Sebutir Dendam



Pentigraf: Yant Kaiy

Dulu dedam di hatiku tumbuh liar. Sungguh, aku tak mampu mengendalikannya. Meski banyak masukan, saran dari orang-orang tercinta. Tapi mereka tidak merasakan. Betapa ancaman jiwa itu nyata adanya, terang-terangan, bahkan secara terbuka. Pada akhirnya kami terusir dari tanah kelahiran. Tanah tempat aku, adikku dan kedua orang tuaku menjalani hidup di kampung berpenganut agama kuat.

 

Kini kami memiliki harta berlimpah, jabatan publik, perusahaan berkaryawan ribuan. Orang yang dulu menghinaku banyak berbalik arah. Bermanis-manis muka di hadapan kami. Kami penuhi keinginan mereka. Kulampiaskan dendam di hati. Kalau aku jadi mereka, tak sudi hati mengemis seperti itu.

 

Ketika mereka yang menyebabkan kami terbuang dari kampung halaman berjumpa dan menyapa, kutebarkan senyum. Kendati di hati butir dendam itu tetap bersemayam. Biarlah semua abadi dalam kenangan.[]

 

Pasongsongan, 12/9/2021 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penemuan Mayat di Rumah Kosong Gegerkan Warga Panaongan, Sumenep

Terbaru‼️ R4 Mendapat Jalur Khusus PPPK 2025🔥

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥

Pisah Kenang Siswa Kelas VI SDN Pasongsongan 1: Pentas Seni yang Spektakuler dan Mengagumkan🔥

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru Honorer PAI yang Derita Penyakit Jantung

Wali Murid dan Guru Bersinergi Sukseskan Acara Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2💪

Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2 Berlangsung Meriah🔥

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

Upacara Pembukaan Perkemahan Sataretanan (Perkasa): Sambutan Kamabigus🔥

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥