Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Utama

Klenengan Sopo Nyono Pasongsongan Mewarnai Khasanah Budaya Tradisional

Haji Aminullah sedang memainkan gamelan dalam sebuah pertunjukan. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP -   Banyak yang tidak tahu kalau klenengan atau gamelan Sopo Nyono berasal dari Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Hal itu karena klenengan ini hanya sebagai musik latar dari berbagai pagelaran seni budaya. Klenengan Sopo Nyono dibina oleh Ainur Ridwan dan diketuai Haji Aminullah ini sering mengiringi pertunjukan seni Topeng Dalang Madura, Tayub, Macopat Madura, atau tampil pada acara-acara resmi dari beberapa dinas yang ada di wilayah Madura. “Para penabuh klenengan ini berasal dari daerah Pasongsongan dan Ambunten. Kami mengumpulkan mereka dalam group seni klenengan Sopo Nyono agar bakat seni yang dimiliki mereka tidak raib begitu saja. Karena kami sadar betul, hobi tak mungkin ditahan,” ucap Haji Aminullah usai group gamelannya tampil dipertunjukan Macopat Madura. Ahad (26/2/2022). Berapa harga mengundang klenengan Sopo Nyono? “Relatif. Kenapa begitu? Hal itu

Camat Pasongsongan dan Gerakan Perindangan SDN Panaongan 3

Camat Pasongsongan (3 dari kanan, baris belakang) bersama Babinsa Koramil Pasongsongan dan para guru SDN Panaongan 3 Pasongsongan Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Camat Pasongsongan, Mohamad Farid Wadjdi memberi bantuan bibit bunga kepada SDN Panaongan 3 Pasongsongan Sumenep. Serah-terima bantuan itu disaksikan langsung dua personil Babinsa Koramil Pasongsongan. Senin (27/2/2023). “Gerakan perindangan dan penghijauan merupakan perbuatan mulia agar alam tetap hijau dan selalu memberi manfaat kepada kita. Karena alam yang lestari akan memberikan dampak positif pada kehidupan makhluk bernyawa,” ucap Mohamad Farid selesai memberi bantuan. Menanamkan cinta lingkungan hidup harus dimulai sejak dini. Kalau cinta lingkungan itu bersemayam di hatinya, otomatis mereka akan senantiasa menjaga alam agar tidak rusak, tambah Mohamad Farid lebih jauh. Sementara itu Kepala SDN Panaongan 3, Agus Sugianto,S.Pd menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan tersebut. “Jauh hari

Koramil Pasongsongan Menghadiri Upacara Bendera SDN Panaongan 3 Pasongsongan

Serma Setyo Hari bertindak sebagai pembina upacara di SDN Panaongan 3 Pasongsongan Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Babinsa Koramil Pasongsongan menghadiri pelaksanaan upacara bendera di SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Serma Setyo Hari.   Senin (27/2/2023). Didahadapan peserta didik dan Kepala SDN Panaongan 3 beserta para guru, Serma Setyo Hari mengungkapkan, tentang apa itu bela negara. “Bela negara adalah hak dan kewajiban setiap warga negara yang ada di bumi NKRI. Hal ini harus terus digelorakan kepada setiap individu. Upaya kuat bela negara sangat diperlukan sebagai wujud tanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan negara,” ujar Serma Setyo Hari dalam amanat upacara. Ia menambahkan, tak ada nilai tawar bagi siapa pun untuk senantiasa menjaga dan merawat nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Karena tantangan kedepan akan semakin kompleks. Maka perlu adanya langkah kongkret sebagai bentuk cin

Elegi Youtuber Pasongsongan

Catatan: Yant Kaiy Pekan keempat Februari 2023 kemarin, saya bersama salah seorang youtuber dari Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep mengikuti acara pengajian umum. Jamaah yang hadir lumayan banyak. Terdiri dari laki-laki dan perempuan. Walau pada pertengahan acara suasana gerimis, namun para hadirin tidak beranjak dari tempat duduknya. Salah sebuah masjid di kawasan selatan Kecamatan Pasongsongan menggelar acara memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Sedangkan dai yang memberikan siraman rohani dari Pamekasan. Dai kondang memiliki ribuan fans ini jam terbangnya padat saban harinya. Siang hari ini berceramah di dua tempat. Demikian pula pada malam harinya. Sungguh luar biasa. Bahkan menurut informasi, dia sudah menutup pintu bagi pengundang karena jadwal ceramahnya sudah terisi semua untuk 2023. Saya fikir, tentu pundi-pundi duitnya cukup lumayan karena amplop sekali mengisi acara pengajian berkisar satu hingga dua juta rupiah. Ketika dai naik pangg

Simak Apa itu Guru Penggerak, Syarat, Tujuan dan Manfaatnya

Haji Rusdi (kiri) bersama Agus Sugianto sedang mendengar pertanyaan salah seorang guru. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP - Program Guru Penggerak telah dicanangkan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Hal tersebut dikuatkan Permendikbudristek No.26 Tahun 2022 tentang Guru Penggerak. Diharapkan nantinya lewat Guru Penggerak khasanah pendidikan di Indonesia mengalami perubahan paradigma 5 tahun kedepan. Bertolak dari keberadaan tersebut, maka Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 01 Kecamatan Pasongsongan berinisiatif melakukan sebuah terobosan. Pada pertemuan rutin bulanan kali ini, KKG Gugus 01 Kecamatan Pasongsongan mendatangkan nara sumber salah seorang Guru Penggerak Angkatan 5 Agus Sugianto,S.Pd yang juga Kepala SDN Panaongan III Pasongsongan. Sabtu (25/2/2023).  Ketua KKG Gugus 01 Kecamatan Pasongsongan Abd. Rahman, S.Pd.I dalam sambutan mengatakan, alasan diadakan kegiatan tersebut untuk memotivasi para guru Sekolah Dasar di Gugus 01 untuk mengikuti Program Gu

Peringatan Isra Mi’raj di SDN Padangdangan 2 Pasongsongan

Madun,S.Pd.SD (4 dari kiri) bersama para guru SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan. [Foto: Yant Kaiy]   SUMENEP – SDN Padangdangan 2 berlokasi di Dusun Dunggadung Desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep senantiasa menyelenggarakan peringatan hari-hari besar keagamaan. Sabtu (25/2/2023). Kali ini peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan sajian berbeda. Yaitu ada banyak penampilan, kreasi para peserta didik. Seperti menyanyikan lagu-lagu Islami, paduan suara, pembacaan puisi, sholawatan diiringi musik hadrah yang dimainkan oleh para murid di sekolah tersebut. “Saya tidak menyangka, anak-anak didik kami ternyata mampu memberikan sajian hiburan cukup baik. Menarik dan berkesan. Mereka tampak antusias. Terus terang, walau sekolah kami berada di pinggiran, namun anak-anak mampu menunjukkan kemampuannya yang luar biasa,” terang Madun apa adanya. Sementara yang memberikan siraman rohani adalah Kepala SD Padangdangan 2, yakni Madun,S.

Selamat Jalan KH Ismail Paberasan SumenepSaya

Saya (kanan) bersama KH Ismail Paberasan Sumenep sebelum berangkat ke acara pengajian. Catatan: Yant Kaiy Nama KH Ismail Sumenep pada 1998 menduduki puncak tertinggi sebagai dai terlaris di kawasan Pulau Garam Madura. Sedangkan di Pulau Jawa beliau seringkali mengisi pengajian umum di Kabupaten Jember, Situbondo, Bondowoso dan Probolinggo serta beberapa daerah lain yang percakapan kesehariannya menggunakan bahasa Madura.   Ceramah beliau digandrungi oleh mereka yang haus ilmu agama Islam lebih mendalam. Lantaran kandungan siraman rohani beliau mengupas tuntas apa itu syariat, thoriqoh, hakikat dan makrifat. Mendekatkan jamaah pada ilmu Islam sesungguhnya. Cara penyampaiannya lugas, jelas, mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit. Penyajian ceramah beliau acapkali berbeda dengan para mubaligh kebanyakan. Maka tak salah kalau akhirnya masyarakat Jawa menjuluki KH Ismail sebagai Kiai Macan Madura. Ada pula memberinya gelar Kiai Tembang Pamungkas. Saya acapkali beran

Guru Honorer PAI Sumenep Menghitung Bintang di Langit

Catatan: Yant Kaiy Penantian dibukanya rekrutmen guru honorer PAI (Pendidikan Agama Islam) hingga kini tidak ada titik terang. Informasi dari beberapa sumber terpercaya terus dinantikan para guru sukwan tersebut. Nasib mereka menggantung di langit biru. Impian tak berbuah kenyataan. Selama ini tak terdengar elegi pilu guru PAI ke permukaan. Suara mereka terkurung keikhlasan mengabdi kepada bangsa dan negara. Menuangkan ilmunya kepada peserta didik tanpa pamrih. Mereka percaya, amal baiknya akan mendapat catatan bagus, tentu imbalannya surga kelak. Memang tidak semua guru honorer PAI tunduk-patuh pada irama takdir. Sebagian diantaranya ada yang membentuk paguyuban, menyatukan visi dan misi mereka. Mendobrak kebuntuan supaya pihak berwenang mau menyerap aspirasinya. Para guru PAI dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep ini merasa, bahwa pemangku kebijakan seolah-olah tidak punya atensi terhadap nasib buruknya. Sebab hanya kabupaten ujung timur Pulau Garam