Langsung ke konten utama

Postingan

Di Masjid Al-Fadhilah Bluto Kajari Sumenep Memberikan Penyuluhan Hukum

Kajari Sumenep di tengah-tengah jamaah Masjid Al-Fadhiĺah Bluto Sumenep - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumenep, Jawa Timur, Adi Tyogunawan, S.H, M.H, memberikan penyuluhan hukum di tengah masyarakat usai shalat subuh berjamaah di Masjid Al-Fadhilah Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Minggu (23/1/2022). Penyuluhan hukum oleh Kajari Sumenep terkait pencegahan dan pemberantasan tindak pidana narkotika. Kajari Sumenep menyoroti ketentuan Pasal 54 tentang korban penyalahgunaan narkotika. “Ketentuan pasal 54 itu jelas membedakan pelaku dan korban tindak pidana narkotika sehingga korban ini harus kita selamatkan. Caranya lapor ke Puskesmas terdekat atau langsung ke BNN untuk selanjutnya akan dilakukan asesmen tingkat keparahannya,” papar Kajari Adi. Kajari Adi memaparkan, berdasarkan ketentuan penjelasan Pasal 54 UU 35 tahun 2009, bahwa yang dimaksud dengan ‘korban penyalahgunaan narkotika’ adalah seseorang yang tidak sengaja menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, d

Modifikasi SO Pemkab Sumenep

Catatan: Yant Kaiy Bupati Sumenep Achmad Fauzi di awal 2022 melaksanakan amanat undang-undang dengan merombak Struktur Organisasi (SO) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Ada dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selama Januari mendapat sorotan masyarakat luas dengan adanya unjuk rasa. DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) yang belum kelar menyelesaikan kasus sengketa Pilkades Matanair Kecamatan Rubaru. Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep yang dipertanyakan keseriusan dan komitmennya menyelesaikan permasalahan pendidikan. Adanya disparitas (ketimpangan) mencolok antara wilayah daratan dan kepulauan. Baik dari infrastruktur, sarana-prasarana, termasuk guru. Urgensi kedua demontrasi itu memang berbeda. Namun sisi baiknya dapat ditarik garis lurus, bahwa warga masyarakat Kota Keris Sumenep menghendaki kebijakan berkeadilan dari semua pimpinan OPD. Dibutuhkan rencana kerja sistematis sehingga memperoleh capaian sukses membanggakan bagi seluruh lapisan masyarakat. Kit

Di Batang-Batang Rumah Ambruk Diterjang Hujan dan Angin

Rumah milik Masdira yang ambruk. Sumenep – Malang tak dapat ditolak. Sebuah rumah milik salah seorang warga Dusun Seddung, Desa Batang Batang Daya, Kecamatan Batang - Batang, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, ambruk. Rumah tersebut milik Masdira (66 tahun ) . Peristiwa nahas terjadi sekitar pukul 1 3 .30 W IB . Jumat ( 21/1/2022 ) siang. Sekretaris Desa Batang-Batang Daya, Agung Dodi Suryo, SH membenarkan kejadian tersebut. "Iya Itu benar . Musibah itu terjadi   di Dusun Seddung D esa Batang-Batang Daya . R umah milik Bapak Masdira," Jelasnya. Sementara kasubag Humas P olres Sumenep AKP Widiarti mengatakan , bahwa robohnya rumah milik Masdira itu akibat bencana alam . Y akni diterjang angin kencang dan hujan lebat. “Ukuran rumah Masdira 6 x 9 meter dan tidak ada korban jiwa . S edangkan aliran listri k dirumah tersebut oleh PLN sementara diputus atau dimatikan untuk mengantisipasi kebakaran. Lanjut AKP Widi, pemilik rumah ditaksir mengalami kerugian

Wabup Dewi Khalifah Gandeng Bappeda Sumenep untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Sumenep.

Wabup Sumenep Hj Dewi Khalifah saat rapat bersama Kepala Bappeda dan beberapa OPD Kabupaten Sumenep. Sumenep – Satu kebijakan yang patut mendapat atensi luar biasa dari Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Hj. Dewi Khalifah SH, MH , yakni tentang sinkro nisasi potensi dan sumber daya manusia (SDM) desa . Hal itu bertujuan sebagai upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sumenep, Madura. Jumat (21/1/2022) . Wakil Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah , menyampaikan secara langsung pada saat rapat bersama Kepala Bappeda Drs. Yayak Nurwahyudi M.Si dan beberapa OPD Kabupaten Sumenep serta pendamping desa di Aula Bappeda K abupaten Sumenep. Menurut Wakil Bupati Sumenep, kemiskinan tidak bisa diselesaikan oleh dinas sosial saja . Di butuh kan bantuan dari dinas lainnya. “Maka dari itu, dari data 25 profil desa yang sudah tergolong dalam kemiskinan ekstrem ini, dilihat potensi dan Sumber daya manusianya seperti apa. L alu sinkronkan dengan OPD mana yang harus membantu desa itu,” u

Mencermati Aneka Warna Bantuan Pemerintah

Catatan: Yant Kaiy Membantu orang miskin pahalanya luar biasa. Tak ada satu pun orang membantah. Garansinya surga. Dosa-dosa luntur karenanya. Semua kitab agama manapun telah mencatatnya. Sejak kekuasaan Indonesia ada di tangan Presiden Joko Widodo, warna-warni bantuan deras mengalir pada masyarakat. Tumpang-tindih namanya. Semua berlabel: “Bantuan”. Sistem politik ini sah-sah saja diaplikasikan oleh penguasa manapun. Lantaran itu bukan jalan sesat dimurkai Tuhan. Tidak menyalahi perundang-undangan negara. Dari sikap dermawan ini akan menatalkan cinta-kasih terhadap pemberi bantuan. Fakta di lapangan, warga masyarakat yang tercover bantuan pemerintah tersebut senang bukan kepalang. Girang luar biasa. Terutama bagi mereka yang satu kepala keluarga menerima lebih dari satu label bantuan. Berbanding terbalik dengan mereka yang tidak tersentuh bantuan pemerintah. Padahal diantara mereka ada yang lebih pantas menerima manfaat. Kelompok ini kecewa, pasrah. Benih-benih tidak simpa

Menikam Mimpi

Menikam Mimpi Puisi: Yant Kaiy luka tak berdarah jadi lukisan sukma janji dikhianati tak mungkin menyatu lagi     gagal bercinta     banjir derita     membakar asa     menuai luka hati tak kuasa menahan siksa impian indah bahagia musnah           awal indah berbunga-bunga           merajut mimpi tak bertepi           tapi tulusku kau nodai           senyumku pun tiada lagi janji setia manis dikata mimpi bahagia bersamanya dustamu hancurkan segala kerontang jiwa nan merana            biar buih kenangan            pergi jauh dariku            masih banyak mimpi            menanti cinta suciku. Pasongsongan, 11/1/2022

Unras PMII STKIP Sumenep Dijaga Personel Gabungan

Aktivis mahasiswa PMII STKIP PGRI Sumenep demo di depan Kantor Bupati Sumenep. Sumenep - Ratusan personel gabungan dikerahkan dalam rangka pengamanan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Sumenep, Jawa Timur, Kamis, (20/1/2022). Aksi tersebut dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) STKIP PGRI Sumenep. Demo mahasiswa kali ini mempersoalkan kebijakan Bupati Sumenep atas dilantiknya Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep yang baru, Agus Dwi Saputra. Kasi Humas Polres Sumenep , AKP Widiarti Sutioningtyas mengatakan, personel yang diterjunkan merupakan gabungan dari personel Polri, TNI dan Satpol PP. Widi merinci, terdapat 221 personel Polri, 7 dari TNI dan 30 personel Satpol PP. “Itu jumlah personil pengamanan aksi unras (unjuk rasa) PMII ke kantor Pemkab Sumenep,” kata Widi. Untuk diketahui, aksi kali ini merupakan kali kedua dilakukan oleh aktivis PMII STKIP PGRI Sumenep selama Januari 2022. Beberapa waktu lalu mereka melakuka