Air Mataku

Pentigraf: Yant Kaiy

Tak ada niat secuil pun untuk meyakitinya. Karena dulu aku pernah merasakan betapa pedihnya orang teraniaya. Tidak mudah menghapus jejak pengkhianatan itu. Aku tertatih berjuang seorang diri, memprogram ulang konsep pendamping hidup sesuai perasaan. Mungkin dari sebagian orang menganggap hal ini sudah lumrah. Tapi bagiku tidak. Karena aku tulus mencintainya.

Akhirnya aku terdampar di pangkuan gadis biasa-biasa saja. Mungkin boleh dikatakan tergolong miskin untuk ukuran di lingkungannya. Kualitas keimanannya lumayan. Taat beribadah. Meski demikian, ia tidak pernah mengguruiku dalam soal berbakti terhadap Tuhan. Di sisi lain, ia tak pernah mendikteku.

Walau jarang bertemu karena aktivitasku super sibuk, kami selalu berkomunikasi via sosial media. Menginjak masa pertunangan, ia raib bersama lelaki lain.[]

Pasongsongan, 3/1/2022



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

Kekecewaan Guru Honorer Pasongsongan: Lama Mengabdi tapi Tak Lolos PPPK

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Mitos Uang Bernomer 999

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

KH Kamilul Himam Isi Tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW di SDN Panaongan 3 Pasongsongan

498 Guru Honorer Sumenep Gagal Terjaring PPPK, Bagaimana Nasib Mereka?