Jurus Politik Pemimpin Indonesia
Opini: Yant Kaiy
Tidak di pemerintahan pusat saja yang mengaplikasikan jurus “tebar
pesona bantuan”, di pemerintahan daerah juga ikut-ikutan jurus cerdas ini.
Jurus yang mampu menghipnotis warga masyarakat menjadi adem ayem. Tidak ada gejolak
meledak dahsyat karena berjuta tuduhan akan menghadangnya. Undang-undang telah
dipersiapkan menelikung gerakan politik berseberangan tersebut.
Padahal kalau dipikir, bangsa kita terdiri dari orang-orang
bertitel pakar. Tapi barangkali mereka telah terkontaminasi lingkungan buruk sehingga
jalan pikirannya jadi picik, sempit. Wawasannya tidak normal lagi. Apalagi
kalau kecerdasan itu tidak diimbangi akhlak mahmudah.
Bisa jadi sisi kemiskinan membuat mereka terbawa arus,
lantaran mereka butuh tambang untuk naik ke sisi jurang. Jelas balas budi
merupakan perbuatan terpuji jika kelak punya jabatan. Sehingga kebijakan
menjadi alternatif menolong mereka yang pernah mengangkisnya.
Maka dipoleslah kebijakan itu menjadi langkah politik apik.
Agar tidak kentara permainan “kotor” mereka, jurus bantuan tumpang-tindih
dipersembahkan kapada rakyat. Anehnya, rakyat menyambut kebijakan bantuan
berkostum peduli sebagai penyelamat instan.
Mereka tak sadar, bantuan itu diambil dari APBN yang diolah
sedemikian cantik. Bukan duit pribadinya. Hebat. Testimoni bantuan tanggap
bencana itu sukses mencuci kelicikannya. Diboronglah berbagai media massa untuk
mempublikasikan topeng moral berwibawa.
Mungkin suudzan ini bisa ditangkis dengan seribu satu
argumen. Tapi baunya akan tercium juga. Hanya tinggal menunggu waktu saja.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.