Cerpen: Mengabdi Tanpa Henti, Pensiun dengan Harga Diri
By: Suriyanto Hasyim
Debur adalah seorang guru honorer yang telah mengabdi lebih dari 24 tahun di SD Negeri di desanya.
Setiap pagi, ia datang lebih awal dari siapa pun, menyiapkan materi pelajaran, dan menyambut murid-murid dengan senyum hangat.
Di balik dedikasinya yang luar biasa, Debur menyimpan harapan sederhana: Diangkat jadi ASN melalui jalur PPPK.
Tapi, harapan itu tak pernah jadi kenyataan.
Berkali-kali ia ikut seleksi, dan berkali-kali pula namanya tak pernah muncul dalam pengumuman kelulusan.
Kini, di usia 61 tahun, Debur memutuskan pensiun dari tugasnya sebagai guru.
Ia pamit dengan mata berkaca-kaca, di hadapan murid-murid dan rekan sejawat yang mengenalnya sebagai sosok sabar dan tekun.
Meski negara belum sempat menghargai pengabdiannya secara layak, Debur pergi dengan hati lapang dan kepala tegak.
Dalam senyap masa tua, Debur tak sendiri. Ia ditemani istri setia mendampingi dari awal perjuangannya sebagai guru, serta tiga anak yang tumbuh menyaksikan keteguhan hati ayah mereka.
Mereka adalah sumber kekuatan yang menjaga semangat Debur tetap menyala, bahkan di hari-hari yang penuh kekecewaan.
Ia mungkin tak berhasil meraih status, tapi ia telah menang dalam kesetiaan, ketulusan, dan pengabdian. [sh]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.