Antologi Puisi “Masyuni” (17)
Puisi Karya Yant Kaiy
Kacong Madura
bingkisan buat MH. Surrie Bussolli
telah jauh karyaku berbicara
tentang tanah
kelahiran kita senasib
dibesarkan dari
keterbatasan
ya, semacam
keterpencilan
sampai terlena
buaian kemalasan
sebelun kita
mengerti
sebelum puisi
melukisi pasir
bentangkan cinta berkelana
ke rimba kota tak
berbatas
adalah hasrat riuh-meriak
gemetarkan bulu-bulu kehidupan
bukanlah pamer pada
ketidakberdayaan
serta kemauan
membuncah
ke tepian teduh
melelapkan bola mata
surutkan keraguan kita tiap detik menghadang.
Sumenep, 26/06/93
Kartiniku
di sebuah pasar
keramaian
bersirobok tatapan
menikam daun asmara
kita lalu tertunduk
malu
pertandakah cinta mulai tumbuh?
kejora parasmu
membayang, lekat selalu
sekeranjang
keinginan terbelenggu
dan gemetar
menggonsgong di kerongkongan
sapa pun tak
ternatal saat itu
duh, kartiniku...
jangan pernah kau
dustai perasaanmu
hantarkanlah cintamu meski sekejab
agar damai menggantung
di lazuardiku
tanpa peluru paksa
menggiringmu.
Sumenep, 26/06/93
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.