Akibat Kemarau Panjang di Pasongsongan Sumenep

Catatan: Yant Kaiy

Musim kemarau 2023 kali ini dampaknya sangat memprihatinkan bagi sebagian besar masyarakat di Pulau Garam Madura. Terutama bagi mereka yang ada di pelosok desa, jauh dari sumber mata air.

Krisis air bersih menjadikan pengeluaran keuangan keluarga bertambah berat. Terpaksa, banyak diantara mereka membeli air kemasan untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak sehari-hari.

Tak terkecuali bagi warga dari dua desa yang terletak di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, yakni warga Desa Pasongsongan dan Panaongan.

Sebenarnya dikedua desa itu ada sungai yang membelah kedua desa tersebut, yakni Sungai Angsana. Tapi masyarakat kurang perhatian terhadap sungai yang tak pernah kering walau musim kemarau panjang sekalipun.

Memanfaatkan Sungai Angsana Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep sejatinya bisa untuk menanggulangi kemarau panjang saat ini.

Memanfaatkan Sungai
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai cara di mana sungai dapat dimanfaatkan untuk mengatasi musim kemarau panjang.

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi pemangku kebijakan dalam mengambil langkah-langkah konkret dalam menanggulangi  bencana kekeringan.

Kita tahu, musim kemarau panjang seringkali menjadi tantangan serius bagi masyarakat di berbagai wilayah. Kekeringan yang berkepanjangan dapat mengancam pasokan air bersih, pertanian, dan bahkan ketersediaan energi listrik.

Oleh karena itu, pemanfaatan sungai menjadi salah satu solusi penting dalam mengatasi dampak buruk dari musim kemarau yang berlarut-larut.

1. Sumber Air Bersih: Sungai memiliki peran vital sebagai sumber air bersih selama musim kemarau. Masyarakat dapat memanfaatkan air sungai untuk keperluan domestik, pertanian, industri, dan keperluan lainnya. 

Sistem penyediaan air bersih dari sungai, seperti sumur resapan atau instalasi pengolahan air, dapat membantu memenuhi kebutuhan air selama periode kekeringan.

2. Pembangkit Energi Hidroelektrik: Sungai juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA). PLTA menggunakan aliran sungai untuk menghasilkan energi listrik yang dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. 

Ini juga membantu mengatasi kekurangan pasokan listrik selama musim kemarau panjang.

3. Irigasi dan Pertanian: Sungai memiliki peran krusial dalam mendukung sektor pertanian. Sistem irigasi yang efisien dapat dialirkan dari sungai ke lahan pertanian, memastikan tanaman tetap tercukupi air selama musim kemarau. 

Dengan memanfaatkan air sungai secara bijak, produktivitas pertanian dapat dipertahankan bahkan dalam kondisi kekeringan.

4. Transportasi dan Pengiriman Barang: Sungai juga dapat digunakan sebagai jalur transportasi dan pengiriman barang. 

Kapal-kapal kargo dapat mengangkut pasokan penting seperti makanan, obat-obatan, dan material konstruksi melalui sungai. Ini membantu menjaga kelancaran logistik dan pasokan selama musim kemarau yang sulit.

5. Rekreasi dan Pariwisata: Pemanfaatan sungai tidak hanya berfokus pada aspek keberlanjutan dan ekonomi, tetapi juga dalam bidang rekreasi dan pariwisata. 

Sungai-sungai yang indah dapat menjadi destinasi wisata populer bagi masyarakat lokal maupun wisatawan, menciptakan peluang ekonomi tambahan bagi daerah tersebut.

Dalam mengatasi musim kemarau panjang, penting bagi masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya sungai secara berkelanjutan.

Perencanaan yang bijak, pengelolaan air yang efisien, dan teknologi yang inovatif dapat membantu mengoptimalkan pemanfaatan sungai untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.[]

- Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com