Epilog Virus Corona


Opini: Yant Kaiy

Episode pandemi Virus Corona (Vina) di tanah air akan segera berlalu. Beraneka suka-duka mengiringi kekhawatiran (boleh dibilang ketakutan) di tengah-tengah publik dua bulan terakhir ini. Bayang-bayang kematian, juga penguburan mayat akibat Vina wajib tidak dihadiri banyak orang, yang terpapar Vina harus mentaati protokol kesehatan dan menjalani karantina di rumah sakit. Semua itu menghantui benak seluruh lapisan masyarakat.

Dan apabila pemerintah memutuskan, kalau bangsa ini sudah bebas dari ancaman Vina, sungguh merupakan harapan baru penuh suka cita setelah nanti memasuki babak new normal.

Bermacam program aktivitas telah teragendakan dengan apik. Terutama para pelaku usaha (bisnis) yang selama ini terdegradasi atas pemberlakuan kebijakan pemerintah di seluruh pelosok negeri supaya stay at home. Bekerja dan berbelanja dari rumah. Menghentikan segala kegiatan bisnis dalam memutus mata rantai penularan Vina.

Pada bulan suci Ramadhan kemarin pemerintah menggelontorkan beragam bantuan. Mulai bantuan sembako dan uang tunai dalam meringankan himpitan hidup. Banyak juga para tokoh publik, tokoh politik, pengusaha yang memiliki perusahaan yang ikut andil menyalurkan bantuan kepada rakyat di tanah air. Ini sebuah kepedulian luar biasa yang patut mendapat apresiasi.

Di balik itu semua, ada cerita lucu yang menggelitik hati. Di kampung saya, Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, ada seorang nenek yang daya pendengarannya kurang baik mendapat bantuan sembako dari seorang tokoh politik.

“Mator sakalangkong bentoan epon. Deri pasera paneka? (Terima kasih bantuannya. Dari siapa ini?)” tanya nenek yang menempati rumah hampir reot.

“Bentoan Virus Corona, Mbah! (Bantuan Virus Corona, Mbah!)” ujar pemuda pengantar bantuan. Di plastik pembungkus sembako ada gambar tokoh politik.

“O… Baddiyana Virus seaberri’. (O… Ternyata Virus yang memberi),” ujarnya polos. Serta merta keluarga yang menyaksikan tersenyum kaget. Sang nenek bingung menatap mereka.[]


Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Mitos Uang Bernomer 999

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa

Dua Siswi SDN Padangdangan 2 Ikuti Ajang ISCO MIPA 2025 di SDN Pasongsongan 2

SDN Padangdangan 2 Gelar Kegiatan Shoyama, Tanamkan Cinta Rasul dan Tolak Bullying