Postingan

Di Atas Pusara

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Telah lama aku tak datang ke pusaranya. Kesibukan sebagai ibu rumah tangga tak bisa dibendung. Suami baruku punya anak dua masih kecil. Sedangkan aku dengan Debur punya anak tiga juga masih kecil. Kematiannya yang mendadak, mengejutkan. Kata dokter serangan jantung. Padahal tidak ada gejala penyakit apa-apa sebelumnya. Aku tidak menepati janji Debur. Ia pernah berkata, kalau dirinya mati, aku tidak diperkenankan menikah lagi. Tapi aku tak mau ketiga anakku kelaparan.[] Pasongsongan, 20/3/2021

Pasongsongan di Mata Tokoh Madura

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Desa Pasongsongan berada di posisi barat-utara dari Kota Keris Sumenep. Berjarak empat puluh satu kilometer dari Kabupaten Sumenep dan merupakan wilayah tapal batas dengan Kabupaten Pamekasan. Pasongsongan mempunyai pernik kisah menarik untuk diketahui lantaran ada potongan sejarah tercecer. Potongan sejarah mengagumkan. Banyak versi kisah tentang kenapa dinamakan Pasongsongan. Menurut Kiai Haji Ismail Tembang Pamungkas (da’i berasal dari Paberasan-Sumenep), nama Pasongsongan berasal dari kata “songsong”. Seringkali para Raja Sumenep bila mau pergi ke luar pulau menaiki perahu di Pelabuhan Pasongsongan. Biasanya Raja-raja di jaman itu mendapat sambutan hangat dari Syekh Ali Akbar. Begitu pula ketika para Raja Sumenep pulang dari bepergian. Cara Syekh Ali Akbar menyongsong atau menyambut para Raja Sumenep inilah nama Pasongsongan muncul. Atau ada yang berpendapat kalau nama Pasongsongan berasal dari kata Madura “osong” (usung). Di Desa Pasongsongan ada Sung...

Peduli Astah Syekh Ali Akbar Pasongsongan

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Astah Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin berada di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura. Makam dari penyebar agama Islam di pantai utara Pulau Madura ini setiap hari selalu ada peziarah yang datang. Dari para peziarah pembawa mobil, terutama dari luar Madura   menginginkan agar ada tempat parkir representatif dan tempat istirahat (mengaso). Mereka tidak keberatan membayar parkir berapapun asalkan kendaraan aman dari pencurian dan buah kelapa jatuh. Perlu diketahui, bahwa sisi timur Astah Syekh Ali Akbar ditumbuhi pohon kelapa. Di sisi inilah mobil bisa parkir. Surat tanah yang diberikan Raja Sumenep ke-29, Raja Bindara Saod. (Foto: Yant Kaiy) Syekh Ali Akbar wafat 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah (Sabtu, 28 Maret 1592 Masehi). Hal itu tertulis jelas di daun pintu lewat ukiran beraksara Arab. Putri beliau bernama Nyai Agung Madiya menjadi Panglima Perang Kerajaan Sumenep. Atas permintaan Raja Aceh kepada Raja Sumenep, Nyai Agung Ma...

Bukan Arogan

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Pada hakikatnya berani bukan arogan atau bisa membuat orang lain terkencing-kencing karena gertakan. Siapa pun orangnya, sifat jelek ini selamanya tetap ada pada setiap insan. Seperti sikap Tonah. Bersikap arogan ditengah-tengah orang baru dikenalnya. Tujuannya, menghindari goda hidung belang. Profesi dia bekerja dibagian lapangan. Dalam ketidaksempurnaan inilah Tonah terus berupaya tetap setia pada suaminya yang tak bisa lagi menggerakkan tubuhnya. Hipertensi telah mengandaskan asa hidup makmur di usia tua. Tuhan Maha Berkehendak, ikhlas menerima ujian. Godaan seringkali datang padanya. Apalagi usianya baru genap tiga puluh lima tahun, beranak dua. Bendera iman di kalbunya tetap berkibar dengan selalu ingat akan siksa neraka.[] Pasongsongan, 18/3/2021

Puisi Nasib

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Gejolak asmara Tonah tak bisa dibendung tatkala ia ditinggal suaminya mencari sesuap nasi di negeri orang. Ia tinggal di samping rumah mertuanya secara terpisah. Walau begitu Tonah tetap mendapat pengawasan super ketat dari mereka. Bak dalam penjara, Tonah tersiksa memendam hasrat ingin bercinta seperti burung. Lepas dan bebas. Lewat sosial media, Tonah menampi lelaki yang kira-kira bisa memberinya kehangatan. Banyak yang berminat padanya. Namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Pintu pagar, tidak bisa mengendarai kendaraan roda dua, segala kebutuhan sandang-pangan tercukupi. Tidak ada alasan baginya untuk keluar rumah. Kecuali bercerai.[] Pasongsongan, 18/3/2021  

Musim Cinta

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Dari relung hati paling dalam, Tonah ketika harus memilih, jelas ia akan menjatuhkan diri dalam cinta Debur. Dirinya mengakui kalau cinta pada suaminya sekarang tidak lebih dari paksaan kedua orang tuanya. Menimbang sisi ekonomi, Debur lebih mapan. Dari sisi gaya hidup, Debur lelaki perkasa. Memang rumput tetangga lebih baik dari pada miliknya. Biduk rumah tangga Tonah akhirnya berantakan. Jalan terbaik baginya harus berpisah. Keinginannya tercapai. Puas diri tak membuatnya berhasil menyatukan cintanya pada Debur. Di ujung senja menjingga, Tonah dan Debur mengikat ikrar untuk saling mencintai. Meski Debur sendiri telah beristri. Pasongsongan, 18/3/2021

Waswas Vaksin Covid-19

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Ada cerita menarik dari salah seorang sahabat, sehabis divaksin Covid-19 di Puskesmas Pasongsongan Kabupaten Sumenep beberapa hari yang lalu. Ketika teman-temannya merasakan ada gejala perubahan pada kondisi tubuhnya, justru sahabat saya   ini tenang-tenang saja. Saya mengorek rahasianya. Ia tersenyum seraya menarik lengan saya dari tempat duduknya. Saya pun mengekor, menjauh dari kumpulan orang-orang yang tidak diperkenankan pulang oleh petugas medis selesai disuntik vaksin. Tujuannya supaya kalau ada perubahan tidak baik, pihak medis bisa segera mengambil tindakan. Kemudian sahabat saya memperlihatkan isi tasnya. Ada empat kaleng susu bergambar hewan. Dia menjelaskan, kalau dirinya sudah minum dua kaleng sebelum divaksin. Tujuannya agar cairan yang disuntikkan tidak berpengaruh apa-apa pada tubuhnya.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Tren Mencari Duit di Aplikasi Video

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Beberapa teman saya di daerah Sumenep sudah banyak yang mendapat duit dari salah satu aplikasi video. Lumayan besar jumlahnya. Temponya beragam, kalau mujur tidak sampai setahun uang dalam genggaman. Ada pula dua tahun lebih berjuang membuat konten bagus tapi tidak mendapatkan apa-apa. Trend mengobok-obok telepon pintar di kalangan anak muda jaman now juga merambah pada kalangan orang tua. Mereka tergiur cuan besar dengan sistem instan   ini. Ia rela merogoh kocek demi sebuah impian. Merenda keberuntungan. Ada pula diantara mereka tertipu karena harus menyerahkan duit sebagai syarat utamanya. Duh, kasihan… Sudah berkorban waktu dan tenaga. Bukan untung didapat, melainkan buntung.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Telaah Potensi Wisata Desa Pasongsongan

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) merupakan sebuah komunitas yang memiliki atensi besar terhadap daerahnya untuk mengangkat potensi   wisata yang ada dengan melakukan riset dan observasi konfrehensi. Ia juga merupakan salah satu komponen penting di tengah-tengah masyarakat yang mempunyai peran dan kontribusi pada pengembangan kepariwisataan. Dalam konteks ini, Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep sebenarnya mempunyai dua objek wisata potensial yang layak dilirik keberadaannya. Yaitu Astah Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin dan Pelabuhan Pasongsongan. Sayang sekali kalau keduanya tidak mendapat sentuhan berarti dari mereka yang mempunyai kepentingan. Syek Ali Akbar adalah tokoh penyebar agama Islam di pantai utara Pulau Madura. Beliau wafat pada Sabtu, 28 Maret 1592 Masehi/14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah. Ia adalah paman dari Raja Sumenep ke-29, Raja Bindara Saod. Sedangkan Pelabuhan Pasongsongan menjadi pusat perhatian dunia karena jaman...

Tantangan Menulis Kebenaran

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Tatkala saya menulis opini atau berita di website apoymadura.com tentang kebenaran; mengungkap ketidak-adilan, menelisik mereka dalam memperkaya diri sendiri tanpa peduli orang lain tersakiti, menguliti mereka yang seenak perutnya meremehkan hukum negara dan agama, atau membongkar mereka yang tidak peduli norma-norma sosial-budaya. Sebagai akibatnya ada pressure yang tertuju pada saya dan keluarga. Bahkan acapkali unsur intimidasi terbuka lebar via sosial media. Saya pun tersenyum getir. Niat hati ingin berbuat baik karena menulis bagi saya adalah panggilan jiwa. Begitu picik wawasan mereka walau pendidikannya lulus dari perguruan tinggi terkemuka. Mereka seolah-olah merasa dunia miliknya. Maka awal tahun ini saya akan lebih selektif dalam mempublish tulisan, kendati dalam benak ada keinginan menggelegak untuk berbuat kebajikan terhadap sesama.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Menggali Potensi Wisata Desa Pasongsongan

Gambar
Foto: Yant Kaiy Catatan: Yant Kaiy Bertempat di aula Kantor Desa Pasongsongan, sosialisasi pengembangan sumber daya alam untuk desa wisata demi meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, menghadirkan tiga pemateri ahli yaitu: Fajar Budiono, S.Pd, M.Pd (ASIDEWI, HPI dan STKIP Sumenep), Doni Ferdiansyah, S.Kel, M.M (Universitas Islam Madura), dan Yeni Arista, S.Si, M.Si (Universitas Islam Madura). Selasa (16/3/2021). Satu persatu pakar wisata itu menguliti potensi apa saja yang ada di Desa Pasongsongan untuk bisa dijual kepada masyarakat dunia. Mereka juga memaparkan skala perbandingan dengan desa lain sebagai obyek kajian. Mereka nantinya juga siap mendampingi Desa Pasongsongan melakukan terobosan-terobosan signifikan dalam melakukan pemberdayaan potensi wisata. Beberapa sistem sukses dari desa lain menjadi barometer pembicaraan, termasuk kebijakan apa saja yang bisa diaplikasikan.[]

Desa Wisata dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Gambar
Foto: Yant Kaiy Catatan: Yant Kaiy Dalam siaran pers yang saya terima dari Kepala Desa Pasongsongan Ahmad Saleh Harianto, S.Pt. Bahwa besok, Selasa (16/3/2021) akan ada sosialisasi tentang pengembangan sumber daya alam untuk desa wisata demi meningkatkan perekonomian masyarakat   pesisir. Bertempat di Kantor Desa Pasongsongan sosialisasi ini akan dihadiri para pakar yang berkompeten dalam bidangnya sebagai pemateri. Fajar Budiono, S.Pd, M.Pd (ASIDEWI, HPI dan STKIP Sumenep), Doni Ferdiansyah,S.Kel, M.M (Universitas Islam Madura), dan Yeni Arista, S.Si, M.Si (Universitas Islam Madura). Diharapkan oleh banyak kalangan, sosialisasi ini bisa sukses menularkan ilmu kepada para stakeholder yang pada akhirnya mampu memberi manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat.[]

KH Taifur Ali Wafa Bertemu KH Musleh Adnan di Pengajian Umum

Gambar
(Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Malam ini, Senin (15/3/2021), bertempat di Yayasan Nurul Hikmah Dusun Teppoh Desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep diadakan pagelaran Pengajian Umum. Ada dua mubalig yang namanya sudah sangat akrab dengan masyarakat di Pulau Madura. Kiai Haji Taifur Ali Wafa Muharror dan Kiai Haji Musleh Adnan. Kiai Taifur merupakan pengasuh Pondok Pesantren As-Sadad Ambunten-Sumenep. Sedangkan mubalig kedua Kiai Musleh Adnan berasal dari Pamekasan. Banyak pihak berharap dalam pengajian umum tersebut akan menciptakan suasana tenang (sejuk) di tengah kondisi masyarakat yang dalam berkebangsaan kurang sempurna.[]

Jatuh Tempo

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Masyarakat Indonesia jaman kini terus didesak oleh kebutuhan hidup yang selalu kurang. Lebih besar pasak dari pada tiang. Penghasilan satu hari mereka hanya cukup dimakan saat itu juga. Maka ketika mereka ingin memiliki barang seperti alat elektronik atau kendaraan, jelas mereka akan melakukan pembelian secara kredit. Ini jurus termudah untuk mendapat barang-barang impian. Bahkan ada sebagian dari mereka yang memaksakan diri. Kita bisa melihat di SPBU, ketika deretan mobil baru dan kendaraan roda dua berharga diatas Rp 30 juta mengisi BBM jenis premium. Mereka rela antri panjang dalam mendapatkan BBM termurah. Padahal pertamax dan pertalite stocknya masih ada. Cukup miris realita ini bagi kita semua. Bahkan ada pakar kesehatan bilang, kalau faktor kematian keluarga usia muda disebabkan oleh jatuh tempo. Nah, berhati-hatilah yang punya tanggungan hutang.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Lupakan Cinta

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Tiada hari tanpa bekerja keras. Itulah tipe suamiku dalam memburu bahagia rumah tangga. Berangkat pagi, pulang malam karena ia harus menempuh perjalanan lebih 21 kilometer dengan naik kendaraan roda dua. Bila suamiku pulang kerja, telah dipersiapkan hidangan makan malam. Karena terlalu lelah, ia acapkali tidak menghiraukan masakanku. Aku mafhum dengan semua itu. Biasanya ia langsung tidur bersama kedua anak kami. Ketika membutuhkan belai cintanya, seringkali aku ditelantarkan kendati telah memohon. Maka malam-malamku jadi meriang, melamunkan yang bukan-bukan diantara dengkurnya.[] Pasongsongan, 14/3/2021

Vaksin Covid-19 dan Ketakutan Masyarakat

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Episode awal, kabar akan ada vaksin Covid-19 telah melahirkan ketakutan tersendiri dibeberapa kalangan. Ketakutan itu lantaran banyak opini dari pakar kesehatan kalau vaksinasi akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi tubuh manusia. Bahkan wacana tambah melebar pada isu politik kekuasaan dan kepentingan. Muara dari rumor tersebut korbannya jelas rakyat dibikin bingung. Lalu muncul counter attack dari pemerintah, jikalau vaksin Covid-19 itu aman dan halal. Beraneka argumen terus mengemuka, berusaha memberangus ketakutan kaum jelata. Akhirnya, pemerintah sukses meyakinkan mereka. Walau belakangan diketahui, kalau yang divaksin Covid-19 ternyata tidak sepenuhnya percaya akan propaganda tersebut. Mereka mau divaksin karena takut mengalami kesulitan di belakang hari.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Penantian tak Menentu

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Aku mengerti tentang arah mata angin berhembus. Begitu pula yang terjadi pada sang pujaan hati, mengkhianati kesetiaan, mendustai segala janji suci menyakitkan jiwa. Aku tak mau mendengar lagi sejuta alasannya. Aku pun bisa mengarahkan biduk cinta ini ke dermaga impian bahagia. Namun semua tak semudah mengunyah kacang tanah goreng. Membutuhkan proses dalam rentang waktu tak tentu. Aku tak mau mencari kemenangan diantara persaingan dia yang telah mendapatkan tambatan rindu di lain sukma. Hidup hanya sekali. Aku tak mau sakit hati lagi, walau tidak mungkin menutup diri.[]

Daun Berguguran Dihempas Angin Cinta

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Aku tak lagi percaya kata-kata cintanya. Sakit hatiku masih belum sembuh. Kuakui kalau cintanya memang masih tersisa, tertinggal diantara luka. Sempat terlintas untuk memaafkannya karena suksesku tak lepas dari campur tangannya. Juga acapkali kenangan manis itu terus menggoda keteguhan jiwaku berpisah dengannya. Aku yakin bahwa ini jalan terbaik bagiku. Hingga detik ini, masih tetap kugantungkan hasrat diri berpindah ke lain hati. Masih tergambar jelas ketika ia mau menodaiku di tempat tinggalnya. Hingga akhirnya teriakanku mengagetkan kedua orang tuanya. Segera aku pulang. Pasongsongan, 13/3/2021

Budaya Antri

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Ketika saya mengikuti vaksin Covid-19 di Puskesmas Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Senin (8/3/2021), ternyata budaya antri masyarakat kita tidak begitu baik. Ada salah seorang tanpa sikap berdosa menerobos ke sela-sela antrian panjang. Orang-orang sekitar tampak kecewa. Walau ada beberapa temannya yang melontarkan kata-kata kasar padanya, ia tetap tenang dengan senyum mengembang. Bedebah, kata hatiku yang tersulut emosi. Padahal kalau dilihat dari penampilannya, ia dari kalangan orang terpelajar dengan mengenakan busana kebesaran lembaganya. Begitu pula ketika saya ikut antrian di SPBU Bindang Pasean Kabupaten Pamekasan, Rabu (10/3/2021), ada seorang perempuan paruh baya dengan sepeda motornya menyelinap di depan saya. Otomatis saya tidak memajukan sepeda motor karena telah didahului. Tampaknya ia terburu-buru. Sontak di belakang saya yang antri berpanas-panas marah seraya melontarkan kata-kata tak senonoh. Mungkin baginya itu hal sepele. Tapi pengorbanan w...

Tetap Miskin

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Saya punya seorang sahabat super sibuk. Sehabis salat subuh bersama suaminya berjualan tape singkong di pasar berjarak 11 kilometer. Pulang pukul 06.30 WIB mengurus kedua anaknya yang masih SD. Kemudian ia memasak plus langsung mencuci alat-alat dapur dan baju. Setelah itu mengupas, mencuci dan memberi ragi pada singkong. Dan Suaminya menyabit rumput untuk sepasang sapinya. Sehabis salat zuhur, ia mengajar di madrasah diniyah sampai sore. Pada malam hari, ia bersama suaminya mengajar anak-anak tetangga mengaji di musalla samping rumahnya. Begitulah aktivitasnya. Ia akan bertambah sibuk kalau Senin, Rabu dan Jumat karena menjadi guru honorer di salah satu SD, tempat kedua anaknya menempuh pendidikan. Malam hari menggoreng dan mengemas kerupuk untuk dijual hingga pukul 23.00 WIB. Dahsyat kesibukannya. Ia seolah tidak punya waktu untuk bersantai. Tapi kehidupannya tetap miskin, menempati rumah warisan orang tuanya di kampung. Di rumahnya yang begitu sederhana ...

Hama Tikus

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Tatkala orang-orang di kampungnya resah karena tikus banyak merusak tanaman jagung, Tonah tidak hanyut pada irama resah mereka. Kendati tanaman jagung di kebunnya juga hancur diserang tikus. Apa boleh buat, Tonah telah berupaya dengan meracunnya, tapi tikus-tikus itu tetap membabi-buta. Mungkin mati satu tumbuh seribu. Beruntung sisa tanaman jagung masih bisa dipanen. Tuhan Maha Bijaksana, pikir Tonah sepanjang hari. Di balik musibah terkandung hikmah maha dahsyat. Sesekali di benak Tonah ternatal sketsa negerinya, apakah karena budaya korupsi yang tumbuh subur Tuhan mengirim hama tikus di kampungnya. Sebagai peringatan bahwa korupsi merugikan banyak orang.[] Pasongsongan, 12/3/2021

Syaf Anton Wr: Tentang Lesbumi Pasongsongan

Gambar
Syaf Anton Wr (kiri) bersama Akhmad Jasimul Ahyak. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Ketua Lesbumi MWC NU Pasongsongan Akhmad Jasimul Ahyak bersama saya mengunjungi budayawan Sumenep Syaf Anton Wr di kediamannya, Perumahan Pesona Satelit Sumenep. Kamis (11/3/2021). Perbincangan kami seputar kebudayaan lokal Pasongsongan secara luas, mulai jaman penyebaran Islam oleh Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin di pantai utara Pulau Madura hingga peran serta Nyai Agung Madiya sebagai Panglima Perang Kerajaan Sumenep dimasa kepemimpinan Raja Bindara Saod (Raja Sumenep ke-29). Syaf Anton Wr mengingatkan kepada kami agar kebudayaan lokal Pasongsongan tidak berkonsep insidental. Supaya kebudayaan yang ada tetap lestari, maka seyogyanya para pelaku budaya bersinergi dengan stakeholder. Dalam hal ini masyarakat setempat juga dilibatkan, berkolaborasi mencari titik temu. Ikhtiar ini menurutnya akan mencapai sukses apabila bisa mengeliminir sisi bisnis, tidak semata-mata mengejar finansial. Terleb...

Puncak Dosa

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Sudah tujuh tahun lebih suamiku menderita stroke. Makan-minum dan semuanya aku yang melayani. Akhirnya aku yang mengendalikan perusahaan dari rumah. Bagiku melayani suami mutlak hukumnya. Aku tetap memberikan cinta dan perhatian padanya sepenuh jiwa. Meski akhirnya aku tak kuasa menahan gejolak seksual, menggelegak ke seluruh pori-pori tubuh. Terus kusembunyikan nafsu bejat tersebut di hadapannya. Namun ketika aku keluar kota, kuminum air berahi yang muncrat dari pria muda langganan. Tidak hanya sekali. Walau usiaku tak muda lagi.[] Pasongsongan, 10/3/2021

Laporan Terkini: Petugas SPBU Bindang Pasean Arogan

Gambar
Suasana anrian kendaraan roda empat di SPBU Bindang Pasean (kiri). Jeriken pengecer berisi BBM premium (kanan). (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy “Anda tidak boleh mengambil gambar di areal SPBU ini! Polisi saja harus minta ijin pada kami jikalau mau mengambil gambar,” bentak petugas SPBU Bindang Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan pada saya. Rabu (10/3/2021), pukul 10.56 WIB. Petugas SPBU berbaju hitam itu menyuruh menghapus foto di hape saya. Tanpa memberikan tanggapan, saya dan istri langsung pulang karena sepeda motor telah saya isi BBM. Seperti biasa, kalau BBM jenis premium datang, antrian panjang kendaraan roda empat sampai keluar areal SPBU. Suasana itu pasti akan selalu terjadi lantaran SPBU tidak hanya melayani pembeli dari kendaraan roda empat dan roda dua, tapi juga melayani pembelian dari pengecer yang membawa jeriken. Adalah petugas SPBU berbaju hitam yang melakukan pengaturan sangat ketat kepada para pembeli (konsumen). Salah satunya dengan menyuruh pembeli...

Zikir Samman: Program Lanjutan Lesbumi Pasongsongan

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia) MWC NU Pasongsongan Kabupaten Sumenep akan mengangkat Zikir Samman ke ranah publik. Paling tidak khalayak luas bisa tahu Zikir Samman khas Desa Pasongsongan seperti apa. Karena Zikir Samman ada sejak abad XVII di Pasongsongan yang dibawa Nyai Agung Madiya dari Aceh. Sebelumnya, Lesbumi Pasongsongan telah sukses menghidupkan kesenian Macapat Madura dengan membuat satu perkumpulan yang tergelar setiap satu bulan sekali ke masing-masing kediaman anggota. Keberhasilan ini mendatangkan apresiasi positif luar biasa dari para pelaku seni di Pasongsongan dan sekitarnya. Akhmad Jasimul Ahyak sebagai Ketua Lesbumi Pasongsongan memiliki atensi besar terhadap kesenian asli Madura, utamanya seni tradisi yang mulai tenggelam oleh pengaruh budaya lain. Zikir Samman baginya merupakan program lanjutan untuk dilestarikan. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Bravo Lesbumi MWC NU Pasongsongan yang terus...

Lesbumi Pasongsongan dan Persiapan Hari Santri

Gambar
Siswa-siswi Madrasah Aliyah Itmamunnajah Pasongsongan berlatih koor lagu Islami. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Ketua Lesbumi MWC NU Pasongsongan Akhmad Jasimul Ahyak, tadi siang (Selasa, 9/3/2021) mulai melatih paduan suara siswa-siswi Madrasah Aliyah Itmamunnajah Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Latihan koor ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan vokal dan kekompakan. Sebab para peserta didik tersebut akan ditampilkan dalam sebuah pagelaran seni dan budaya pada Hari Santri Nasional. “Walau kita tahu Hari Santri Nasional masih kurang tujuh bulan tak ada salahnya persiapan lebih dini itu akan sangat baik bagi performance mereka. Karena Lesbumi Pasongsongan akan memberikan sajian acara terbaik. Kita juga akan menampilkan kesenian Macapat dan Zikir Samman dalam panggung terbuka,” terang Akhmad Jasimul Ahyak. Banyak pihak berharap, Lesbumi Pasongsongan tidak boleh stagnan dalam mengeksplor kesenian-kesenian daerah yang selama ini tak tersentuh publikasi media...

Cinta tak Bertepi

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Telah banyak bingkisan cinta kutaburkan pada kumbang pengisap madu, baik yang liar dan gombal, atau yang teduh dan serius. Aku bangga ketika cinta itu tersangkut di hatinya. Setelah itu kubiarkan dia mengejar langkah kaki ini. Aku tak perlu lagi menoleh ke belakang. Sedikit waktuku dalam membuka lembaran asmara bersama pria idaman. Dari aku mulai mengenal dunia cinta, seringkali kuhayalkan kemegahan materi, bergelimang harta dan kemewahan. Aku takut sengsara seperti kakak-kakakku, pontang-panting menggali uang tiap hari. Pada puncaknya aku hanyut oleh cinta dari cowok sederhana. Dia tidak mencintaiku, hanya sebatas peduli. Justru aku menggebu menggapai rindu dia.[] Pasongsongan, 9/3/2021

Zikir Samman dan Lesbumi Pasongsongan

Gambar
Akhmad Jasimul Ahyak Catatan: Yant Kaiy Zikir Samman dibawa Nyai Agung Madiya dari Kerajaan Aceh pada abad XVII. Kala itu Nyai Agung Madiya dipercaya menjadi panglima perang oleh Kerajaan Sumenep. Raja Aceh dan Raja Sumenep sama-sama menganut agama Islam. Merasa senasib, Raja Sumenep menolong Raja Aceh yang meminta bantuan untuk mengusir penjajah Belanda. Singkat cerita, Nyai Agung Madiya dan pasukannya berhasil memukul mundur tentara Belanda. Atas kemenangan ini, Nyai Agung Madiya mendapat gelar “Cut” dari Kerajaan Aceh. Sedangkan dari Raja Sumenep mendapat hadiah tanah luas yang kini jadi Dusun Pakotan. Dusun ini berada di wilayah Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Nyai Agung Madiya adalah putri dari Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin. Beliau adalah tokoh penyebar agama Islam di kawasan pantai utara Pulau Madura. Syekh Ali Akbar adalah paman dari Raja Bindara Saod (Raja Sumenep ke-29). Surat tanah dari Raja Sumenep yang diberikan kepada Nyai Agung Madiya. (Foto: Yant ...

Epilog Vaksin Covid-19

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Entah, saya sendiri tidak tahu mana yang benar. Apakah pihak pemerintah yang mengatakan kalau vaksin Covid-19 aman dan halal. Daya tahan tubuh menjadi prima. Atau tokoh tertentu yang mempersoalkan vaksin Covid-19 itu terindikasi ada unsur rekayasa kepentingan pemerintah. Siasat ini realitanya sudah terendus lama oleh beberapa kalangan “pintar” di pelosok bumi nusantara. Tapi mereka tidak mempunyai amunisi kekuasaan. Di tengah ketidakpercayaan rakyat terhadap para pemimpinnya menyulut curiga tak berpantai. Potensi ‘curiga’ menjalar ke segenap kebijakan berlabel pro-rakyat; demi rakyat dan untuk rakyat. Kita pun tak berkutik. Karena kebenaran hakiki ada di tangan Tuhan. Lantaran argumen sebagai sarana cegah-tangkal telah dipersiapkan, mengantisipasi kemungkinan terburuk borok itu tercium meski tertutup perban. Saya (paling kanan) bersama rekan-rekan guru SDN Padangdangan ll Kecamatan Pasongsongan sehabis divaksin. (Foto: Yant Kaiy) Curiga rakyat bukan tidak ber...