Antologi Puisi “Riak Sungai Debur Hati” (17)



Karya: Yant Kaiy

Sapa Malamku

teruntuk kekasihku, Ye

 

terlanjur kumelangkah, di antara

mandala asmaramu.

sapa yang tersia

menancapkan onak frustrasiku

sejujurnya aku katakan, aku masih

mencintaimu yang misteri di layar sikapmu

 

aku terima pengkhianatanmu, lapang dada

penyesalan memang jalan pintas

bagi sepotong kemeranaan malamku,

aku merasakan kita telah lama jauh

menyusuri luka masa silam

 

kebohonganmu tersuguh kini. letih kurasa

bola mataku terbelalak, melihatmu bersanding

tertawa riang. kenapa tak pernah kau

uraikan lebih rinci dalam slogan

ketidakcintaanmu padaku. bukankah

itu jalan terbaik

dari pada berdusta serentang cinta kita

 

hatiku takkan ada namamu lagi.

Pasongsongan, 27/12/90

 

Putus Cinta

baru kini kurasa. kejamnya sepotong cinta

menghiasi kehidupanku lebih ironis

kelam dan berbatu, taruhannya nyawa

aku malu mengutarakan itu, meski lara

berkepanjangan sakit itu mendera

meremas jantung bercecar airmata pilu

mengapa aku harus terus begini

membekukan rindu. melarutkan

senandung duka tercipta,

kegagalan menikmati senyummu, atau

semua yang pernah kuangankan

dari sejuta impian semu.

Pasongsongan, 29/12/90

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

Kekecewaan Guru Honorer Pasongsongan: Lama Mengabdi tapi Tak Lolos PPPK

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Mitos Uang Bernomer 999

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

KH Kamilul Himam Isi Tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW di SDN Panaongan 3 Pasongsongan

498 Guru Honorer Sumenep Gagal Terjaring PPPK, Bagaimana Nasib Mereka?