Siapa Peduli SDN Pasongsongan V



Catatan: Yant Kaiy

Banyak pemerhati pendidikan di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, terutama dari para eks-ASN dan alumni SDN Pasongsongan V, kebanyakan diantara mereka saat ini merasa khawatir dengan menurunnya jumlah murid yang masuk. Setiap tahunnya selalu berkurang.


Kekhawatiran mereka sangat logis karena sekolah yang berada di Dusun Sempong Barat tersebut diapit oleh tiga lembaga pendidikan swasta dengan jenjang yang sama.


Diperkirakan oleh pemerhati, lima tahun kedepan ada kemungkinan SDN ini tidak akan mendapatkan peserta didik baru. Faktor utamanya, karena ketiga lembaga pendidikan swasta tersebut memiliki jenjang pendidikan setara TK/RA. Otomatis lulusan dari TK/RA tidak akan melanjutkan sekolah keluar dari lingkungan MI yang dimilikinya.


Kalaupun ada peserta didiknya yang lulus dari TK/RA mau melanjutkan ke MI/SD di luar, kemungkinan ijazahnya dipending. Hal ini sudah menjadi lagu lama.


Ditambah lagi setiap tahunnya di lingkungan yayasan LPI (Lembaga Pendidikan Islam) digelar karnaval, pentas seni, lomba-lomba bertema pendidikan, pengajian umum secara semarak. Hal ini bertujuan sebagai daya tarik bagi peserta didik lainnya.


Sejatinya pihak-pihak terkait care dengan persoalan ini. Kalau bukan sekarang kapan lagi. Selamatkan SDN Pasongsongan V dari gulung tikar karena tidak ada muridnya!

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Mitos Uang Bernomer 999

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa

Dua Siswi SDN Padangdangan 2 Ikuti Ajang ISCO MIPA 2025 di SDN Pasongsongan 2

SDN Padangdangan 2 Gelar Kegiatan Shoyama, Tanamkan Cinta Rasul dan Tolak Bullying