Ajaib, Tuli Bisa Mendengar Berkat Ramuan Banyu Urip

MS Arifin tampak melakukan pengobatan untuk pasien tuli. (Foto: Yant Kaiy) 

SUMENEP, apoymadura.com - Aneh bin ajaib. Tidak masuk akal, tapi nyata adanya. Kira-kira begitu realitanya. Seorang pasien dengan keluhan penyakit tuli datang ke Pusat Therapy Banyu Urip Madura yang berlokasi di Jalan Kiai Abubakar Sidik Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Setelah diobati dengan metode penyembuhan Therapy Ramuan Banyu Urip, pasien tuli tersebut langsung bisa mendengar. Ahad (11/12/2022). 

Pasien tuli berusia 22 tahun itu diantar oleh empat orang keluarganya. Mereka datang dari Desa Legung Kecamatan Batang-Batang. Mereka mengendarai mobil, datang pada malam hari. 

"Pasien tuli total ini bukan penyakit bawaan dari lahir. Penyebab pemuda gagah ini tuli, yakni awalnya terkena penyakit tifus. Lantaran mengonsumsi obat berlebih akhirnya pendengarannya terganggu. Begitu keterangan dari keluarganya," terang MS Arifin.

Keluarga pasien tuli tersebut membenarkan apa yang diucapkan MS Arifin. 

Pada awalnya si pasien sakit tifus. Ia dibawa ke salah seorang dokter. Tetapi tetap saja demamnya tidak turun setelah disuntik dan minum obat. Demi mengetahui kondisi demam anaknya tinggi, kedua orang tuanya panik. Tanpa pikir panjang, langsung saja orang tuanya meningkatkan pemberian dosis obat dari dokter kepada anaknya. Dengan maksud supaya panas tubuh anaknya turun. Begitulah cerita singkat orang tua pasien tuli kepada CEO Therapy Banyu Urip International, MS Arifin.

Setelah sembuh dari tifus, ternyata pendengaran anaknya terganggu. Seminggu kemudian si anak tersebut tuli total. 

"Pasien ini sudah tuli dua tahun lebih. Selama masa tuli tersebut kedua orang tuanya terus mengupayakan anaknya berobat. Mulai dari beberapa dokter spesialis sampai pengobatan alternatif lainnya. Namun titik terang kesembuhan itu tak terlihat," terang MS Arifin lebih jauh. 

Pengobatan ala Banyu Urip
Awal mula terapi pasien tuli tersebut, yakni kepalanya dibasahi Ramuan Banyu Urip seraya dilakukan pemijatan di titik-titik tertentu. Sedangkan telinganya ditutupi kapas yang sudah dibasahi ramuan. 

Kemudian lehernya diolesi herbal Banyu Urip sembari dipijat karena ada beberapa urat yang agak kaku.

"Pemberian Ramuan Banyu Urip di kepala dan leher bertujuan agar urat syaraf disitu menjadi lentur," ucap MS Arifin

Kemudian si pasien disuruh minum Ramuan Banyu Urip. Metode pengobatan ini bertujuan agar perut pasien terbebas dari segala macam kuman penyakit. Bersih dari kotoran yang ada dalam perutnya.

Yang terakhir, pasien tuli tersebut matanya ditetesi ramuan. Sedikit perih memang.

Satu jam kemudian, pasien tuli tersebut langsung menjalani tes pendengaran. Tak disangka sang pasien itu sembuh. Seluruh keluarganya melakukan sujud syukur ke hadirat Ilahi. [Kay] 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Pertemuan KKG Gugus 02 Pasongsongan Dorong Branding Sekolah via Media Sosial

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Rapat Bulanan KKG Gugus 02 SD Kecamatan Pasongsongan: Workshop Pendidikan Inklusif di SDN Panaongan 3

Apa Itu Pendidikan Inklusif? Membangun Sekolah Dasar yang Menyambut Semua Anak

Berbagi Pesan Inspiratif Kepala SDN Padangdangan 2 di Acara Buka Puasa Bersama

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Therapy Banyu Urip: Kunci Sukses Ekspansi ke Luar Negeri

Membangun Mindset Masyarakat Indonesia tentang Keampuhan Ramuan Tradisional

Madu Herbal Banyu Urip: Terapi Alami untuk Kesehatan Reproduksi dan Pemulihan Tubuh