Epilog Vaksin Covid-19
Catatan: Yant Kaiy
Entah, saya sendiri tidak
tahu mana yang benar. Apakah pihak pemerintah yang mengatakan kalau vaksin
Covid-19 aman dan halal. Daya tahan tubuh menjadi prima. Atau tokoh tertentu
yang mempersoalkan vaksin Covid-19 itu terindikasi ada unsur rekayasa
kepentingan pemerintah. Siasat ini realitanya sudah terendus lama oleh beberapa
kalangan “pintar” di pelosok bumi nusantara. Tapi mereka tidak mempunyai
amunisi kekuasaan.
Di tengah
ketidakpercayaan rakyat terhadap para pemimpinnya menyulut curiga tak
berpantai. Potensi ‘curiga’ menjalar ke segenap kebijakan berlabel pro-rakyat;
demi rakyat dan untuk rakyat. Kita pun tak berkutik. Karena kebenaran hakiki
ada di tangan Tuhan. Lantaran argumen sebagai sarana cegah-tangkal telah
dipersiapkan, mengantisipasi kemungkinan terburuk borok itu tercium meski
tertutup perban.
![]() |
Saya (paling kanan) bersama rekan-rekan guru SDN Padangdangan ll Kecamatan Pasongsongan sehabis divaksin. (Foto: Yant Kaiy) |
Curiga rakyat bukan
tidak beralasan. Sejak Covid-19 dikabarkan sebagai pembunuh mengerikan oleh
kaum medis, aparatur pemerintah tingkat kecamatan gencar mengampanyekan protokol
kesehatan. Plus ada pasien penderita penyakit bawaan didakwa sebagai pasien
Covid-19. Kolaborasi tim dokter, kepolisian dan tentara acapkali menjemput
paksa pasien terduga Covid-19.
Di tengah waswas
membuncah, saya hadir di Puskesmas Pasongsongan Sumenep untuk divaksin. Senin
(8/3/2021). Saya tetap husnudzon bahwa keputusan pemerintah berkuasa saat ini
adalah yang terbaik. Saya percaya, sepandai-pandainya kita menyimpan bangkai,
bau busuknya akan tercium juga. Hanya tinggal menunggu waktu.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang
apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.