Langsung ke konten utama

Postingan

Siap-siap Didepak: Nasib Guru Honorer Tua

Catatan: Yant Kaiy Mengabdi jadi guru honorer puluhan tahun. Usia hampir mencapai kepala lima. Uban di kepala mulai terlihat. Gigi banyak yang tanggal. Baju, celana dan sepatu lusuh. Mafhum. Mereka dibayar tidak lebih Rp 300.000,- tiap bulan. Mungkinkah elegi guru honorer tua tidak terpotret oleh pemilik kebijakan negeri ini? Dedikasi mereka menguap terbawa angin lalu. Harapan menggantung di langit angan-angan. Buktinya, seleksi PPPK kemarin banyak diantara mereka tidak tercover. Padahal itu merupakan jalan satu-satunya bagi guru tua tersebut terangkis dari lembah kemiskinan. Rupanya kemampuan berpikir mereka kalah bersaing dengan guru honorer yang lebih muda. Mereka pun mempersiapkan diri terdepak dari posisinya. Karena ada penggantinya, yakni guru PNS dan PPPK 2021. Semoga tangis tak darah mereka ada yang mendengarnya. Guru honorer tua adalah putra bangsa berjasa besar bagi kemajuan dunia pendidikan kita.[]

Terkini, Haul ke-443 Syekh Ali Akbar Pasongsongan

Kiai Haji Imam Arifin. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Malam ini, pukul 19.30 WIB, bertepatan tanggal 14 Jumadil Akhir 1443 Hijriah, Astah Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin yang ada di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep ramai dengan para pengunjung yang akan melaksanakan tahlil. Senin (17/1/2022). “Seperti biasa, haul Syekh Ali Akbar tiap tahun diawali dengan tahlil. Kemudian dilanjutkan Zikir Samman,” terang Kiai Haji Imam Arifin, penyelenggara haul. Syekh Ali Akbar adalah sosok penyebar agama Islam di wilayah pantai utara Kabupaten Sumenep. Beliau wafat pada 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah. Suasana malam diiringi gerimis tidak mengurangi nilai khusu’ para jamaah yang hadir. Lantunan Zikir Samman yang dipimpin bergantian oleh para keturunan Syekh Ali Akbar itu terus berkumandang. “Tepat pukul 22.00 WIB nanti, Zikir Samman akan berakhir,” ucap Kiai Imam ketika hendak memulai acara haul. Zikir Samman yang ada di Pasongsongan berasal dari Aceh. Dibawa oleh Ny

DPC PAN Pasongsongan Mulai Menyusun Kekuatan

  Herman, Ketua DPC PAN Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Selama tiga hari, Ketua DPC Partai Amanat Nasional Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Herman mulai merekrut beberapa orang untuk duduk dikepengurusan PAN Kecamatan Pasongsongan. Tentu semua itu dilakukan atas petunjuk dan arahan dari pengurus DPD PAN Sumenep. “Perlu diketahui, bahwa rapat konsolidasi sudah dilakukan akhir 2021 kemarin bersama pengurus partai berlambang matahari terbit Sumenep,” ujar Herman dikediamannya, Dusun Lebak Desa/Kecamatan Pasongsongan. Senin (17/1/2022). Dalam rapat konsolidasi tersebut ia telah mengantongi beberapa nama yang akan dijadikan ujung tombak di Pemilu nanti. Setelah melewati tahapan pertimbangan dan banyak masukan, Herman kemudian merombaknya. Ia sangat selektif dalam memilih dan memilah personil DPC PAN Pasongsongan. Tidak asal main comot orang. “Mereka yang memiliki nilai kompetensi dan loyalitas tinggi terhadap partai, sudah barang tentu yang kami pilih.” tandas Herman. D

Diketahui Identitas Korban Amuk Massa di Pasongsongan

Korban amuk massa berinisial AS (30 tahun) Sumenep – Kapolsek Pasongsongan AKP Suwardi membenarkan telah terjadi amuk massa di Desa Lebeng Barat Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Diduga korban hendak mencuri sepeda motor milik salah seorang warga desa setempat, AS (30 tahun), warga Desa Lobuk Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep, ketiban nasib sial. Sebelum berhasil menggondol barang curiannya, AS tertangkap massa. “Kronologinya pelaku pura-pura mau membeli sepeda motor bersama dengan salah seorang temannya. Lalu temannya pergi duluan dengan alasan hendak membeli rokok,” papar Suwardi pada apoymadura.com . Ahad malam (16/1/2022). Korban sempat menjadi bulan-bulanan warga. Tubuhnya penuh luka. Setelah itu korban segera dibawa ke Puskesmas Pasongsongan. Beruntung jiwanya terselamatkan. (Yant Kaiy)

Diduga Hendak Mencuri Motor di Pasongsongan, Pria Diamuk Massa

Pria bernisial AS, korban amuk massa. Sumenep – Berlokasi di Desa Lebeng Barat Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura, seorang pria berinisial AS (30 thn) warga Desa Lobuk Kecamatan Bluto yang diduga hendak mencuri sepeda motor ditangkap massa dan diamuk beramai-ramai. Beruntung jiwanya terselamatkan dan langsung dilarikan ke Puskesmas Pasongsongan untuk mendapatkan perawatan medis. Ahad sore (16/1/2022). “Kami masih belum bisa menjelaskan lebih detail tentang biodata korban,” terang Kapolsek Pasongsongan AKP Suwardi ketika dihubungi apoymadura.com via jaringan seluler. Ia berjanji akan memberikan press release dalam jangka waktu tidak lama. (Yant Kaiy)