Langsung ke konten utama

Postingan

Disoal: Mobil Ambulance Puskesmas Pamolokan

Catatan: Yant Kaiy Adalah Syamsul Arifin dan Ernawati , pasangan suami - istri dari D usun P adaringan T imur D esa Paberasan K ecamatan K ota Sumenep, memiliki keterbelakangan mental. Bambang Hermanto , putra tunggal dari pasangan tersebut , sore hari dibawa ke P uskesmas Pamolokan untuk berobat dengan harapan mendapat kesembuhan . Rabu (5/1/2022). Sela ma beberapa jam pasien di rawat di Puskesmas , karena tidak kunjung membaik, kedua orang tua pasien berinisiatif mau membawa nya ke RSUD Moh. Anwar Sumenep. D engan harapan anak satu - satunya mendapat penanganan medis lebih baik. D idampingi Salem ( paman keluarga Syamsul ) , mereka mem inta kepada p etugas P uskesmas untuk menggunakan mobil ambulance . Tapi petugas jaga men gata kan , bisa menggunakan mobil ambulance P uskesmas asal memenuhi beberapa persyarata n. S empat terjadi perdebatkan dari kedua belah pihak . S elang beberapa menit , mobil ambulance milik desa datang dan segera membawa pasien ke RSUD

Harapan Baru: Penyegaran SO Pemkab Sumenep

Catatan: Yant Kaiy Bupati Sumenep, Achmad Fauzi pada pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan para pejabat administrator dan pengawas dalam sambutannya mengatakan, bahwa penyegaran dan pemerataan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep merupakan penerapan Struktur Organisasi (SO) baru. Momentum penting tersebut terselenggara di Gedung Korpri Jalan Dr Cipto Sumenep, Senin pagi (3/1/2022). Tanpa bisa dibendung, beragam komentar dari masyarakat penghuni bumi Kota Keris Sumenep pun bermunculan. Ada yang optimis, bahwa kinerja OPD tentu akan lebih baik dari sebelumnya. Sebagian lagi ada yang bersikap biasa-biasa saja dan condong pesimis. Berdasar pengalaman lalu, tak ada manuver signifikan yang mengarah pada perubahan kebijakan mendasar. Kalaupun ada, itu hanya merubah kulitnya saja dan cenderung sebatas melanjutkan estafet program sebelumnya yang tak tergarap.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com  

PAR NU: Berbagi itu Indah

Pelaksanaan pasar murah di Dusun Sempong Barat Desa/Kec.Paspngsongan. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Pengurus Ranting II MWC NU Pasongsongan menyalurkan ratusan paket sembako terhadap kaum nahdliyin di tiga dusun yang berada di wilayah Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Hanya dengan uang Rp 10 ribu, penerima manfaat mendapatkan paket sembako nominal Rp 60 ribu. Rabu (5/1/2022). Pasar murah Pengurus Anak Ranting (PAR) NU Pasongsongan ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Ratusan paket sembako habis dalam sekejap. “Pelaksanaan pasar murah ini menjadi agenda tetap tiap triwulan. Memang masyarakat tidak tercover semuanya. Tapi paling tidak kami bisa meringankan beban belanja para ibu-ibu disini. Di tengah harga minyak goreng yang harganya melambung,” terang Lukmanul Hakim, Ketua Anak Ranting NU Dusun Sempong Barat. Sebenarnya masyarakat menginginkan pasar murah itu ada setiap bulan satu kali. Tapi semua itu bergantung terkumpulnya dana dari donatur .  (Yant Ka

Pelantikan DPC Peradi Sumenep Secara Simbolis

Pengukuhan simbolis Ketua DPC Peradi Sumenep terpilih oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional Prof Otto Hasibuan. (Foto Istimewa) Sumenep – Setelah resmi terbentuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kabupaten Sumenep Madura, akhirnya   mendapat apresiasi luar biasa dari Ketua Dewan Pimpinan Nasional Prof Otto Hasibuan, dan dijadikan pelantikan simbolis DPC Peradi se - Indonesia. Apresiasi Ketua Dewan Pimpinan Nasional Prof Otto Hasibuan tercetus saat momentum prosesi pelantikan pengurus DPC Peradi Sumenep periode 2021-2026 di Graha Samudera Bumimoro Surabaya . Selasa (4/1/2022). Ketua DPC Peradi Sumenep terpilih periode 2021-2026 dijabat oleh Rusfandi S.H., M.H. Diproyeksikan , kedepan DPC Sumenep akan men jadi pusat perhatian perkembangan Advokat yang ada di Jawa Timur, khususnya organisasi Advokat dengan slogan ‘Singgle Bar’. “Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada rekan-rekan se-Jawa Timur terutama DPN Pusat yang telah mempercayai DPC Pera

Air Mataku

Pentigraf: Yant Kaiy Tak ada niat secuil pun untuk meyakitinya. Karena dulu aku pernah merasakan betapa pedihnya orang teraniaya. Tidak mudah menghapus jejak pengkhianatan itu. Aku tertatih berjuang seorang diri, memprogram ulang konsep pendamping hidup sesuai perasaan. Mungkin dari sebagian orang menganggap hal ini sudah lumrah. Tapi bagiku tidak. Karena aku tulus mencintainya. Akhirnya aku terdampar di pangkuan gadis biasa-biasa saja. Mungkin boleh dikatakan tergolong miskin untuk ukuran di lingkungannya. Kualitas keimanannya lumayan. Taat beribadah. Meski demikian, ia tidak pernah mengguruiku dalam soal berbakti terhadap Tuhan. Di sisi lain, ia tak pernah mendikteku. Walau jarang bertemu karena aktivitasku super sibuk, kami selalu berkomunikasi via sosial media. Menginjak masa pertunangan, ia raib bersama lelaki lain.[] Pasongsongan, 3/1/2022