Antologi Puisi “Masyuni” (16)
Puisi Karya Yant Kaiy
Secangkir Dendam
kau sia-siakan aku
ketika cemburu meraja
tanpa
alasan jelas
kau
sia-siakan kesetiaanku
yang butuh siraman
air cintamu
arkian air mata basahi baju
kufokuskan saling
jujur
menaungi kemesraan
yang telah tumbuh
entah mengapa
tersulap harta itu
seakan silau matamu
engkau menghilang
kini
secangkir dendam
terhidang,
yakni dunia tak
selebar daun kelor
aku lelaki bebas memetik
bunga
ternyata
kecantikannya melukai hatiku
kubersihkan namanya
dari
bayang wajahmu
menghantar mimpi .
Sumenep, 24/06/93
Penantian
kepada ari prasmini
parasmu menghilang
di fajar lamunanku
seperti hasratku
terpendam tanah
berbaur rindu
berita tentang tanah
perkampunganmu jadi
legenda
kemarin aku masih
bisa
membaca beragam
angin keraguanku
membagi duka dengan
saudara
agar menyesuaikan
diri
lewat bunga
keluarga nan harmonis
tumpukan
penasaranku menggunung
cerita tak lenyap
dari kesengajaannmu
dan tanyaku, terbata kau menjawabnya
hingga kini kunanti
kau
di tengah kebekuan
imageku,
Sumenep, 25/06/93
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.