Postingan

SDN Panaongan 3 Gelar Khitan Massal Gratis dengan Dukungan Puskesmas dan Stakeholder🔥

Gambar
Kepala Puskesmas Pasongsongan (kanan) bersama salah satu tim medis. [Foto: Surya] SUMENEP – Sekolah pelosok desa, SDN Panaongan 3, Kecamatan Pasongsongan, kembali sukses menggelar khitan massal gratis. Sabtu (21/6/2025).  Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara sekolah, Puskesmas Pasongsongan, Pemerintah Desa Panaongan, beberapa media online, serta beberapa stakeholder lokal. Ariyanis Rasdyahati, Kepala Puskesmas Pasongsongan, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini.  "Ini merupakan kegiatan ketiga kalinya Puskesmas Pasongsongan bekerjasama dengan SDN Panaongan 3 menggelar khitan gratis," ujarnya.  Ia menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk membantu masyarakat, terutama keluarga kurang mampu, dalam memenuhi kebutuhan kesehatan anak-anak mereka. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk media online seperti Detikzone, yang turut mempublikasikan acara tersebut.  "Sinergi ini sangat penting dalam menyukseskan program...

Khitanan Massal Gratis di SDN Panaongan 3: Warga Berterima Kasih atas Kepedulian🔥

Gambar
Dari kiri: Musleh Tikam bersama Agus Sugianto. [Foto: Surya] SUMENEP - SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan menggelar acara khitanan massal gratis yang berlangsung sukses dan lancar. Sabtu (21/6/2026).  Acara ini merupakan hasil kerjasama antara SDN Panaongan 3 dengan beberapa stakeholder, termasuk media online Detikzone, Puskesmas Pasongsongan, Kepala Desa Panaongan, dan beberapa pihak lainnya di wilayah Kabupaten Sumenep. Musleh Tikam, salah seorang warga Desa Padangdangan yang membawa anaknya ikut khitanan gratis ini, menyampaikan terima kasih kepada SDN Panaongan 3 sebagai penyelenggara Khitanan Gratis 2025.  "Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3 yang telah mengadakan acara khitanan gratis ini. Biaya khitanan memang tidak sedikit, dan acara ini sangat membantu bagi kami yang kurang mampu," ujar Musleh Tikam.  Khitanan massal gratis ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam melaksanakan khitanan bagi ana...

Khitanan Massal Gratis di SDN Panaongan 3: Sinergi dan Kepedulian untuk Masyarakat🔥

Gambar
Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3. [Foto: Surya] SUMENEP - SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan menggelar acara khitanan massal gratis yang berlangsung sukses dan lancar. Sabtu (21/6/2025).  Acara ini merupakan hasil kerjasama antara SDN Panaongan 3 dengan beberapa stakeholder, termasuk media online Detikzone, Puskesmas Pasongsongan, Kepala Desa Panaongan, dan beberapa pihak lainnya di wilayah Kabupaten Sumenep. "Khitanan massal gratis ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam melaksanakan khitanan bagi anak-anak mereka," terang Agus Sugianto.  Dengan adanya acara ini, diharapkan bisa meringankan beban biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua untuk melaksanakan khitanan. Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu suksesnya pelaksanaan khitanan massal gratis 2025.  "Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. Sinergi dan kepedulian yang dit...

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥

Gambar
Najma Fairus. [Foto: Surya] SUMENEP – Najma Fairus memukau saat baca puisi di acara perpisahan dan pelepasan siswa kelas VI SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan. Selasa (17/6/2025).  Penampilannya bikin guru, orang tua, dan tamu undangan terharu. Banyak yang menangis karena Najma begitu menjiwai.  Najma membaca puisi bertema perpisahan dan masa depan.  Suaranya lantang dan penuh perasaan. Ekspresinya begitu dalam. Setiap kata terdengar terasa hidup. "Saya sangat terkesan. Najma tidak hanya hafal, tapi juga menyampaikan dengan hati," ucap Bu Sundari, S.Pd salah satu guru. Acara digelar di halaman sekolah pada pagi hari dengan cuaca mendung tapi tidak turun hujan.  Kendati dekorasinya sederhana tapi sungguh bermakna dan berkesan.  Najma mengenakan busana memukau dan tampil percaya diri. Usai tampil, tepuk tangan riuh terdengar dari semua hadirin. Banyak yang memeluk Najma.  "Aku senang bisa bikin orang terharu," ujar Najma dengan mata berkaca-kaca. Kepal...

Momen Haru dan Khidmat: Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Panaongan 1 dan TK Pertiwi🔥

Gambar
Agus Sugianto, Kepala SD N Oanaongan 3. [Foto: Surya] SUMENEP - Momentum pelepasan siswa kelas VI SDN Panaongan 1 dan siswa TK Pertiwi Kecamatan Pasongsongan berlangsung dalam suasana penuh haru dan khidmat. Kamis (19/6/2025).  Acara ini jadi momen berharga lantaran tidak hanya mengukir kenangan indah, tapi juga jadi ajang refleksi dan apresiasi atas kerja keras seluruh warga sekolah.  Kepala SDN Panaongan 3, Agus Sugianto, hadir sebagai tamu kehormatan dan menyampaikan pesan tentang pentingnya komunikasi yang sehat dan terbuka antara warga sekolah dengan pihak sekolah. Agus juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada keluarga besar SDN Panaongan 1 atas keberhasilannya menggelar acara pelepasan yang penuh khidmat dan bermakna.  "Nilai sebuah acara bukan diukur dari kemegahannya, melainkan dari ketulusan dan kekhidmatan pelaksanaannya, serta manfaatnya bagi peserta didik dan orang tua," terang Agus Sugianto.  Ia juga menyampaikan harapan agar para siswa yang ...

Pisah Kenang Siswa Kelas VI SDN Pasongsongan 1: Pentas Seni yang Spektakuler dan Mengagumkan🔥

Gambar
SUMENEP - SDN Pasongsongan 1 Kecamatan Pasongsongan baru-baru ini menggelar acara pisah kenang siswa kelas VI yang sangat spektakuler. Selasa malam (17/6/2025).  Acara ini dimeriahkan dengan pentas seni yang menampilkan bakat dan kreativitas siswa-siswa sekolah tersebut.  Dengan tata panggung dan cahaya artistik yang memukau, acara ini membuat para tamu undangan berdecak kagum. Pentas seni yang digelar menampilkan berbagai macam kreasi, mulai dari tarian, nyanyian, pembacaan puisi.  Para siswa menunjukkan bakat dan kemampuan mereka di atas panggung, membuat suasana semakin meriah dan menyenangkan.  Orang tua siswa dan tamu undangan yang hadir tidak bisa menyembunyikan kekaguman mereka terhadap penampilan siswa-siswa yang luar biasa. Acara ini menjadi lebih istimewa karena dihadiri Kepala SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan, Agus Sugianto.  Kenapa istimewa, karena Agus Sugianto adalah mantan guru SDN Pasongsongan 1. Ia menyampaikan apresiasi dan kekagumannya t...

Upacara Pembukaan Perkemahan Sataretanan (Perkasa): Sambutan Kamabigus🔥

Gambar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam Pramuka! Yang saya hormati: Bapak/Ibu Pembina Pramuka, Bapak/Ibu Guru pendamping, Rekan-rekan panitia pelaksana perkemahan, dan anak-anakku sekalian, peserta perkemahan yang saya banggakan. Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat walafiat untuk melaksanakan kegiatan Perkemahan Gugus Depan SDN Soddara I tahun ini. Perkemahan yang dilaksanakan tanggal 17-28 Juni 3025 bukan sekadar kegiatan rutin tahunan, tetapi merupakan momen pembentukan karakter, kepemimpinan, kemandirian, dan kerja sama bagi seluruh anggota Pramuka. Dalam suasana alam terbuka di luar rumah, kalian akan belajar menghadapi tantangan, belajar hidup sederhana, disiplin, dan saling menghargai. Saya berpesan kepada seluruh peserta perkemahan: 1. Jaga kesehatan dan keselamatan diri serta teman-teman kalian. 2. Ikuti seluruh kegiatan dengan semanga...

Al Fath, Perupa Asli Pasongsongan yang Terus Berkarya Tanpa Kenal Batas Waktu🔥

Gambar
Al Fath (kanan) bersama karyanya. [Foto: Surya] SUMENEP - Al Fath, seorang perupa asli Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, telah membuktikan bahwa kreativitas tidak mengenal batas waktu.  Sejak 1990, Al Fath telah berkelana di Jakarta untuk mengejar karier sebagai perupa.  Dengan pengalaman dan keterampilan yang terus diasah, Al Fath telah menjadi salah satu perupa yang dikenal dengan karya-karyanya beraliran realis. Walau telah lama tinggal di Jakarta, Al Fath tetap memiliki hubungan yang erat dengan kampung halamannya di Pasongsongan.  Baru-baru ini, Al Fath kembali ke Pasongsongan karena ada acara pameran lukisan yang menampilkan karya-karyanya.  "Pameran ini menjadi kesempatan bagi saya untuk lebih dekat dengan masyarakat Kota Keris Sumenep," ucapnya.  Al Fath dikenal dengan karya-karyanya yang beraliran realis, yang menampilkan keindahan dan detail dalam setiap goresan kuasnya.  Karya-karyanya tidak hanya memamerkan keahlian t...

Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2 Berlangsung Meriah🔥

Gambar
Kepala sekolah dan guru SDN Padangdangan 2. [Foto: Surya] SUMENEP - SDN Padangdangan 2, Kecamatan Pasongsongan, menggelar acara pelepasan dan perpisahan siswa kelas VI dengan meriah di halaman sekolah. Sabtu (17/6/2025).  Berbagai penampilan spektakuler dari peserta didik, seperti tari klasik dan kontemporer, paduan suara, pembacaan puisi, serta fashion show, turut memeriahkan acara yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB. Kegiatan tersebut dihadiri oleh para guru, wali murid, serta masyarakat setempat yang antusias menyaksikan kreativitas anak-anak.  Suasana haru dan bangga terasa ketika para siswa menampilkan kebolehan mereka di atas panggung, menunjukkan hasil pembelajaran selama menempuh pendidikan di SDN Padangdangan 2. Kepala Sekolah: Acara Ini Bagian dari Kebersamaan Madun, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Padangdangan 2, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar acara serupa bisa terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang.  Menurutnya, momen pelepasan dan pe...

Kepala SDN Panaongan 3 Sampaikan Sambutan Penuh Haru di Malam Lepas Kenang Kelas VI🔥

Gambar
Agus Sugianto sedang memberikan sambutan pesan dan kesan. [Foto: Surya] SUMENEP -  Dalam acara Malam Lepas Kenang siswa-siswi kelas VI SDN Panaongan 3, Agus Sugianto, S.Pd., selaku Kepala Sekolah, menyampaikan kata sambutan yang penuh makna. Senin (16/6/2025).  Agus Sugianto mengapresiasi perjuangan siswa selama menempuh pendidikan di sekolah tersebut sekaligus memaparkan sejumlah program unggulan yang telah berhasil dijalankan. “Alhamdulillah, semua program yang kami canangkan berjalan sesuai harapan. Tujuan utama kami untuk mencetak peserta didik yang tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga memiliki keterampilan non-akademik,” ujar Agus Sugianto di hadapan para siswa, wali murid, dan guru. Lebih jauh, Agus menjelaskan bahwa SDN Panaongan 3 telah menerapkan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Program Literasi Sekolah: Membiasakan siswa membaca dan menulis setiap hari untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan logika. Pembinaan Olimpiade Sains: Mempersi...

Kata Sambutan Pengawas Bina SD Kecamatan Pasongsongan di Acara Malam Lepas Kenang SDN Panaongan 3💪

Gambar
Abu Supyan,M.Pd. [Foto: Surya] SUMENEP - Malam Lepas Kenang SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan tahun ajaran 2024/2025 berlangsung meriah dan penuh kebanggaan. Senin malam (16/6/2025).  Acara digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap siswa-siswi tersebut dihadiri orang tua, guru, serta tamu undangan, termasuk Pengawas Bina SD Kecamatan Pasongsongan, Abu Supyan, M.Pd. Dalam sambutannya, Abu Supyan menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang ditorehkan oleh siswa-siswi SDN Panaongan 3.  "Saya sangat mengapresiasi kerja keras para siswa, guru, dan orang tua yang telah mendukung kemajuan pendidikan di sekolah ini," ujarnya. Abu Supyan secara khusus menyoroti beberapa siswa yang telah membawa nama baik sekolah di berbagai bidang.  Salah satunya adalah Sulaiman, yang dikenal mahir dalam seni Macopat Madura dan kerap memenangi lomba tarik suara di tingkat kecamatan maupun kabupaten.  "Kemampuan Sulaiman dalam Macopat Madura tidak hanya menghibur, tapi juga melestarika...

Wali Murid dan Guru Bersinergi Sukseskan Acara Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2💪

Gambar
Wali murid SDN Padangdangan 2 Pasongsongan saat kerja bakti. [Foto: Surya] SUMENEP - Menjelang acara pelepasan dan perpisahan siswa kelas VI SDN Padangdangan 2, wali murid bersama para guru bahu-membahu menyiapkan segala kebutuhan untuk menyambut hari istimewa tersebut.  Kerja bakti dilaksanakan dengan penuh semangat pada hari Senin (16/6/2025), sebagai bentuk dukungan terhadap kelancaran acara yang akan digelar besok, Selasa pagi (17/6/2025). Semangat Gotong Royong dalam Persiapan Sejak pagi, puluhan wali murid terlihat aktif membersihkan lingkungan sekolah, mulai dari menyapu halaman, hingga menghias area acara.  Tidak hanya itu, mereka juga bekerja sama mendirikan tenda dan panggung serta menata kursi untuk para tamu undangan. Murahmat, salah satu wali murid, mengungkapkan antusiasmenya.  "Ini momen penting untuk anak-anak kami. Kami ingin acara ini berkesan dan berjalan lancar, jadi semua orang turun tangan dengan sukarela," ujarnya sambil tersenyum. Kepala SDN Padang...

Ampuh‼️Pemulihan Pecandu Narkoba dan Penderita HIV/AIDS dengan Herbal Gondowangi Gel🔥

Gambar
BONDOWOSO - Supriyadi, seorang herbalis dan terapis asal Bondowoso, kian dikenal berkat metode pengobatan tradisionalnya yang disebut Gondotopo. Senin (16/6/2025).  Lewat Herbal Gondowangi Gel, ia berhasil memulihkan pasien pecandu narkoba dan penderita HIV/AIDS, mengembalikan kondisinya jadi sehat dan produktif. Supriyadi menjelaskan bahwa Gondotopo adalah metode terapi yang menggabungkan pengobatan herbal dengan pendekatan spiritual.  Ramuan utamanya, Herbal Gondowangi Gel, terbuat dari ekstrak tumbuhan alami yang diracik secara khusus. "Herbal ini bekerja dengan cara detoksifikasi racun dalam tubuh, sekaligus memperbaiki sel-sel yang rusak akibat narkoba atau virus," ujar Supriyadi. Testimoni Pasien: Dari Kecanduan hingga Pulih Beberapa pasien yang telah menjalani terapi ini mengaku merasakan perubahan signifikan.  Salah satunya adalah Anton (nama samaran), mantan pecandu sabu-sabu yang sudah menjalani terapi selama tiga bulan. "Awalnya saya tidak percaya, tapi setela...

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥

Gambar
Tari Saman dimainkan oleh para pelajar Annidhamiyah. [Foto: Surya] Suasana khidmat penuh kebersamaan menyelimuti Pondok Pesantren Annidhamiyah pada malam yang bersejarah. Ahad malam (15/6/2025).  Grand Opening Haflatul Imtihan 2025 dibuka dengan pembacaan Surah Yasin bersama, dipimpin pengasuh Yayasan Annidhamiyah.  Doa-doa kebaikan dipanjatkan untuk kelancaran acara, keberkahan ilmu, serta kesuksesan para santri dalam menempuh ajang lomba.  Kemeriahan tak berhenti di situ. Usai rangkaian doa, panggung utama disulap jadi pentas spektakuler.  Tari Saman, sebuah mahakarya budaya nusantara sarat makna, dibawakan dengan penuh penghayatan oleh para pelajar Annidhamiyah.  Gemuruh musik tradisional mengiringi gerakan dinamis, sementara sorotan lampu warna-warni menambah dramatisasi pertunjukan.  Tepuk tangan riuh hadirin—orang tua, guru, dan masyarakat—jadi bukti antusiasme yang menggebu. Mercusuar Pendidikan di Desa Bindang Terletak di Desa Bindang, Kecamatan Pas...

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

Gambar
Pelepasan 1000 burung merpati oleh para peserta didik. [Foto: Surya] PAMEKASAN - Lembaga Pendidikan Islam Annidhamiyah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, menggelar acara spektakuler untuk menandai dimulainya Haflatul Imtihan. Ahad (15/6/2026).  Kegiatan ini diawali dengan pelepasan 1000 burung merpati di halaman pesantren pada sore hari Ustadz Maimun Marzuki, salah satu pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Annidhamiyah, menjelaskan bahwa pelepasan 1000 merpati ini merupakan simbol kebebasan, harapan, dan semangat baru bagi para santri yang akan menjalani ujian. "Pelepasan 1000 burung merpati ini bukan sekadar seremoni, tapi mengandung makna mendalam. Seperti burung yang terbang bebas, kami berharap semua anak didik kami bisa meraih cita-cita setinggi langit," ujarnya di hadapan para santri, guru, dan wali murid. Pendidikan dari PAUD hingga SMA Pondok Pesantren Annidhamiyah, di bawah naungan Yayasan Annidhamiyah, menyelenggarakan pendidikan terpadu mulai dari...

Kasus Asusila Kangean‼️ Jangan Takut "Kualat", Kebenaran Harus Ditegakkan‼️💥

Gambar
Dugaan tindak asusila di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, menimbulkan reaksi dari sejumlah pihak.  Pasalnya, lembaga pendidikan seharusnya jadi tempat aman bagi peserta didik. Walau akhirnya Satreskrim Polres Sumenep berhasil menciduk S pada Selasa (10/6/2025).  Dia diamankan sekitar pukul 03.30 di Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo. S diduga sebagai pelaku yang buron ke Situbondo.  Ada yang bilang, membongkar kejahatan di pesantren bisa bikin "kualat". Mitos ini berbahaya.  Justru, diam saat melihat kezaliman sama saja membiarkan dosa terus terjadi. Tak ada ajaran agama yang melindungi pelaku kejahatan. Justru, Islam sangat tegas melindungi korban dan memerintahkan keadilan.  Jika ada pengasuh pesantren melakukan asusila, itu bukan "walisongo", itu penjahat yang harus dihukum. Rasa takut berlebihan terhadap hal mistis justru membuat pelaku semakin leluasa.  Korban jadi engg...

Pondok Pesantren Harusnya Aman‼️ Kenapa Masih Ada Kekerasan Seksual❓💥

Gambar
Kasus dugaan asusila di ponpes Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, bikin geram masyarakat luas.  Lembaga pendidikan harusnya jadi tempat aman. Nyatanya, masih ada oknum yang tega menciderai kepercayaan ini. Banyak pihak menyayangkan, termasuk Kemenag Sumenep atas kejadian memalukan ini.  Ponpes tersebut memang terdaftar, tapi tetap terjadi pelanggaran.  Evaluasi dan visitasi sejatinya segera dilakukan. Bisa saja izin dicabut jika terbukti lalai. Bagaimana Nasib Korban? Informasinya Kemenag akan berkoordinasi dengan Dinsos P3A.  Korban harus mendapat pendampingan. Jangan sampai trauma berkepanjangan. Kemenag punya program halaqah ramah anak. Tapi, kasus seperti ini masih muncul. Artinya, pengawasan harus lebih ketat. Bukan cuma di Sumenep, tapi juga nasional. Pelaku Kabur, Tapi Akhirnya Tertangkap Pelaku (S) sempat berusaha kabur. Tapi polisi berhasil menangkapnya di Situbondo. Selasa (10/6/2025).  Proses hukum harus berjalan tegas. Ini jadi pelaj...

Waswas🔥 Akumulasi Masalah Multifaktor Pengaruhi Kasus Perceraian di Sumenep‼️

Gambar
Berdasarkan data PA Sumenep, hingga Mei 2025, tercatat 810 perkara perceraian didaftarkan.  Dari jumlah itu, 525 di antaranya merupakan cerai gugat yang diajukan pihak istri. Meningkatnya angka perceraian di Sumenep tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi.  Masalah ekonomi, kesadaran gender, dan gaya hidup konsumtif saling berkaitan, menciptakan tekanan yang berujung pada perpecahan rumah tangga. Menurut salah seorang pegawai PA Sumenep, jika ingin menekan angka perceraian, pendekatannya harus holistik.  1. Pemerintah perlu memperkuat program bantuan UMKM dan pelatihan finansial. 2. Lembaga agama harus lebih aktif memberikan bimbingan pranikah yang realistis. 3. Masyarakat perlu mengurangi stigma pada keluarga sederhana dan menghentikan budaya pamer yang tidak sehat. Tanpa upaya kolektif, tren perceraian yang dipicu oleh konflik finansial akan terus meningkat.  Pernikahan butuh lebih dari sekadar cinta; butuh kesepakatan, pengelolaan uang yang bijak, dan kesadaran un...

Drastis‼️ Meningkat Perceraian yang Diajukan Istri di Sumenep🔥

Gambar
Selain faktor ekonomi dan kesadaran hukum, ada satu tren lain yang patut diwaspadai: gaya hidup konsumtif di kalangan wanita muda. Tren ini juga turut memberi tekanan pada keuangan rumah tangga. Di era media sosial, budaya belanja online, dan tren "flexing" (pamer gaya hidup), banyak pasangan muda terjebak dalam pola konsumsi tidak sehat—yang pada akhirnya memicu konflik pernikahan. Banyak para suami di Sumenep curhat di beberapa media sosial bahwa gaji mereka tidak cukup. Para istri yang gemar berbelanja barang branded, mengikuti tren fashion terbaru, atau menghabiskan uang untuk hobi seperti nongkrong di kafe kekinian juga amat berpengaruh.  Kendati tidak jjadi alasan utama perceraian, kebiasaan belanja impulsif ini memperburuk ketegangan ketika penghasilan suami pas-pasan. Platform seperti TikTok, Instagram, dan Shopee mempermudah akses belanja sekaligus memicu gaya hidup kompetitif di kalangan perempuan muda.  Tidak sedikit istri yang merasa "tertinggal" jika ti...

Lonjakan Perceraian yang Diajukan Istri di Sumenep🔥 Krisis Ekonomi atau Pergeseran Kesadaran Gender❓

Gambar
Pengadilan Agama (PA) Sumenep, Madura, mencatat fenomena menarik dalam lima bulan pertama di 2025: lonjakan perkara perceraian yang diajukan istri.  Dari 810 kasus yang terdaftar, 525 di antaranya merupakan cerai gugat (gugatan dari istri), sementara hanya 285 berasal dari suami (cerai talak).  Ketua PA Sumenep, Moh. Jatim, menyatakan bahwa tren ini tidak hanya terjadi di Madura, tapi juga di berbagai kota lain di Indonesia.  Pertanyaannya: Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini sekadar dampak krisis ekonomi, atau ada perubahan kesadaran hukum dan gender di kalangan perempuan? Berdasarkan analisis PA Sumenep, faktor ekonomi masih menjadi alasan utama perceraian.  Banyak istri menggugat cerai karena suami tidak mampu memenuhi nafkah keluarga atau memberikan nafkah yang tidak mencukupi. Tapi, jika ditelisik lebih dalam, masalahnya mungkin lebih kompleks.  Di masa lalu, istri cenderung bertahan dalam pernikahan yang tidak seimbang karena tekanan sosial, ketergantu...

Kopdes Merah Putih🇲🇨 Solusi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa🔥

Gambar
M. Ramli. [Dok. pribadi] SUMENEP - M. Ramli, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP), menegaskan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih merupakan program strategis untuk memberdayakan masyarakat desa dan kelurahan. Sabtu (14/6/2026).  Program ini diharapkan bisa memaksimalkan potensi lokal sekaligus menciptakan struktur ekonomi yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Dalam penjelasannya, M. Ramli menyatakan bahwa Kopdes Merah Putih bukan sekadar wadah koperasi biasa, melainkan sebuah gerakan ekonomi yang melibatkan partisipasi aktif warga.  "Ini adalah solusi alternatif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan prinsip gotong royong dan kemandirian," ujarnya. Program ini mendorong pengembangan usaha berbasis potensi lokal, seperti hasil pertanian, kerajinan tangan, atau jasa desa, yang dikelola secara kolektif.  Dengan begitu, keuntungan yang diperoleh bisa dinikmati bersama dan kembali menggerakkan perekonomian desa. M. Ramli menek...

Amazing🔥 Pemkab Sumenep Dukung Penuh Legalitas Koperasi Desa, Ajak Warga Berperan Aktif‼️

Gambar
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Sumenep, M. Ramli.  SUMENEP - Pemkab Sumenep tunjukkan komitmennya dalam penguatan ekonomi desa dengan membiayai pencatatan notaris Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Jumat (13/6/2025).  Biaya sebesar Rp 1.750.000 per desa ditanggung penuh APBD kabupaten.  Bahkan, Pemkab sedang mengusulkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk 150 desa dari total 334 desa/kelurahan. Menurut Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Sumenep, M. Ramli, hingga awal Juni 2025, sebanyak 316 desa telah menyerahkan berkas ke notaris, dengan 210 koperasi sudah mendapatkan status badan hukum.  "Kami berharap seluruh koperasi tuntas sebelum 12 Juli 2025, agar Sumenep bisa ikut launching nasional Kopdes Merah Putih bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional," imbuh M. Ramli.  Ramli juga mendorong seluruh warga desa untuk memanfaatkan keberadaan Kopdes Merah Putih.  "Pertama,...

Sumenep Membangun Ekonomi Desa dari Bawah‼️ Koperasi sebagai Pilar Kesejahteraan Rakyat🔥

Gambar
M. Ramli, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Sumenep.  SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep telah mengambil langkah nyata dalam memperkuat ekonomi desa melalui pendirian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Jumat (13/6/2025).  Dengan menanggung biaya notaris melalui APBD, Pemkab Sumenep menunjukkan komitmennya untuk memastikan setiap desa memiliki koperasi yang legal, mandiri, dan berdaya saing.  "Ini bukan sekadar bantuan administratif, melainkan investasi jangka panjang untuk kemandirian ekonomi masyarakat desa," tegas M. Ramli, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Sumenep, Lebih jauh M. Ramli menerangkan, di tengah tantangan ketimpangan ekonomi antara desa dan kota, koperasi jadi salah satu solusi paling konkret dalam mendorong pemerataan.  "Dengan biaya pencatatan yang ditanggung APBD, Sumenep membuktikan bahwa pembangunan ekonomi harus dimulai dari desa," tambah M. Ramli.  Langkah ini juga mempercepat proses legalisasi koperasi, sehingga de...

Mengenal Sulaiman‼️ Siswa Berprestasi dalam FLS3N yang Mengharumkan SDN Panaongan 3🔥

Gambar
Sulaiman, siswa SDN Pandangan 3. [Foto: Surya] SUMENEP - Sulaiman, siswa kelas 5 SDN Panaongan 3, Kecamatan Pasongsongan, terpilih mewakili kecamatannya dalam Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Kabupaten.  Kamis (12/6/2025).  "Meskipun memiliki nilai akademik yang biasa-biasa saja, Sulaiman memiliki bakat besar di bidang seni tarik suara dan Macapat Madura," ungkap Agus Sugianto, kepala sekolah tersebut.  Dengan bimbingan para guru SDN Panaongan 3, Sulaiman mampu mengembangkan potensinya dan menjadi contoh bahwa pendidikan bukan hanya tentang nilai akademik, tapi juga tentang pengembangan bakat dan minat siswa.  Keikutsertaan Sulaiman dalam FLS3N diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih jeli melihat potensi siswanya  "Kisah Sulaiman ini menjadi pemantik semangat bagi anak-anak lain di pelosok negeri untuk berani bermimpi dan berkarya," tegas Agus Sugianto mengingatkan. [Surya]

Siswa SDN Panaongan 3 Mengikuti Olimpiade Sains Nasional Matematika dengan Semangat dan Percaya Diri💪

Gambar
Agus Sugianto (5 dari kiri berdiri) bersama guru lainnya. [Foto: Surya] SUMENEP - Siswa SDN Panaongan 3, Sandy Febrian Maulidi, mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) Mata Pelajaran Matematika di SDN Padangdangan 1 Kecamatan Pasongsongan. Kamis (12/6/2025).  Sandy tampil percaya diri dan fokus dalam mengerjakan soal-soal yang menantang.  Kepala SDN Panaongan 3, Agus Sugianto, menyampaikan bahwa pelaksanaan OSN ini menjadi wadah bagi siswa-siswi tingkat dasar untuk menunjukkan kemampuan dan potensi di bidang sains.  "Keikutsertaan siswa kami dalam OSN kali ini sebagai proses pembelajaran, pengembangan karakter, dan sarana untuk meningkatkan daya saing generasi muda dalam bidang sains," ucap Agus Sugianto . [Surya]

Soal-soal Asesmen Sumatif Akhir Semester Genap Kelas VI SD/MI🔥

Gambar
Berikut ini akan kami sajikan soal-soal Bahasa Madura untuk peserta didik yang duduk di bangku kelas VI. Semoga bermanfaat!  Berri’i Tandha Pakal (X) Aksara a, b, c Otaba d Jawaban Se Paleng Bendher! 1. E dhalem maca puisi badha pan-barampan tengka se kodu etoro'e ban elakone eantarana iya areya ... A. ngataowe bagiyan-bagiyan se etangale B. ngataowe bagiyan-bagiyan se ebaca'a C. ngataowe bagiyan-bagiyan paddana D. ngataowe bagiyan-bagiyan ta' parlo 2. Maca teks puisi kodu etoro’e kalaban … A. kabadha’an           B. karebba                                           C. badan D. guli 3. Kaangguy ngataowe eseena puisi kodu tao kabagiyan se paleng otama iya areya … A. baburugan becce’na                        B. oca’ keyasanna                  ...

Keris di Belakang: Simbol Kesopanan dan Kerendahan Hati Menurut Budaya Madura🔥

Gambar
Keris, sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, bukan sekadar senjata tajam, melainkan juga sarat makna filosofis.  Salah satu hal yang menarik perhatian adalah posisinya saat dikenakan, biasanya diletakkan di belakang tubuh, bukan di depan.  Menurut Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3, Pasongsongan, Sumenep, hal ini melambangkan ajaran agar manusia tidak menonjolkan diri dalam banyak hal. Dalam tradisi  Madura, keris adalah benda pusaka yang mewakili harga diri, kearifan, dan martabat pemakainya.  "Meletakkannya di belakang, mengandung pesan bahwa kehebatan seseorang tidak perlu dipamerkan," ungkap Agus Sugianto Posisi keris di belakang juga mengajarkan tentang kerendahan hati.  Jika diletakkan di depan, keris bisa dianggap sebagai simbol kesombongan, seolah pemakainya ingin menunjukkan kekuatan.  Padahal, dalam budaya Madura, kesombongan adalah tabu.  Selain itu, meletakkan keris di belakang juga melambangkan keseimbangan.  Agus Sugianto, ...

Sumenep, Kota Keris🔥 Kebanggaan Dunia yang Harus Kita Jaga🇲🇨

Gambar
Kabupaten Sumenep dikenal sebagai salah satu wilayah di Madura sebagai "Kota Keris" - sebuah gelar yang diakui UNESCO karena memiliki pengrajin keris terbanyak di dunia.  Adalah Desa Aeng Tong-Tong menjadi bukti nyata, dengan puluhan empu keris yang menjaga warisan budaya ini tetap hidup.  Ini bukan sekadar klaim sepihak, tapi fakta yang membanggakan! Sumenep, Pusatnya Keris Bicara tentang keris, Sumenep adalah episentrumnya.  Tidak hanya dari segi kuantitas, tapi juga kualitas.  Para empu disini bukan hanya membuat keris sebagai benda pusaka, tapi juga sebagai mahakarya seni mengagumkan.  Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3, Pasongsongan, tentu bangga karena Sumenep jadi rumah bagi para pembuat keris yang diakui dunia. Berbeda dengan daerah lain di Indonesia yang mulai kehilangan perajin tradisional, Sumenep justru menjadi contoh nyata pelestarian budaya.  UNESCO tidak salah memilih, keris Sumenep adalah warisan budaya tak benda yang hidup dan terus berk...

Kota Keris Sumenep: Pusat Warisan Budaya Keris Terbesar di Dunia🔥

Gambar
Kabupaten Sumenep di Pulau Madura, Jawa Timur, telah lama menyandang julukan "Kota Keris" lantaran jadi pusat pembuatan keris dengan jumlah pengrajin terbanyak di dunia.  Pengakuan ini diperkuat oleh UNESCO, yang mencatat Sumenep sebagai wilayah dengan empu (pandai keris) dan pengrajin keris dalam jumlah paling besar.  Salah satu daerah terkenal yakni Desa Aeng Tong-Tong, yang dijuluki sebagai "kampung empu keris terbanyak di dunia". Warisan Budaya Diakui UNESCO Keris bukan sekadar senjata tradisional, melainkan juga simbol budaya dan spiritual yang telah diakui UNESCO sejak 2005.  Sumenep memegang peran penting dalam melestarikan tradisi ini, dengan ratusan pengrajin yang masih aktif membuat keris secara turun-temurun. Menurut Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3, Pasongsongan, Sumenep, keris merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Madura.  "Di Sumenep, keris bukan hanya senjata, tapi juga warisan leluhur yang mengandung nilai filosofis tin...

Keris Sumenep‼️ Simbol Perlawanan, Keberanian, dan Kearifan Budaya Madura🔥

Gambar
Kabupaten Sumenep, tidak hanya dikenal budayanya, tapi juga sebagai "Kota Keris" - sebuah julukan yang pantas disandang mengingat daerah ini memiliki pengrajin keris (empu) terbanyak di dunia.  Bahkan, UNESCO mengakui Sumenep sebagai pusat produksi keris dengan jumlah empu terbanyak dengan kualitas keris yang luar biasa.  Salah satu buktinya adalah Desa Aeng Tong-Tong, dijuluki sebagai kampung pengrajin keris dengan empu terbanyak di dunia.  Namun, lebih dari sekadar senjata atau benda pusaka, keris (dalam bahasa Madura disebut kerres) memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Sumenep. Sebagai Simbol Perlindungan dan Ketahanan Menurut Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3 Pasongsongan, kerres dalam bahasa Madura memiliki tiga makna utama: 1. Ngeker ma’ ta' lares: Keris yang mampu menolak segala ancaman bahaya. 2. Ngeker ma’ ta’ keres: Keris yang membuat pemiliknya menjadi lebih berani. 3. Ngeker ma’ lares: Keris yang mendatangkan kebaikan. Kata ngeker sendiri...

Kerres dalam Budaya Madura: Senjata, Filosofi, dan Identitas Kultural🔥

Gambar
Di tengah modernisasi yang kian pesat, kerres (keris Madura) tetap jadi simbol budaya yang tak tergantikan bagi masyarakat Sumenep Madura.  Lebih dari sekadar senjata tradisional, kerres menyimpan filosofi hidup yang dalam, sebagaimana diungkapkan oleh Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3 Pasongsongan, Sumenep.  Melalui tiga makna dasarnya, ngeker ma’ ta' lares, ngeker ma’ ta’ keres, dan ngeker ma’ lares - semua jadi cerminan nilai-nilai luhur orang Madura. 1. Ngeker ma’ ta' lares: Perlindungan dari Ancaman Makna pertama kerres adalah sebagai penolak bahaya (ngeker ma’ ta' lares).  Dalam tradisi Madura, kerres diyakini memiliki kekuatan spiritual yang bisa melindungi pemiliknya dari marabahaya, baik yang kasat mata maupun tidak.  Bagi masyarakat agraris dan pelaut Madura yang hidup di tengah kerasnya alam, kerres berfungsi sebagai penjaga; bukan hanya secara fisik, tapi juga psikologis.  Ia menjadi simbol ketahanan dan kewaspadaan, mengingatkan pemiliknya untuk...

Subsidi Upah Rp 600 Ribu: Solusi Cepat atau Ilusi Kesejahteraan Guru Honorer⁉️

Gambar
Dikutip dari beberapa media elektronik, pemerintah bakal menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada guru honorer di bawah Kemdikdasmen dan Kemenag.  Kebijakan ini patut diapresiasi sebagai langkah konkret dalam menjaga daya beli di tengah tekanan ekonomi.  Kendati per penerima terbilang kecil, tapi bantuan ini menunjukkan upaya pemerintahan Presiden Prabowo untuk meringankan beban guru honorer.  "Para guru honorer akan mendapatkan Rp 300 ribu per bulan untuk 2 bulan yaitu Rp 600 ribu. Bantuan diberikan untuk Juni dan Juli," ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Negara, Senin (2/6/2025). Langkah ini bertujuan memperbaiki kesejahteraan guru honorer, bukan sekadar bantuan temporer yang bersifat tambal sulam. [Surya]

Elpiji Langka, Pemerintah Tidur‼️Rakyat Sumenep Kembali ke Zaman Batu‼️

Gambar
Seperti ritual tahunan yang tak pernah absen, kelangkaan elpiji kembali terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Sumenep, tepat sebelum hingga sesudah Idul Adha 2025.  Masyarakat urban mengeluh, harga gas naik, elpiji di banyak agen kosong.  Tapi pemerintah? Diam. Seolah ini hanya sekadar "gangguan kecil" yang akan selesai dengan sendirinya. Di kota-kota kecamatan, keluhan warga membanjiri media sosial.  Harga elpiji 3 kg yang seharusnya jadi hak rakyat kecil melonjak harganya.  Pedagang kaki lima, ibu-ibu rumah tangga, dan warung makan terpaksa merogoh kocek lebih dalam hanya untuk sekadar buat memasak.  Tapi apa respons pemerintah? Janji kosong dan jargon "sedang diatasi". Sementara itu, di pelosok desa, masyarakat sudah mengambil jalan pintas: Kembali ke kayu bakar!  Ya, di era di Indonesia sudah mengklaim sebagai negara berkembang, sebagian warga Sumenep justru mundur ke belakang, mengais ranting dan memanfaatkan tungku tradisional karena elpiji langk...