Membaca Yasin Bersama, Wajah Pendidikan Religius di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Pasongsongan
![]() |
Kegiatan pembacaan Surah Yasin bersama di SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan. [Foto: sh] |
Masing-nasing sekolah memiliki cara tersendiri dalam membentuk karakter peserta didiknya.
Di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, beberapa sekolah dasar negeri bersepakat menghadirkan nuansa religius melalui kegiatan rutin setiap hari Jumat: membaca Surah Yasin bersama.
Tradisi ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah pembiasaan baik yang sarat makna bagi perkembangan spiritual, moral, dan sosial anak-anak.
Manfaat
Membaca Surah Yasin bersama memiliki banyak manfaat. Pertama, kegiatan ini menumbuhkan karakter religius yang kuat pada diri siswa.
Sejak usia sekolah dasar, anak-anak dikenalkan pada nilai keimanan melalui pembiasaan membaca Al-Qur’an.
Kedua, kegiatan ini membantu menanamkan ketenangan batin. Anak-anak belajar bahwa sebelum memasuki aktivitas belajar, mereka perlu menenangkan hati dan jiwa agar ilmu yang diterima lebih bermanfaat.
Ketiga, membaca Yasin bersama menumbuhkan solidaritas. Duduk dalam satu majelis, mengumandangkan ayat suci bersama, menghadirkan rasa kebersamaan yang mempererat hubungan antarsiswa maupun antara guru dan murid.
Lebih jauh lagi, membaca Yasin bukan hanya menambah pahala, tapi juga diyakini jadi wasilah ampunan dosa.
Dengan demikian, kegiatan ini bukan sekadar ritual, melainkan bentuk pendidikan karakter yang mengintegrasikan kecerdasan akademik dengan kekuatan spiritual.
Siswa tidak hanya diarahkan jadi individu cerdas secara intelektual, tapi juga berakhlak mulia sesuai ajaran agama.
Ragam rutinitas
Menariknya, setiap sekolah dasar negeri di Pasongsongan memiliki variasi kegiatan keagamaan untuk memperkaya rutinitas Jumat.
Di SDN Panaongan 3, misalnya, ada Bayama (Baca Yasin Bersama) dan Jumpayasin (Jumat Sapa Yatim dan Fakir Miskin). Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk peduli dan berbagi sejak dini.
Di SDN Soddara 2, terdapat Yasma (Sholat Dhuha dan Membaca Yasin Bersama) yang menanamkan kedisiplinan waktu sekaligus menambah kekhusyukan ibadah.
Di SDN Padangdangan 2, ada Shoyama (Sholawat dan Yasin Bersama) yang memadukan dzikir, doa, serta bacaan Qur’an untuk memperkuat cinta kepada Rasulullah.
Sedangkan di SDN Soddara 1, kegiatan rutin Jumat pagi dikemas lebih hangat melalui Panarema (Sarapan Nase’ Rebba Bersama), di mana pelajar membaca Yasin lalu menikmati sarapan tradisional bersama, sehingga nilai religius berpadu dengan nilai kebersamaan.
Pendidikan akhlak
Keseluruhan kegiatan tersebut menunjukkan bahwa sekolah-sekolah dasar negeri di Pasongsongan tidak hanya mengajarkan pelajaran formal, namun juga berkomitmen menanamkan nilai-nilai moral dan religius.
Pembiasaan ini jadi modal penting untuk mencetak generasi yang berkarakter, yang tidak hanya cakap secara intelektual, tapi juga memiliki jiwa spiritual yang matang.
Dengan demikian, wajah pendidikan di Pasongsongan sesungguhnya sedang menunjukkan arah baru: pendidikan yang holistik, menyeluruh, dan seimbang antara otak, hati, dan akhlak.
Membaca Surah Yasin bersama setiap Jumat adalah simbol bahwa sekolah dasar negeri di Pasongsongan berupaya sungguh-sungguh melahirkan generasi beriman, berilmu, dan berakhlak. [sh]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.