Suamiku Teroris
Pentigraf: Yant Kaiy
Rumah tangga
sederhana, penuh bahagia karena suamiku sayang kepada keluarga kami. Berdagang
bakso di salah satu pasar di sudut kota. Ia menikmati pekerjaannya. Disiplin
waktu menjadi modal bergaul sangat luas terhadap siapa saja.
Tidak ada yang aneh
dalam cara dia beribadah. Tidak pula ada kalimat dia terdengar baru di telinga.
Ia tidak juga menghujat siapa pun.
Kematian akibat bunuh
diri di salah satu rumah ibadah menyeretku berada di kamar pesakitan. Setiap
hari aku tersiksa oleh pertanyaan berlapis-lapis. Aku memahami kalau mereka
ingin mengelupas rahasia dari suamiku. Tak ada satu pun yang kututupi.
Pasongsongan, 3/4/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.