Menciptakan Lapangan Kerja
Opini: Yant Kaiy
Ada artikel yang dipublikasikan di media massa menarik hati
saya belakangan ini. Bahwa anak muda jaman now jangan punya wawasan kuno dan
kampungan, terutama para lulusan sarjana. Para remaja itu sejatinya bisa
menciptakan lapangan kerja, bukan mencari kerja. Atau lebih sedihnya, jangan
mengemis kerja kepada pemerintah.
Lantas apakah keliru rakyat mengharap kerja kepada
pemerintah?
Lalu saya mencoba berpikir bijak tentang konsep ini. Saya
teringat akan salah seorang warga Indonesia yang memiliki otak briliant, Ricky Elson
yang diterima kerja di perusahaan pengembangan otomotiv listrik di Jepang.
Ricky Elson berhasil mematenkan 14 penemuan di lembaga paten
Jepang. Gajinya lebih dari cukup dan kariernya cemerlang. Anak tamatan SMA di
Padang ini langsung sekolah di Jepang. Ia mendapat penghargaan luar biasa di
Negeri Sakura.
Namun karena diajak pulang ke Indonesia oleh seorang menteri
BUMN, Dahlan Iskan, untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Adalah
sifat nasionalisme tinggi yang dimilikinya, ia pun balik ke bumi nusantara.
Hidup berkecukupan di Jepang, tapi kemudian sengsara di
negeri sendiri karena lapangan kerja tidak ada. Seiring sang menteri negara itu
lengser dan berhenti dari jabatannya. Sayang sungguh sayang. Keahliannya tidak
terakomodir dengan baik oleh pemerintah Indonesia.
Pertanyaannya, kalau modal uang tidak ada, tempat usaha
tidak punya, pemenuhan kebutuhan hidup keluarga sehari-hari begitu sulit dan
terjepit, berkutikkah pemiliki kecerdasan ini menciptakan lapangan kerja.
Boro-boro, cari makan saja susah di negara sendiri.
Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.