Langsung ke konten utama

Postingan

Nelayan Pasongsongan: Ngandang, Macok, Bonsai hingga Petis

Perahu tradisional nelayan Pasongsongan-Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Setelah perahu bersandar di dermaga dan menurunkan hasil tangkap ikannya, para nelayan tersebut tidak langsung pulang. Mereka biasanya membersihkan purse seine (alat tangkap ikan) dulu. Ini penting dilakukan agar purse seine terbebas dari sisa-sisa ikan.   Proses membersihkan sisa ikan itu oleh masyarakat Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep dinamakan ngandang. Ini wajib hukumnya bagi perahu agar tidak terganggu bau busuk.   Sedangkan ikan yang sudah rusak bentuknya itu dinamakan macok. Para nelayan memanfaatkan macok untuk menghasilkan uang. Caranya, macok ini direbus hingga matang.   Sebagian masyarakat memanfaatkan hasil air rebusan macok  untuk dibikin petis. Dengan syarat sebelum direbus macok dibersihkan dari kotoran. Petis merupakan kudapan khas Desa Pasongsongan. Petis kadang dijadikan sebagai lauk-pauk. Tak jarang pula petis oleh masyarakat luas dijad

Akses Jalan dan Listrik di Masalembu Memprihatinkan

Watik dan jalan-jalan yang ada di Pulau Masalembu. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Sebagian besar akses jalan utama di Pulau Masalembu rusak parah. Berlubang. Pengendara kendaraan bermotor wajib ekstra hat-hati jika melintas. Terutama kalau musim penghujan.   Jika musim kemarau seperti saat ini, apabila ada kendaraan melewati jalan rusak tersebut, maka debu berterbangan karena dihembus angin.   Derita masyarakat Pulau Tampomas II ini tidak hanya dari sarana jalan saja, tapi juga listrik. Seperti penuturan Watik via sosial media kepada apoymadura.com. (Selasa, 24/8/2021).   “Bukannya lebay atau butuh perhatian lebih. Kami sangat menderita berada di Masalembu. Jalan rusak. Sarana pembangunan kantor pemerintah tidak digubris. Listrik berasal dari diesel pribadi, menyala hingga pukul 23.30 WIB. Di rumah saya hanya ada satu lampu, numpang sama tetangga karena tidak punya genset. Anda bisa bayangkan itu semua. Ini riil. Bukan omong kosong,” cetus wanita dari Desa Masalima penuh sem

Atensi Lesbumi MWC NU Pasongsongan terhadap Macapat Madura

Pagelaran kesenian Macapat Madura secara virtual di Kantor MWC NU Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Bertempat di Kantor MWC NU Pasongsongan Kabupaten Sumenep (Sabtu, 21/8/2021), pukul 20.00 WIB digelar kesenian tembang Macapat Madura secara virtual. Kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-76.   Jajaran pengurus NU Pasongsongan rupanya tidak main-main dalam upaya melestarikan budaya warisan nenek moyang yang satu ini. Karena masyarakat luas tahu, kalau kesenian Macapat Madura saat sekarang peminatnya sedikit. Padahal di seni budaya bertutur tersebut didalamnya terkandung petuah luhur sesuai falsafah Islam.   Perlu digarisbawahi pula, semua tembang di Macapat Madura adalah hasil karya Wali Songo. Dimana tembang-tembang tersebut pada jaman dulu dijadikan sebagai sarana dakwah (syiar) Islam. Ternyata outputnya luar biasa.[]   Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Surat Terbuka untuk Gubernur Jawa Timur : Pulau Masalembu Tak Miliki Lampu dan Jalan Rusak Parah

Beberapa ruas jalan yang rusak di Pulau Masalembu. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Watik, seorang ibu rumah tangga berasal dari Desa Masalima Kecamatan Masalembu Kabupaten Sumenep melayangkan rekaman suara (voice note) via sosial media kepada apoymadura.com . (Rabu, 17/8/2021).   Wanita kelahiran 1981 ini begitu prihatin dengan keberadaan Pulau Masalembu sejak era kepemimpinan Achmad Fauzi (Bupati Sumenep saat ini). Pulau KMP Tampomas II ini berada dalam jurang menyedihkan.   Berikut ini luapan aspirasi Watik:   Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarkatuh. Ibu Khofifah Indar Parawansa yang saya hormati. Perkenalkan saya Watik dari Pulau Masalembu. Niat hati paling dalam akan menyampaikan penderitaan kami yang tak mendapatkan aliran lampu dan jalan rusak parah dikeseluruhan Pulau Masalembu.   Pada mulanya saya tidak tahu harus menyampaikan permasalahan ini kepada siapa. Jiwa terguncang. Batin menjerit sejadi-jadinya demi melihat realita getir di pulau kecil kami. Berbul

Aronjai Tembakau Sumenep Madura

Kegiatan aronjai tembakau Sumenep Madura. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Panen tembakau Madura 2021 disebagian besar wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep telah dimulai. Kendati harga tembakau tidak sesuai harapan dan impian mereka, namun petani tetap memetik tanamannya hingga bisa terjual.   Ada salah satu tahapan dari panen tembakau setelah daun dirajang, bernama aronjai. Kegiatan ini sangat berarti bagi kualitas dan kuantitas dari bahan pokok rokok itu sendiri. Aronjai adalah penyusunan tembakau rajang pada sebuah bilik bambu. Kemudian barulah tembakau rajang dijemur.   Dalam aronjai sebenarnya terkandung nilai kebersamaan penuh kekeluargaan. Meski seringkali petani merugi dalam penjualan tembakau karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pada pendapatan.   Kalau kita telisik lebih dalam, pada aronjai terkandung wahana komunikatif lewat canda-tawa yang menatalkan nilai sosial cukup luas di tengah masyarakat setempat. Didalamnya juga terdapat n

Teknik Memetik Daun Tembakau Madura

Teknik memetik daun tembakau cepat. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Bulan Agustus 2021 kali ini adalah masa panen tembakau besar-besaran di sebagian wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Walau tanaman bahan pokok untuk rokok saat ini seharga Rp 20.000,- sampai Rp 30.000,- per kilogram. Petani tetap semangat. Mau bagaimana lagi, daun tembakau sudah menua.   Ada dua teknik memetik daun tembakau. Pertama dipetik satu demi satu. Cara seperti ini biasanya diterapkan kalau daun tembakau dipanen bagian bawahnya saja.   Sedangkan cara kedua yaitu tidak dengan dipetik. Melainkan kedua tangan diletakkan di puncak daun tembakau dan didorongnya kebawah. Otomatis lebih cepat selesai. Teknik seperti ini diterapkan kalau tanaman tembakau mau dipanen keseluruhan.   Umumnya panen tembakau dilakukan pada pagi hari setelah embun mengering. Kalau ada embun yang menempel di daun tembakau, maka daun itu akan membusuk. Sebab daun berharga ini harus didiamkan satu malam atau l

Tahap Penjemuran Tembakau Sumenep Madura

Proses penjemuran tembakau Sumenep-Madura. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Ditahap penjemuran tembakau yang habis dirajang bergantung panas matahari. Pada tahapan ini tergolong krusial. Biarpun sebelum dipetik daun tembakau terlihat super berkualitas, tapi kalau tembakau rajang tidak kering sehari, otomatis harganya akan anjlok. Aroma tembakau tidak standar dan warnanya jadi coklat kehitam-hitaman.   Tidak berhenti di situ penanganannya, tembakau rajang yang telah kering sebelum dibungkus tikar daun lontar harus dilemaskan. Proses pelemasan tembakau menanti embun. Ditahapan ini juga butuh penanganan ekstra hati-hati. Maka tak ayal kadang pembungkusan tembakau rajang sampai pukul 21.00 WIB.   Begitulah dua rangkaian terakhir dari tembakau rajang. Semuanya membutuhkan keahlian dari seorang petani tembakau. Kejelian itu tentu berdasar pada pengalaman sebelumnya.   Semoga kidung petani tembakau Sumenep Madura 2021, tidak terdengar menyayat hati lagi.[]   Yant Kaiy, p