Langsung ke konten utama

Postingan

Kebijakan atau Kebajikan

Ilustrasi Opini: Yant Kaiy Menurut kamus, kebijakan merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Sedangkan kebajikan bermakna perilaku yang memenuhi kebaikan moral yang mendatangkan keberuntungan, keselamatan, dan lain sebagainya. Nah, ketika kebijakan dibenturkan pada hal-hal berbau politik yang mendiskreditkan atau mengorbankan kepentingan masyarakat tentu akan merugikan banyak pihak. Terutama apabila kebijakan itu menguntungkan bagi kelompoknya saja dengan mengesampingkan nilai moral kemanusiaan. Yang namanya kebijakan tentu memiliki argumentasi logis untuk mengcounter rival yang memiliki opini berseberangan. Si pembuat kebijakan kalau perlu membuat konspirasi dengan kelompoknya agar orang-orang percaya kalau produk ke

Pasongsongan Memasuki Musim Tanam Tembakau

Ibu Sundari (Foto Dok. Pribadi) Apoy Madura, Sumenep – Sebagian masyarakat petani tembakau di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep mulai melakukan penanaman bibit tembakau bulan ini. Menurut mereka akhir Mei 2020 merupakan saat yang tepat karena masih ada hujan turun. Banyak diantara mereka yang memprediksi bahwa musim tanam tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun kemarin. “Tahun lalu petani tembakau banyak merugi akibat cuaca kurang baik. Saat para petani sedang menanam, hujan tidak turun. Faktor kekeringan menjadi pemicu tidak maksimalnya hasil panen tembakau,” terang Ibu Sundari warga Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep kepada apoymadura.com, Rabu (27/5/2020). Ibu dua anak ini juga berharap agar cuaca bersahabat. Sebab cuaca yang baik faktor penentu hasil panen tembakau. “Lebih penting lagi soal harga. Walaupun kualitas tembakau baik tapi tidak diiringi dengan harga bagus, ujung-ujungnya petani yang rugi,” imbuh Ibu

Fenomena OMGB di Sumenep

Opini: Yant Kaiy Orang Madura, khususnya orang Sumenep adalah pekerja ulet dan tekun. Pantang menyerah sebelum sukses dalam genggaman. Sesuai dengan falsafahnya: Abantal omba’ asapo’ angin, alako barra’ apello koneng . (berbantalkan ombak berselimut angin, bekerja keras berkeringat kuning). Artinya, mereka kalau sudah bekerja akan selalu fokus pada pencapaian diri. Di perantauan mereka mampu lebih baik dalam kesejahteraan ketimbang berada di tanah kelahirannya. Di rantau mereka berperilaku hidup cukup sederhana, mengebiri kesenangan sesaat demi cita-cita mulia.  Terbukti ikhtiar ini bisa mengantarkannya pada raihan sukses tak terelakkan. Tapi berbanding terbalik di tanah asalnya. Mayoritas kalangan sarjana baru lulus lebih memilih jadi tenaga kerja sukwan di kantor pemerintah dan beberapa di lembaga pendidikan, baik negeri atau swasta. Seolah tidak ada pilihan baginya bekerja di bidang lain agar taraf hidupnya bisa lebih baik. Padahal mereka tahu kalau bayaran tenaga

Biografi Hairul Anwar Masa Kecil (Bagian 1 dari 8 Tulisan)

Hairul Anwar, owner Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep Catatan: Yant Kaiy Tulisan ini sebagian besar diambil dari beberapa artikel dan opini di website www.apoymadura.com tentang biografi Hairul Anwar, cerita suka-duka ketika di bangku sekolah, latar belakang keluarga, lingkungannya dimana ia lahir dan beranjak dewasa, dan pernak-pernik kisah perjalanan yang tak terkuak ke ranah publik tentang Hairul Anwar dimasa kecil. Semua akan tersaji sangat detail berdasar wawancara penulis terhadap beberapa teman sekolah, kawan bermain, kerabat, dan keluarga besar Hairul Anwar. Selama ini sebagian besar media massa hanya membidik biografi kehidupan dia saat berada di puncak kesuksesannya sebagai pengusaha di Kota Keris Sumenep. Perhatian masyarakat tercurah padanya lantaran dedikasi Hairul Anwar terhadap kaum lemah tidak setengah hati. Sensitivitas empati dia sungguh luar biasa. Potret kepeduliannya sudah termuat di banyak media massa. Tidak bijak rasanya dalam mengupas sosok Ha

Shalat Idul Fitri di Masjid Jamik Al-Akbar

Suasana pelaksanaan shalat Idul Fitri di Masjid Jamik Al-Akbar Desa Pasongsongan. Apoy Madura, Sumenep – Pelaksanaan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di Masjid Jamik Al-Akbar, Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, dimulai jam 07.00 WIB. Bertindak selaku khotib Kiai Haji Ahmad Rifa’i, Lc, imam shalat Kiai Haji Ahmad Subaidi, dan bilal Kiai Muhammad Mas’ad. Dalam khutbah Idul Fitri, Kiai Haji Ahmad Rifa’i, Lc menekankan pentingnya takwa kepada Allah dalam situasi dan kondisi apa pun. Apalagi saat ini bangsa Indonesia sedang dalam pandemi Covid-19. Penting bagi masyarakat untuk mengindahkan semua anjuran pemerintah tentang hal pencegahan dan penularan virus corona. “Memang semua makhluk akan meninggal dunia. Semua itu adalah ketentuan dari Allah. Namun ikhtiar juga merupakan kewajiban bagi umat manusia agar selamat dari musibah ini,” tegasnya di hadapan ratusan jemaah shalat. Dalam pantauan apoymadura.com, shalat Idul Fitri di masjid tertua d