Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Taraban Protes

Taraban Protes! Oleh: Sulaisi Abdurrazaq (Kuasa dan Konsultan Hukum Erfandi) _"Anda tidak bisa membuat revolusi dengan sarung tangan sutra."_ (Joseph Stalin) *SAYA* ingin jungkir balik, sambil tertawa ngakak, karena *Erfandi menang lagi.* Putusan PTUN Surabaya Nomor: 37/G/2022/PTUN.SBY tanggal 13 Juli 2022 telah dibacakan. Gugatan Erfandi dikabulkan seluruhnya. Jelas, Pilkades Taraban ilegal. Bunyi putusannya begini: _1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;_ _2. Menyatakan batal Surat Keputusan Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Taraban Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan Periode 2021 – 2027 Nomor : 19/SK/PAN.PILKADES/II/2022 tanggal 22 Februari 2022 tentang Penetapan Calon Kepala Desa Taraban Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan Periode 2021 - 2027;_ _3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Taraban Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan Periode 2021 – 2027 Nomor : 19/SK/PAN.PILKADES/II/2022 tanggal 22 F

Soal-Soal PAS SDN/SDI Tema 6 Kelas l

Catatan: Yant Kaiy Istri saya menjadi guru honorer disalah sebuah SD Negeri di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Untuk tahun pelajaran 2021/2022, ada kesepakatan dari beberapa guru dan kepala sekolah serta pengawas, bahwa soal-soal PAS (Penilaian Akhir Semester) yang membuat guru kelas. Berikut soal-soal PAS SDN/SDI Tema 6 Kelas l. Semoga bisa menjadi referensi bagi Bapak/Ibu guru. l. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar! 1. Ani setiap hari menyapu…. a. Halaman          b. Dapur c. Sekolah   2. Rumah yang bersih membuat kita terhindar dari….           a. Kotor           b. Nyamuk           c. Penyakit   3. Sapu lidi adalah alat untuk membersihkan….           a. Rumah           b. Halaman           c. Lantai   4. Ibu mengepel…. a. Halaman b. Rumah c. Lantai   5. Rumah yang bersih membuat kita merasa…. a. Sakit b. Nyaman c. Sedih   6. Kebersihan rumah menjadi tanggung jawab…. a. Semua anggota

Sepotong Riwayat Hidup Agus Sugianto

Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan lll Kecamatan Pasongsongan-Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Nama Agus Sugianto sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Dedikasi tinggi untuk kepentingan masyarakat luas mengantarkannya dipercaya mengemban amanah menduduki posisi strategis dalam berbagai bidang organisasi kemasyarakatan. Baginya tidak ada kata berhenti untuk terus berbenah selama detak jantung masih meniti hari demi hari. Ia terus mengalir di tengah-tengah kesibukannya sebagai PNS di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. Konsep waktu ditatanya sebaik mungkin agar tugas negara berjalan maksimal sesuai tugas pokok dan fungsinya. Selebihnya ia bergiat diri dalam aktivitas kemasyarakatan, mengisi waktu luang dengan karya nyata. Agus Sugianto senantiasa bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Pengasih karena telah diberi ruang dan waktu dalam mengisi hari-harinya. Inilah sekelumit biodata Agus S

KONEKSI ANTAR MATERI; REFLEKSI FILOSOFIS PENDIDIKAN NASIONAL KI HADJAR DEWANTARA

KONEKSI ANTAR MATERI; REFLEKSI FILOSOFIS PENDIDIKAN NASIONAL  KI HADJAR DEWANTARA Oleh : Agus Sugianto, S.Pd Peserta Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Sumenep           Berbicara tentang Pendidikan di Indonesia,tentu tidak akan lepas dari figur Bapak Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hadjar Dewantara. Beliaulah sebagai peletak dasar pendidikan nasional yang dulunya sangat sekretarian dirubah menjadi pendidikan yang membumi bagi semua anak negeri tanpa kecuali. Ada beberapa filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang sampai saat ini masih sangat relevan dengan perkembangan jaman,yaituFilosofi menuntun; filosofi padi dan petani; kodrat zaman dan alam; sistem among; asas tri-kon dan trilogi pendidikan.           Ki Hadjar Dewantara yang kita kenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia adalah seorang Pendiri Lembaga Pendidikan Taman Siswa yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya sekolah pada jaman Penjajahan dan pergerakan dulu. Ki Hadjar Dewantara membedakan