Postingan

Featured Post

Menguburkan Tembuni: Antara Sunnah Islam dan Tradisi Sumenep

Gambar
Dalam setiap kelahiran, tembuni atau ari-ari bayi selalu jadi bagian tak terpisahkan antara sunnah Islam dan tradisi Sumenep.  Kendati secara medis tembuni hanyalah jaringan yang sudah selesai menjalankan fungsinya. Sedangkan dalam perspektif Islam dan budaya Sumenep, ia tetap dimuliakan.  Pertanyaannya, bagaimana kita memandang tata cara menguburkan tembuni ini: Sebagai kewajiban syariat, atau sebagai warisan budaya? Sunnah Islam Dalam Islam, hukum menguburkan tembuni adalah sunnah.  Artinya, dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada tubuh manusia, meski hanya bagian kecil darinya.  Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga kehormatan jasad manusia, baik ketika hidup maupun setelah terpisah darinya.  Maka, menguburkan tembuni bukanlah urusan takhayul, melainkan sikap memuliakan ciptaan Allah. Tradisi Sumenep Akan tetapi di Kota Keris Sumenep, praktik menguburkan tembuni tidak berhenti pada sekadar menjalankan sun...

Suhartono, Maestro Perahu Nelayan dari Pasongsongan

Gambar
Di tengah arus modernisasi alat tangkap laut yang kian pesat, masih ada sosok yang menjaga marwah tradisi bahari Madura.  Suhartono, seorang pembuat perahu nelayan khas Desa Pasongsongan, adalah salah satunya.  Kediamannya berada di Dusun Benteng Utara, Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, ia mengabdikan hidupnya untuk melestarikan seni sekaligus keterampilan yang diwariskan para leluhur: Membangun perahu tradisional. Ketika saya berbincang dengannya, Suhartono mengisahkan bahwa keterampilan itu bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba.  Ia memulainya dari nol, bekerja sebagai buruh pembuat perahu bersama para senior.  Dari situlah ia belajar mengukur, memahat, merakit, hingga memahami detail estetika dan fungsi sebuah perahu.  Proses panjang itu kemudian membentuknya menjadi seorang perancang bangun perahu yang kini diakui kemahirannya. Pelestari budaya Tak berlebihan jika hasil karya Suhartono kini dianggap sebagai kiblat oleh para juragan ...

Ainur Ridwan, Pensiunan Guru yang Setia Mengabdi pada Kerawitan

Gambar
Dalam setiap perjalanan budaya, selalu ada sosok yang memilih jalan sunyi: Menjaga, merawat, sekaligus menyalakan api tradisi di tengah derasnya arus modernitas.  Salah satunya adalah Ainur Ridwan, M.Pd, pensiunan kepala sekolah negeri yang kini lebih dikenal sebagai pimpinan seni kerawitan Sumenep, melalui group Sopo Nyono dan Putri Nurindah.  Bertempat tinggal di Dusun Benteng Utara, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Ainur Ridwan bukan sekadar pelaku budaya.  Ia adalah pengemban tanggung jawab moral untuk memastikan kerawitan—yang bagi sebagian orang mulai dianggap "kesenian usang"—tetap hidup dan berdentang di telinga generasi muda. Perekat sosial Dalam percakapan santai dengan saya, Ainur Ridwan banyak bercerita tentang perjalanan panjangnya berkesenian.  Baginya, kerawitan bukan hanya hiburan, melainkan jalan hidup, ruang pembelajaran, sekaligus sarana perekat sosial.  Dari denting gamelan, ia melihat kehidupan: Ada harmoni, ada kesabaran, ada kein...

Gending Madura Iringi Pernikahan Anak Imam Munandar di Pasongsongan

Gambar
Ainur Ridwan,M.Pd, pimpinan seni kerawitan Sopo Nyono dan Putri Nurindah. [Foto: sh] SUMENEP – Suasana hangat dan penuh kearifan lokal terasa kental di kediaman Imam Munandar, Dusun Morasen, Desa/Kecamatan Pasongsongan, saat keluarga besar ini menggelar hajatan pernikahan anaknya. Sabtu (27/9/2025).  Tidak hanya jadi peristiwa sakral keluarga, acara tersebut juga jadi ruang bagi masyarakat untuk menikmati pagelaran seni tradisi Madura. Alunan gending-gending Madura mengiringi jalannya acara, menghadirkan nuansa khas yang sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat pesisir utara Sumenep.  Seni kerawitan Sopo Nyono dan Putri Nurindah, di bawah pimpinan Ainur Ridwan, M.Pd, tampil dengan penuh penghayatan.  Tabuhan gamelan berpadu harmonis dengan lantunan tembang, mengajak hadirin larut dalam suasana syahdu. Penembang masyhur, Rustini  menambah sentuhan yang begitu mendalam.  Suara merdunya yang melantunkan tembang-tembang Madura sarat makna, seakan membawa para tamu...

Dari Laut ke Darat: Juragan Perahu Pasongsongan Beralih ke Bisnis Toko Kelontong

Gambar
Pasongsogan termasuk wilayah Kabupaten Sumenep yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pamekasan.  Pasongsongan sejak lama dikenal sebagai kampung nelayan dengan perahu-perahu tradisional yang berjajar di pesisir.  Namun, dalam beberapa tahun terakhir, saya mengamati pemandangan sosial-ekonomi masyarakat di desa sekaligus kecamatan ini mulai berubah.  Terdengar kalimat di telinga saya: "Tak mungkin kami bertahan. Tuntutan hidup memaksa kami untuk berontak." Juragan perahu yang dahulu jadi poros utama kehidupan laut, kini banyak yang mengalihkan usahanya ke darat, yakni membuka toko kelontong atau toko sembako. Fenomena ini bukan tanpa alasan. Musim angin barat selalu jadi masa suram bagi para nelayan Pasongsongan.  Banyak perahu tidak melaut, para nelayan pun terpaksa beristirahat panjang.  Sementara kebutuhan hidup sehari-hari terus berjalan.  Mereka yang memiliki simpanan bisa bertahan, tapi bagi yang tidak, jalan pintas harus diambil. Biasanya berutang...

SDN Padangdangan 2 Gelar Upacara Bendera Rutin, Tekankan Pentingnya Disiplin

Gambar
Upacara bendera SDN Padangdangan 2. [Foto: sh] SUMENEP – SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan menggelar upacara bendera rutin sebagai bagian dari kegiatan pembiasaan positif bagi para siswa. Senin (29/9/2025).  Pada kesempatan tersebut, Imanis Zulfa, salah seorang guru kelas yang bertindak sebagai pembina upacara, menyampaikan pentingnya upacara bendera sebagai sarana menanamkan kedisiplinan. “Upacara bendera bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan juga pembiasaan diri untuk disiplin dalam banyak hal. Salah satu manfaat disiplin diri bagi pelajar meliputi pembentukan karakter positif seperti pengendalian diri, kemandirian, dan tanggung jawab, yang semuanya penting untuk kesuksesan kita di masa depan,” ujar Imanis Zulfa dalam amanatnya. Kegiatan ini diikuti seluruh guru dan siswa dengan penuh khidmat.  Pihak sekolah berharap, melalui upacara bendera, nilai-nilai nasionalisme dan karakter positif terus tumbuh di kalangan pelajar sejak dini. [sh]

Festival Sapparan Budaya ke-4 Lesbumi PCNU Sumenep Meriah di Tastaman

Gambar
Akhmad Jasimul Ahyak (kanan).[Foto: sh] SUMENEP – Acara puncak Festival Sapparan Budaya ke-4 berlangsung meriah di Tastaman, Kecamatan Gapura. Sabtu (27/9/2025).  Kegiatan tahunan yang digelar Lesbumi PCNU Sumenep ini dihadiri oleh seluruh ketua Lesbumi MWC NU se-Kabupaten Sumenep, termasuk Akhmad Jasimul Ahyak, Ketua Lesbumi MWC NU Pasongsongan, beserta sekretarisnya.  "Beragam pertunjukan seni ditampilkan dalam festival tersebut," jelas Jasimul ketika dihubungi via sambungan telepon.  Jasimul mengungkapkan, bahwa dirinya sangat tertarik dengan pementasan teater berjudul "Makan Makam" . "Pertunjukan teater tersebut berhasil memikat perhatian penonton dengan alur cerita yang kuat dan simbolis," tambahnya.  Selain itu, ada pula musikalisasi puisi “Jan Anjin” yang diiringi dengan alat musik tradisional lesung, menghadirkan suasana khas budaya lokal Madura. Tak kalah menarik, penayangan film pendek karya Sanggar Tastaman berjudul "Elegi Tanpa Batin"...

Festival Sapparan Budaya ke-4 Lesbumi PCNU Sumenep Berlangsung Meriah

Gambar
Pentas teater Makan Malam. [Fot: sh] SUMENEP – Acara puncak Festival Sapparan Budaya ke-4 digelar di Tastaman, Kecamatan Gapura, Sabtu malam (27/9/2025).  Festival tahunan yang diinisiasi Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Sumenep ini dihadiri oleh seluruh ketua Lesbumi MWC NU se-Kabupaten Sumenep. Beragam pertunjukan seni ditampilkan, mulai dari pementasan teater hingga musikalisasi puisi berjudul Jan Anjin yang dibawakan dengan alat musik tradisional berupa lesung.  Suasana kian semarak dengan penayangan film pendek karya Sanggar Tastaman berjudul Elegi tanpa Batin, yang mendapat apresiasi hangat dari para penonton. Festival Sapparan Budaya ini jadi ruang ekspresi sekaligus ajang pelestarian seni tradisi lokal.  Lesbumi PCNU Sumenep menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan wadah yang memperkuat identitas kebudayaan Madura melalui kegiatan tahunan tersebut. [sh]

K Dardiri Zubairi Sampaikan Orasi Kebudayaan di Festival Sapparan Budaya

Gambar
K Dardiri Zubairi. [Foto: sh] SUMENEP  -  K Dardiri Zubairi, Wakil Ketua PCNU Sumenep dan pengasuh Pondok Pesantren Nasy'atul Muta'allimin, Gapura Timur, Kecamatan Gapura. Sabtu malam (27/9/2025).  Beliau menyampaikan orasi kebudayaan pada acara puncak Festival Sapparan Budaya ke-4 di Tastaman, Gapura.  Dalam orasinya, ia membahas tentang "Nyi' konyi' gunung", sebuah spirit moralitas manusia Madura yang berarti apa adanya. Menurut K Dardiri, budaya "Nyi' konyi' gunung" merupakan identitas orang Madura yang memiliki sifat apa adanya dan tidak suka berpura-pura.  Orasi kebudayaan ini jadi salah satu highlight acara yang dihadiri oleh semua ketua Lesbumi MWC NU kecamatan.  Festival Sapparan Budaya ke-4 yang diselenggarakan Lesbumi PCNU Sumenep ini merupakan acara tahunan yang bertujuan untuk melestarikan budaya Madura dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya lokal.  Acara ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi masyarakat untu...

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Gambar
Club PB Elang (kiri) dan Club PB Indoras. [Foto: sh] PAMEKASAN – Persahabatan bulutangkis antara Club PB Elang Waru, Kabupaten Pamekasan dengan Club PB Indoras, Kota Sumenep berlangsung penuh keakraban dan suasana kekeluargaan. Ahad (28/9/2025).  Pertemuan dua klub ini jadi ajang silaturahmi sekaligus latihan bersama bagi para atlet muda yang rata-rata berusia Sekolah Dasar.  Pelatih PB Elang Waru, Agus Setiawan, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun mental anak didiknya melalui olahraga.  “Persahabatan bulutangkis bertujuan untuk mempererat kebersamaan, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta mengembangkan keterampilan dan pengalaman dalam olahraga melalui interaksi sosial yang menyenangkan,” ungkap Agus Setiawan yang pernah jadi pelatih bulutangkis profesional di Jakarta. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan antar-klub, tapi juga jadi wadah positif bagi generasi muda untuk berkembang dalam dunia bulutangkis.  Ada tambahan...

Parkir di Eks-Kewedanan Waru Dikelola Takmir Masjid Jami’ Nurul Huda

Gambar
Petugas parkir sedang merapikan kendaraan. [Foto: sh] PAMEKASAN — Lahan parkir di lokasi eks-Kewedanan Waru, Kabupaten Pamekasan, kini dikelola oleh takmir Masjid Jami’ Nurul Huda. Ahad (28/9/2025)  Hasil dari retribusi parkir tersebut sepenuhnya dimanfaatkan untuk perawatan sarana dan prasarana masjid. “Dari sejak awal pemanfaatan, uang parkir ini untuk perawatan bangunan masjid,” ujar Etto, salah seorang penjaga parkir yang dipercaya oleh pengurus takmir.  Pengelolaan parkir tersebut telah mendapatkan rekomendasi resmi dari Camat Waru.  Para pengguna kendaraan yang memarkir di lokasi ini dikenakan tarif sebesar Rp 3.000.  Selain membantu keberlangsungan perawatan masjid, pengelola juga menjamin keamanan kendaraan yang diparkir. [sh]

Hari Tani Nasional: Saatnya Pemerintah Serius Sejahterakan Petani

Gambar
Hari Tani Nasional jatuh pada Rabu, 24 September 2025, menandai peringatan ke-62 sejak ditetapkannya hari tersebut.  Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk merenungkan kembali nasib petani yang jadi tulang punggung ketahanan pangan negeri. Tapi faktanya di lapangan justru menunjukkan kondisi yang memprihatinkan.  Bagaimana mungkin pemuda desa saat ini bisa tertarik menggeluti dunia pertanian, sementara banyak pekerjaan lain yang dianggap lebih cepat mendatangkan keuntungan?  Jadi petani seringkali berarti harus siap menanggung kerugian.  Biaya produksi terus meningkat, sementara hasil panen kerap tak sebanding. Contoh paling nyata adalah persoalan pupuk. Pupuk bersubsidi yang seharusnya meringankan beban petani justru langka di pasaran.  Alhasil, harga melambung tinggi dan menambah beban ongkos produksi.  Situasi ini membuat bercocok tanam terasa seperti berjudi dengan nasib—antara rugi dan rugi lebih besar. Pada Hari Tani N...

Hari Tani Nasional: Kesejahteraan Petani yang Masih Terabaikan

Gambar
Hari Tani Nasional pada Rabu, 24 September 2025, menandai peringatan ke-62 sejak ditetapkannya hari bersejarah tersebut.  Momentum ini tidak hanya mengenang lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pada 24 September 1960, tapi juga seharusnya jadi refleksi nyata atas kondisi petani Indonesia.  Pada peringatan kali ini, sejatinya pemerintah dituntut memberi perhatian khusus terhadap kesejahteraan petani.  Bagaimana mungkin pemuda desa mau menekuni dunia pertanian, jika fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat tani justru merugi?  Biaya produksi yang terus meningkat, harga pupuk dan sarana produksi yang tak terkendali, serta harga panen yang murah membuat hasil kerja keras petani tidak sebanding dengan pengorbanan mereka. Kondisi ini membuat pertanian tidak lagi dipandang sebagai jalan hidup yang menjanjikan.  Orientasi pemuda desa pun beralih, meninggalkan sawah dan ladang demi pekerjaan lain yang dianggap lebih menguntungkan.  Jika d...

Hari Tani Nasional: Antara Sejarah dan Tantangan Regenerasi Petani

Gambar
Hari Tani Nasional yang jatuh pada Rabu, 24 September 2025, menandai peringatan ke-62 sejak ditetapkannya hari tersebut. Peringatan ini lahir dari momentum historis Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pada 24 September 1960 yang menjadi tonggak penting reformasi agraria di Indonesia. Tapi, enam dekade lebih telah berlalu, persoalan yang dihadapi petani Indonesia masih belum jauh berbeda: Soal kesejahteraan yang belum terpenuhi, harga pupuk dan obat-obatan pertanian yang mahal, hingga harga hasil pertanian yang murah membuat para petani merugi.  Pada momen Hari Tani Nasional kali ini, sudah sejatinya pemerintah memberi perhatian khusus dalam meningkatkan taraf hidup petani, sebab mereka adalah tulang punggung ketahanan pangan bangsa. Tantangan lain yang tak kalah serius adalah orientasi generasi muda desa yang kian enggan menekuni dunia pertanian.  Banyak pemuda lebih memilih bekerja di sektor lain yang dianggap lebih menjanjikan, sehingga regenerasi petani terancam.  Jika ...

Hari Tani Nasional: Mengingat Akar, Menatap Tantangan

Gambar
Hari Tani Nasional yang diperingati pada Rabu, 24 September 2025, menandai 62 tahun lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960.  Momen ini sejatinya bukan sekadar seremonial, melainkan refleksi akan cita-cita reformasi agraria yang jadi tonggak penting perjalanan bangsa.  UUPA lahir dengan memberikan ruang yang adil bagi petani sebagai penopang utama pangan negeri. Tapi, enam dekade lebih berlalu, nasib petani masih dipenuhi paradoks.  Mereka yang bekerja keras menanam padi, jagung, tembakau, hingga sayur mayur, justru sering kali hidup dalam penderitaan.  Harga pupuk terus melambung, bahkan kerap langka di pasaran.  Sementara itu, harga hasil panen justru jatuh, seakan petani tidak memiliki kuasa atas hasil keringatnya sendiri. Hari Tani Nasional seharusnya jadi pengingat keras bagi para pemangku kebijakan.  Kedaulatan pangan tidak akan pernah tercapai tanpa keberpihakan nyata kepada petani.  Pemerintah harus hadir dengan kebijakan yang berpihak...

Hari Tani Nasional: Refleksi 62 Tahun Reformasi Agraria

Gambar
Rabu, 24 September 2025, bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Tani Nasional yang kini memasuki tahun ke-62 sejak ditetapkan pada 1960.  Tanggal ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan pengingat historis atas lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, yang jadi tonggak penting dalam perjalanan panjang reformasi agraria di negeri ini. Hari Tani Nasional sejatinya membawa pesan kuat tentang keadilan dalam pengelolaan tanah, serta perlindungan terhadap para petani sebagai tulang punggung bangsa.  Namun, setelah lebih dari enam dekade, cita-cita besar UUPA masih menyisakan pekerjaan rumah yang belum tuntas: Harga hasil tani rendah karena tidak ada proteksi harga dari pemerintah, harga pupuk mahal dan langka, hingga banyak petani menderita karena pendapatan lebih kecil ketimbang hasil jual.  Momentum Hari Tani Nasional seharusnya tidak hanya jadi perayaan simbolik, melainkan juga sinyal perubahan.  Pemerintah, pemangku kebijakan, dan masyarakat perlu kem...

Program Makan Bergizi Gratis: Memberi Umpan atau Kail?

Gambar
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memang lahir dari niat baik pemerintah. Memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup.  Tapi di balik niat itu muncul pertanyaan mendasar: Apakah program ini solusi jangka panjang atau sekadar jalan pintas yang berisiko? Kasus keracunan di Mamuju, Sulawesi Barat, yang menimpa setidaknya 20 siswa, serta kejadian serupa di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menunjukkan bahwa pelaksanaan MBG tidak semudah membagi makanan siap saji.  Ada standar keamanan pangan yang seringkali luput, sehingga yang terjadi bukanlah kesehatan, melainkan ancaman penyakit. Di sinilah kritik tajam muncul: pemerintah seolah hanya memberi “umpan”, bukan “kail”.  Anak-anak memang kenyang sesaat, tetapi ketergantungan pada program semacam ini tidak membangun kemandirian.  Pemberian makan gratis bisa menjadi solusi darurat.  Tapi, untuk jangka panjang, pemerintah harus berani mengubah pola pikir: bukan hanya memberi makan, tapi...

Program Makan Bergizi Gratis: Antara Niat Mulia dan Ancaman Kekhawatiran

Gambar
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejatinya lahir dari niat baik: Memastikan anak-anak sekolah mendapat asupan gizi yang cukup guna mendukung tumbuh kembang mereka.  Tapi, niat mulia itu kini tercoreng oleh berbagai persoalan yang muncul di lapangan. Beberapa media online melaporkan kasus keracunan massal yang menimpa para siswa.  Di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, setidaknya 20 siswa diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG.  Sementara di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sejumlah siswa juga mengalami hal serupa akibat kesalahan teknis dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Semua kejadian ini tentu menimbulkan tanda tanya besar.  Apakah sistem pengawasan dalam distribusi dan pengolahan makanan sudah berjalan dengan baik?  Apakah para petugas penyedia makanan mendapat pelatihan yang memadai tentang standar kebersihan dan keamanan pangan? Orang tua siswa kini mulai khawatir. Program yang seharusnya membawa kebaikan justru jadi ...

Kepala SDN Padangdangan 2 Biasakan Siswa Bersalaman dengan Guru Sebelum Masuk Kelas

Gambar
SUMENEP – Kepala SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan, Madun, S.Pd.SD, secara rutin menanamkan pembiasaan baik kepada seluruh peserta didiknya. Rabu (24/9/2025).  Setiap pagi sebelum masuk kelas, para siswa dibiasakan mencium tangan para guru mereka. Menurut Madun, pembiasaan ini tidak hanya sebatas formalitas, melainkan memiliki tujuan mendalam.  “Tujuan syariatnya supaya anak terbiasa menghormati orang yang lebih dewasa. Sementara hakikatnya membangun keberkahan dari ilmu yang telah ditanamkan oleh para guru di sekolah,” tegasnya. Sedangkan Sundari, S.Pd, guru kelas II SDN Padangdangan 2, turut menyambut baik langkah tersebut.  “Anak-anak terlihat lebih disiplin dan sopan. Mereka masuk kelas dengan hati yang tenang setelah bersalaman, seakan siap menerima pelajaran dengan penuh hormat,” ujarnya. Pembiasaan sederhana namun bermakna ini diharapkan mampu membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, santun, serta penuh rasa hormat kepada guru. [sh]

Nasib Guru Honorer Sumenep yang Tersisih dari PPPK Paruh Waktu

Gambar
Nasib tenaga guru honorer di Kabupaten Sumenep masih menyisakan cerita pilu.  Sebanyak 498 orang guru honorer tidak terjaring dalam rekrutmen PPPK Paruh Waktu.  Hingga kini, belum ada regulasi yang bisa membuat hati mereka tenang dan yakin akan masa depan pengabdiannya. Pemberlakuan bezetting pada masing-masing satuan pendidikan justru menambah panjang derita mereka.  Kuota guru akan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, sehingga sebagian besar honorer terancam tersisih tanpa kepastian.  Tangis mereka pun kian dalam, karena mengabdi bertahun-tahun ternyata belum cukup menjamin posisi yang lebih baik. Kendati begitu, masih ada secercah harapan. Pada tahun 2026 diperkirakan banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang purna tugas. Kondisi ini membuka peluang besar bagi para guru honorer untuk kembali mendapat kesempatan.  Apalagi, data pokok pendidikan (Dapodik) kini sudah dikunci, sehingga potensi munculnya "data siluman" bisa diminimalisir. Namun, peluang itu tetap be...

Pelaksanaan ANBK Hari Kedua di SDN Padangdangan 2 Berjalan Lancar

Gambar
Dari kiri: Madun, Budi Setia Santoso, dan Abu Supyan. [Foto: sh] SUMENEP – Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) hari kedua di SDN Padangdangan 2, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, berjalan lancar. Selasa pagi (23/9/2025). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Pengawas Bina SD Kecamatan Pasongsongan, Abu Supyan, M.Pd, bersama Budi Setia Santoso dari Dinas Pendidikan Sumenep yang memantau secara langsung jalannya asesmen. Kepala SDN Padangdangan 2, Madun, S.Pd.SD, menyampaikan bahwa pelaksanaan ANBK kali ini bisa terlaksana dengan baik meskipun sempat terjadi kendala teknis. “Memang kadang laptop mengalami error, tapi semua bisa diatasi,” ujar Madun. Menurutnya, antusiasme peserta didik dalam mengikuti asesmen cukup tinggi.  Hal ini menambah keyakinan pihak sekolah bahwa pelaksanaan ANBK mampu memberikan gambaran objektif terkait mutu pendidikan di sekolah tersebut. Dengan terselenggaranya ANBK hari kedua secara lancar, pihak sekolah berharap hasil asesmen bisa j...

Apa Itu SWDKLLJ? Kegunaan, Besaran Tarif, dan Hak Santunan Kecelakaan

Gambar
Pernahkah kita benar-benar mencermati isi STNK kendaraan ketika membayar pajak tahunan?  Di sana, ada satu komponen biaya yang kerap luput dari perhatian: SWDKLLJ, atau Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Banyak orang mungkin hanya sekadar membayar tanpa tahu apa arti dan manfaat SWDKLLJ ini.  Padahal, di balik kewajiban tersebut tersimpan bentuk perlindungan yang sangat penting bagi setiap pengguna jalan. Apa Itu SWDKLLJ? SWDKLLJ adalah semacam premi asuransi yang dikelola oleh perusahaan BUMN, yaitu Jasa Raharja.  Ketika kita membayar pajak kendaraan, secara otomatis kita sudah tercatat sebagai peserta asuransi ini.  Besaran biayanya berbeda-beda, tergantung jenis kendaraan.  Misalnya, untuk sepeda motor 50 cc hingga 250 cc dikenakan Rp35.000, sedangkan mobil sedan, jip, atau minibus dikenakan Rp143.000. Manfaat yang Jarang Diketahui SWDKLLJ bukan sekadar pungutan.  Dana ini memberikan perlindungan nyata bagi korban kecelakaan lalu lintas....

Pelaksanaan ANBK di SDN Padangdangan 2 Berjalan Lancar

Gambar
Siti Endang Junnur Aida, S.Pd.I (kiri). [Foto: sh] SUMENEP – Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan dilaporkan berjalan lancar. Senin pagi (22/9/2025).  Proses ujian diikuti siswa kelas 5 dengan penuh semangat meski sempat terjadi kendala teknis. Siti Endang Junnur Aida, S.Pd.I selaku proktor menyampaikan bahwa terdapat sedikit gangguan jaringan internet (Wi-Fi) saat pelaksanaan berlangsung.  “Memang ada sedikit error karena faktor jaringan internet yang kurang stabil. Sebagai proktor, saya menyiasatinya dengan menggunakan jaringan internet dari HP,” ungkap Aida. Dengan langkah antisipatif tersebut, pelaksanaan ANBK tetap berjalan tanpa hambatan berarti.  Pihak sekolah berharap hasil asesmen tahun ini bisa menjadi tolok ukur dalam peningkatan mutu pendidikan di SDN Padangdangan 2.  Sedikit ada tambahan, ketika berita ini release pelaksanaan ANBK masih berlangsung. [sh]

498 Guru Honorer Sumenep Gagal Terjaring PPPK, Bagaimana Nasib Mereka?

Gambar
Sebanyak 498 tenaga guru honorer di Kabupaten Sumenep harus menerima kenyataan pahit tidak terjaring dalam rekrutmen PPPK Paruh Waktu.  Di balik angka itu, tersimpan kisah panjang pengabdian mereka yang telah mencurahkan tenaga dan waktu demi mencerdaskan generasi, meski dengan imbalan yang jauh dari kata layak. Saat ini, memang belum ada regulasi yang benar-benar mampu menenangkan hati mereka.  Bahkan, para pemangku kebijakan pun tidak bisa memberikan kepastian karena persoalan ini erat kaitannya dengan kemampuan anggaran pemerintah daerah.  Situasi tersebut membuat guru honorer seolah berada dalam ruang tunggu panjang, penuh rasa was-was tanpa kepastian. Tapi, harapan itu masih ada. Pada 2026 mendatang, banyak aparatur sipil negara yang akan memasuki masa purna tugas.  Kondisi tersebut bisa membuka peluang bagi guru honorer untuk mendapat kesempatan lebih luas.  Apalagi, Data Pokok Pendidikan (Dapodik) telah dikunci.  Artinya, tidak akan ada lagi “data si...

Tangis 498 Guru Honorer Sumenep: Mereka Tak Terjaring PPPK Paruh Waktu

Gambar
Info terbaru! Di Kabupaten Sumenep, ada 498 tenaga guru honorer yang tidak terjaring dalam seleksi PPPK Paruh Waktu.  Angka ini bukan sekadar statistik. Di balik itu semua, ada wajah-wajah penuh pengabdian, peluh yang jatuh setiap hari, serta doa yang dipanjatkan untuk keberlangsungan pendidikan anak bangsa. Tapi kenyataannya mereka justru tersisih.  Tidak ada kejelasan nasib, tidak ada kepastian arah.  Kekecewaan itu begitu dalam, meski tidak pernah mereka tunjukkan di hadapan para murid.  Tangis mereka berderai dalam diam, jeritan mereka hanya terdengar di hati sendiri.  Di kelas, mereka tetap tersenyum, tetap membimbing, seakan beban hidupnya lenyap di balik papan tulis. Upah Rp 10 per hari Ironisnya, banyak diantara mereka yang sudah puluhan tahun mengabdi dengan upah yang nyaris tak masuk akal—sekitar Rp 10 ribu per sekali masuk kelas.  Bagaimana mungkin angka itu disejajarkan dengan perjuangan membentuk generasi muda bangsa?  Apalagi di tengah ko...

Agus Setiawan, Pelatih Berbakat yang Cetak Juara Muda Bulutangkis di Waru Pamekasan

Gambar
Agus Setiawan memberi sedang memberi arahan. [Foto: sh] PAMEKASAN — Nama Agus Setiawan sudah tidak asing lagi di dunia bulutangkis, khususnya di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan. Ahad (21/9/2025).  Sosoknya dikenal sebagai pelatih berbakat yang konsisten membina atlet-atlet muda sejak lama.  Berkat ketelatenannya, banyak pemain junior yang pernah digembleng olehnya berhasil menorehkan prestasi di berbagai ajang turnamen. Setiap hari, Agus Setiawan tampak sibuk membimbing anak-anak berlatih di eks gedung Kewedanan Waru.  Para murid yang dilatihnya bukan hanya berasal dari Kecamatan Waru, tapi juga dari kecamatan tetangga seperti Pasean.  Kehadirannya jadi harapan baru bagi tumbuhnya bibit-bibit unggul bulutangkis di daerah ini. “Ke depan kami punya mimpi ada lapangan bulutangkis representatif di Kecamatan Waru,” tutur Agus Setiawan usai melatih sekelompok murid sekolah dasar. Ada salah satu murid, siswi SDN Waru Barat 1, mengaku senang bisa berlatih bersama Agus Se...

Kekecewaan Guru Honorer Pasongsongan: Lama Mengabdi tapi Tak Lolos PPPK

Gambar
Keresahan tengah menyelimuti sejumlah tenaga guru honorer di Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.  Mereka kecewa berat lantaran tidak terjaring dalam seleksi PPPK Paruh Waktu.  Padahal, sebagian diantara mereka sudah lama mengabdi sebagai pendidik, bahkan ada yang lebih dari lima tahun jadi guru sukwan dengan dedikasi penuh. Situasi ini menatalkan pertanyaan mendasar: Apa sebenarnya alasan mereka tidak lolos?  Publik, khususnya para guru honorer, berhak mendapatkan penjelasan yang transparan dari pemangku kebijakan.  Tanpa keterbukaan, akan muncul prasangka yang justru merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses seleksi. Guru honorer sejatinya adalah ujung tombak pendidikan di pelosok desa.  Mereka tetap mengabdi meski dengan penghasilan yang jauh dari kata layak.  Sebab ketika kesempatan pengangkatan PPPK Paruh Waktu hadir, harapan besar mereka pun menggantung di sana. Transparansi seleksi bukan sekadar kebutuhan administratif, melainkan bentuk pe...

Bersase di SDN Padangdangan 2, Wujudkan Sekolah Bersih dan Ramah Lingkungan

Gambar
Para siswi SDN Padangdangan 2. [Foto: sh] SUMENEP – SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan, melaksanakan program Bersih Sampah Sekolah (Bersase) secara rutin setiap hari Sabtu.  Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa dan guru dengan tujuan menanamkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sejak dini. Sabtu (20/9/2025).  Sundari, guru kelas II SDN Padangdangan 2, mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari pembiasaan perilaku baik bagi peserta didik.  “Melalui Bersase, anak-anak belajar untuk cinta lingkungan dan bertanggung jawab menjaga kebersihan sekitar,” tuturnya. Ia menambahkan, sampah yang berhasil dikumpulkan siswa tidak dibiarkan menumpuk.  “Setiap sampah yang terkumpul lantas dibakar di tempat khusus,” ungkap Sundari, wanita beranak dua tersebut. Program Bersase ini mendapat dukungan dari Kepala SDN Padangdangan 2, para guru dan wali murid karena dinilai mampu menumbuhkan kesadaran kebersihan pada anak-anak. Hal ini juga bisa menciptakan suasana ...

KH Kamilul Himam Tekankan Pentingnya Shalawat di Peringatan Maulid Nabi SDN Panaongan 3 Pasongsongan

Gambar
KH Kamilul Himam (kanan). [Foto: sh] SUMENEP – SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di salah satu ruang kelas sekolah. Kamis (18/9/2025).  Acara tersebut berlangsung khidmat dengan diikuti guru, staf sekolah, siswa, serta sejumlah tokoh masyarakat sekitar. Dalam kesempatan itu, KH Kamilul Himam, pengasuh Pondok Pesantren Al-Istikmal Desa Pasongsongan, yang menyampaikan tausiah penuh makna.  Ia menekankan bahwa wujud nyata cinta kepada Rasulullah adalah dengan memperbanyak bacaan shalawat. “Mencintai Rasulullah adalah dengan memperbanyak shalawat kepadanya. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 56, Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,” ujar KH Kamilul Himam. Ia juga mengajak seluruh siswa untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah sejak dini, baik dalam kehidupan sehari-hari d...

KH Kamilul Himam Isi Tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW di SDN Panaongan 3 Pasongsongan

Gambar
KH Kamilul Himam (paling kiri). [Foto: sh] SUMENEP – SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di salah satu ruang kelas sekolah, Kamis (18/9/2025).  Acara ini diikuti semua guru, staf sekolah, seluruh siswa, serta tokoh masyarakat sekitar. Hadir memberikan tausiah, KH Kamilul Himam, pengasuh Pondok Pesantren Al-Istikmal, Desa Pasongsongan.  Dalam ceramahnya beliau menekankan pentingnya menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan utama dalam kehidupan sehari-hari. “Dalam satu hadis yang masyhur disebutkan bahwa tanda kesempurnaan iman seseorang adalah ia menempatkan Rasulullah sebagai orang yang dicintainya melebihi seluruh manusia, termasuk dirinya sendiri,” ujar KH Kamilul Himam di hadapan peserta acara. Peringatan Maulid ini diharapkan jadi momentum bagi para siswa untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus meneladani akhlak mulia beliau. [sh]

Peringatan Maulid Nabi di SDN Panaongan 3: Tekankan Teladan Akhlak Rasulullah

Gambar
Agus Sugianto (tengah). [Foto: sh] SUMENEP – SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan nuansa Islami. Acara yang diikuti oleh para guru, siswa, dan wali murid tersebut berlangsung di salah satu ruang kelas. Kamis (18/9/2025). Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SDN Panaongan 3, Agus Sugianto, menyampaikan dua harapan utama dari kegiatan tersebut.  Pembacaan shalawat nabi oleh siswa-siswi SDN Panaongan 3. [Foto: sh] “Pertama, kita berharap kelak memperoleh syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Kedua, kita ingin seluruh siswa senantiasa berupaya belajar meneladani akhlak beliau, baik sebagai anak yang berbakti di rumah maupun sebagai murid yang santun di sekolah,” ujarnya. Peringatan Maulid Nabi ini diisi dengan pembacaan shalawat, tausiah, serta doa bersama, yang diharapkan mampu menanamkan kecintaan dan teladan akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. [sh]

KH Kamilul Himam: Cinta Nabi Harus Dibuktikan dengan Meneladani Akhlaknya

Gambar
KH Kamilul Himam. [Foto: sh] SUMENEP – SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan, menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh khidmat.  Kegiatan ini dihadiri oleh para guru, siswa, dan staf sekolah. Kamis (18/9/2025).  Sedangkan yang memberikan siraman rohani adalah KH Kamilul Himam, pengasuh Pondok Pesantren Al-Istikmal, Pasongsongan.  Ia menekankan pentingnya umat Islam meneladani akhlak mulia Baginda Nabi.  “Cinta kepada Nabi Muhammad SAW itu bukan sekadar ucapan di bibir. Tanda cinta yang nyata adalah meneladani akhlak beliau, memperbanyak shalawat, dan menyebarkan kasih sayang kepada siapa pun,” tegasnya. Acara peringatan ini tidak hanya jadi momen mengenang kelahiran Rasulullah, tapi juga sarana memperkuat keimanan serta menanamkan nilai-nilai akhlak mulia kepada para siswa sejak dini. [sh]

Penertiban Pedagang Pasar Waru Pamekasan oleh Satpol PP Tuai Kritik Soal Parkir Mobil

Gambar
Parkir mobil pinggir jalan raya Pasar Waru Pamekasan. [Foto: sh] PAMEKASAN– Upaya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan menertibkan pedagang kaki lima di sepanjang jalan raya Pasar Waru mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Kamis (18/9/2025).  Penertiban dilakukan untuk memperlancar arus lalu lintas yang kerap tersendat akibat aktivitas jual beli di bahu jalan. Tapi, langkah tersebut menuai kritik dari sebagian pedagang.  Mohammad Ramli, salah seorang pedagang hati ayam, menilai penertiban belum sepenuhnya adil.  Ia berpendapat bahwa Satpol PP seharusnya tidak hanya fokus pada pedagang, tapi juga pada kendaraan roda empat yang parkir sembarangan di sepanjang jalan raya Pasar Waru. “Ini tidak adil. Justru kendaraan roda empat yang parkir di sepanjang jalan raya Pasar Waru yang jadi biang kemacetan arus lalu lintas,” ujar Ramli yang lapaknya juga di pinggir jalan raya.  Kendati begitu, sebagian pedagang lain tetap memberikan apresiasi terhadap cara Sat...

Satpol PP Pamekasan Tertibkan Pedagang Pasar Waru dengan Humanis

Gambar
Penertiban pedagang oleh Satpol PP Pamekasan. [Foto: sh] PAMEKASAN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pamekasan menertibkan para pedagang yang berjualan di pinggir jalan raya Pasar Waru. Kamis (18/9/2025).  Penertiban berlangsung tertib dan kondusif, para pedagang dengan sukarela memindahkan barang dagangannya lebih ke pinggir agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Joko Sura, seorang pedagang jual beli emas dan tukar uang asing, mengapresiasi langkah humanis yang ditunjukkan petugas Satpol PP Pamekasan. "Kami mengapresiasi kinerja Satpol PP Pamekasan yang humanis," ujarnya. Menurut Joko, kehadiran Satpol PP sangat dibutuhkan, terutama pada hari pasaran yang biasanya berlangsung setiap Kamis dan Ahad.  Dirinya berharap petugas bisa terus hadir secara rutin untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama. "Harapan kami, tiap Kamis dan Ahad Satpol PP Pamekasan senantiasa hadir untuk menertibkan para pedagang, karena pada hari-hari itu kondisi pasar jauh leb...

Mengenal Pentingnya Imunisasi Campak, Sosialisasi Massal di MI Annajah Pasongsongan

Gambar
Camat Pasongsongan (2 dari kanan). [Foto: sh] SUMENEP – Aula MI Annajah menjadi tempat terselenggaranya sosialisasi imunisasi campak secara massal yang dihadiri oleh para wali murid RA Annajah dan MI Annajah, Selasa (16/9/2025).  Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Ahmad Saleh, M.Pd (Pengawas MI), Fariz Aulia Utomo, S.STP., M.Si (Camat Pasongsongan), dr. Ariyanis Rasdyahati, M.Kes (Kepala Puskesmas Pasongsongan), Polsek Pasongsongan, Koramil Pasongsongan, serta perwakilan WHO Pusat, dr. Maftun. Dalam sambutannya, Camat Pasongsongan Fariz Aulia Utomo menegaskan pentingnya imunisasi campak bagi anak-anak sebagai langkah pencegahan dini.  “Vaksin campak berguna untuk memberikan perlindungan kepada tubuh agar tidak sakit jika terinfeksi virus campak,” ucapnya. Fariz juga menyoroti kondisi darurat kesehatan di Kabupaten Sumenep yang kini ditetapkan sebagai daerah KLB (Kejadian Luar Biasa).  Hingga Agustus lalu, tercatat 20 anak meninggal akibat campak...

Sosialisasi Imunisasi Campak Massal di MI Annajah Pasongsongan, Dihadiri WHO Pusat

Gambar
dr.  Maftun saat memberikan kata sambutan. [Foto: sh] SUMENEP — Aula MI Annajah jadi tempat berlangsungnya sosialisasi pemberian imunisasi campak secara massal. Selasa (16/9/2025).  Kegiatan ini dihadiri oleh wali murid RA Annajah dan MI Annajah, serta sejumlah tokoh penting dari berbagai instansi. Hadir dalam acara tersebut, Ahmad Saleh, M.Pd selaku Pengawas MI, Fariz Aulia Utomo, S.STP., M.Si (Camat Pasongsongan), dr. Ariyanis Rasdyahati, M.Kes (Kepala Puskesmas Pasongsongan), Koramil Pasongsongan, Polsek Pasongsongan, serta perwakilan WHO Pusat, dr. Maftun. Dalam kesempatan itu, dr. Maftun menegaskan bahwa vaksin campak yang digunakan dalam program ini adalah vaksin terbaik dan aman bagi anak-anak.  “Vaksin campak ini tidak akan menimbulkan panas tubuh anak jadi meningkat. Karena vaksin campak ini adalah vaksin terbaik di dunia dan aman digunakan,” jelasnya. Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi campak untuk mencegah p...