Mengalah Demi Dia
Pentigraf: Yant Kaiy
Banyak orang bilang
kalau aku tergolong wanita bodoh. Mau rujuk kembali padanya. Walau dia telah
menancapkan belati tepat ke jantungku. Beringas. Tak berperikemanusiaan. Meski
aku pada posisi benar, menampar selirnya di depan umum. Menjambak rambutnya
hingga tersungkur tanah hingga berdarah.
Memang lukaku tak
kasatmata. Namun sakit hati, acapkali jantungku mau berhenti. Aku membela
hakku. Dia milikku.
Mengasuh dua buah
hati, tidak mudah. Mereka butuh kasih sayangnya. Tidak lebih. Karena gajiku
lebih dari cukup untuk biaya hidup mereka. Tak ingin senyumnya terkurung di
ruang sunyi. Mengalah demi mereka, meski aku mungkin membuang sisa-sisa keping
cintaku.[]
Pasongsongan, 4/3/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.