Antologi Puisi Fragmen Nasib (24)

Karya: Yant Kaiy B erbicara Tanpa Makna m e m akna i celoteh sahabat pengangguran di per s impangan j a lan berdebu m erokok me m beli eceran ti a da s ungkan membalut mata hati nya berjalan menyusuri tepi jalan raya angan acapkali mengopeni hasrat di ba ngk itkan luapan pelangi surut tertelan senja menjingga kupeluk kembali segala lamunan berserakan terpancar asa dibalik ri m bun bunga hati sontak muncrat lahar di raga tanpa jeda bersenyawa kebi m bangan tak terelakkan kesadaran terpatri menelanjangi relung jiwa luruh berpencar dia m kan lazuardi menuntun duka sementara masih banyak g aris penghalang menghadang tiap ayunan kaki ber g en gg a m an tangan sebagai sahabat kendati jalan ka m i berbeda jiblat n amun satu -kesatuan sebagai penderita makan seadanya, pakaian sebiasanya sepatu satu kupakai aus seny a mannya belajar tanpa peduli akan keletihan mengurung tanpa tedeng aling-aling kututup angan tak menentu ...