: Yant Kaiy Lagi asyik menulis cerpen (cerita pendek) di notebook jadul, tiba-tiba listrik padam, semua hasil karya fiksi itu hilang. Maklum baterai notebook soak, wajib hukumnya disambungkan ke aliran listrik. Saya belum sempat menyimpannya. Siapa yang tak geram. Awal Februari 2023 listrik di wilayah Madura seringkali padam. Maklum karena ada kerusakan sambungan di titik suplai ke Pulau Madura. Entah kerusakan apalagi yang menyebabkan pemadaman sementara semalam terulang lagi. Kamis (16/2/2023). Persoalannya PLN (Perusahaan Listrik Negara) telah menegaskan, bahwa pasokan listrik akan normal kembali. Perlu diketahui, tempat tinggal saya berada di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Hampir tiap malam pemadaman selalu terulang sejak PLN mengumumkan aliran listrik takkan ada gangguan. Ternyata semua gombal. Tetangga saya bersorak marah ketika lampu padam. Begitu pula ketika lampu menyala. Seringnya pemadaman listrik di desa saya, juga disebabkan ben

Ironis, Youtuber Dilarang Mengambil Video Dua Dai di Madura

Catatan: Yant Kaiy Tidak sedikit seseorang yang dulunya luput dari sorotan publik tiba-tiba viral lantaran kerja keras Youtuber. Awalnya keberadaan dia biasa-biasa  saja. Maaf, mungkin kalau boleh dibilang kere. Tapi setelah video mereka diunggah di platform Youtube, namanya meroket. Masyarakat luas mulai mengenalnya. Apabila dia seorang biduan yang awalnya bertarif kampung, tentu levelnya akan naik sekelas artis. Ia akan banjir job. Gaya hidupnya akan berubah total. Punya mobil, rumah mentereng. Kalau dia seorang seorang dai, otomatis dia akan mendapat banyak undangan di acara pengajian. Pundi-pundi keuangan pun akan senantiasa menghampirinya. Kehidupannya terus menjadi perhatian masyarakat luas. Ia pun mempunyai banyak fans. Sedangkan kelompok Youtuber yang mempublishnya mendapatkan imbalan balik dari kanal video bersangkutan, yakni subcribe, like, dan jam tontonan. Simbiosis ini sejatinya harus tetap dijaga. Dirawat supaya tidak saling merugikan. Akhir 2022 kemar

Marak Isu Penculikan Anak, SDN Panaongan III Sigap Gandeng Personel Polsek Pasongsongan

Aiptu Sugeng Hariyadi saat jadi inspektur upacara di SDN Panaongan lll Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. (Foto: As/Kay) SUMENEP - Akhir-akhir ini marak isu penculikan anak via media sosial. Sangat meresahkan masyarakat. Tidak heran jika para wali murid ekstra ketat dalam menjaga putra-putrinya.Terlebih saat mereka berangkat maupun pulang sekolah. Selain membuat resah, isu penculikan tersebut juga membuat para wali murid merasa terganggu dalam menjalankan berbagai aktifitasnya.  Mereka yang biasanya bekerja.Baik di rumah,di sawah maupun di tempat-tempat lain.Tapi saat isu penculikan merebak,beberapa wali murid dengan terpaksa menunda bahkan tidak bekerja sebelum bisa memastikan keberadaan putra-putrinya. Atas isu yang beredar liar ditengah-tengah masyarakat tersebut, Agus Sugianto, S.Pd selaku Kepala SDN Panaongan III, mengundang Aiptu Sugeng Hariyadi, personel Polsek Pasongsongan, untuk menjadi Pembina pada pelaksanaan Upacara Bendera. Senin (13/2/2023).  Lebih jauh