Tiupan Kenny G. yang Romantis

 

Kenny G (Foto: pinterest.com)

Artikel Musik: Yant Kaiy

Peniup saksofon berambut keriting ini dilahirkan di Seattle, Washington, 35 tahun yang lalu dengan nama asli Kenneth Bruce Gorelick. Namun oleh para khalayak di Amerika Serikat terbiasa dipanggil Kenny G. Sejak usia 10 tahun, ia mulai tertarik pada bidang musik. Dan ibunya yang memperkenalkan Kenny pada alto saksofon.

Diakuinya, suara alto saksofon Grover Washington Jr., sangat mempengaruhi karier bidang musiknya. Bersama keluarganya ia sering menyaksikan acara TV The Ed Sullivan Show, ia lebih tertarik pada permainan saksofon dan seusai nonton Kenny menirukan pola permainan tadi dengan serius dan sungguh-sungguh.

Menginjak usia 17 tahun, Kenny bergabung dengan Franklin High. Kemudian Frankin mengajaknya untuk bergabung dalam Barry White's Love Unlimited Orchestra yang mengadakan pertunjukan di Seattle.

Setelah lulus dengan predikat magna cum laude. Kenny lalu bergabung dengan Jeff Lorber F selama dua tahun. Pada 1982 lahirlah album perdana Kenny berjudul Kenny G.

Atas keberhasilan Kenny sebagai peniup saksofon, bagi para musisi jazz kawakan di AS, dianggap sebagai perusak tatanan musik jazz yang telah berjalan cukup lama. Kenny sendiri tidak mempedulikan anggapan mereka, malah justru Kenny-lah yang dapat mengudarai musik jazz yang rumit sehingga amat mudah sekali untuk dicerna dengan penikmatnya. Tiupan saksofonnya tiada hentinya selama 10 menit, berkat latihan yang keras, nafasnya bak kompresor itulah yang membuat para pengagumnya sampai terlena terbawa alunannya.

Dalam keberhasilan yang diraihnya pada album pertamanya, Kenny berangkat bersama temannya ke New York, dan di sana ia merekam lagu G Force dan Gravity. Namun sayang, album tersebut tidak mendapat sambutan yang hangat dari orang-orang di sana. Namun lantaran kegagalan itulah membuatnya ia bersemangat untuk merilis album Duotones yang akhirnya dapat menyabet platinum.

Pada 1987 pada acara The Oprah Winfrey Show dan The Late Show. Kenny G muncul dengan membawakan nomor Songbird menjadi satu yang terbaik dari lima video klip yang disukai penonton. Tahun berikutnya muncul albumnya yang ketiga Silhoutte, dan albumnya yang ketiga inilah yang banyak mendapat sambutan dari masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia.

Sebenarnya kalau disimak secara cermat, lagu-lagu karya Kenny ini tidaklah terlalu istimewa. Artinya, masih jauh kalau dibandingkan dengan karya Miles Davis (yang terhembus nafasnya di St Johns Hospital dan Healt Center, Santa Monica, California) atau Jetrothul. Namun karya Kenny G mempunyai keistimewaan tersendiri yakni sebuah karya pop jazz biasa yang dapat menenteramkan batin.

Musisi Kenny yang tergabung dalam artis Arista Record ini membuat debut anyar dalam perjalanan hidupnya. Bekerja sama dengan 20th Century Fox, Kenny G merillis soundtrack film berjudul Dying Young yang dibintangi artis pemeran Pretty Woman, Julia Robert. Dalam albumnya ini, Kenny tidak sendirian, ia menggarapnya bersama J. Newton Howard plus Jeffrey Osborne dan King Curtis, di antaranya lagu yang berjudul Driving North/Moving In, Hillarys Theme dan I'll Never Leave You.

Dengan hadirnya karya-karya yang dapat menembus pasaran di dunia dan dari albumnya itulah mencerminkan ia seorang musisi yang berhati lunak dan penuh romantis. Simaklah album-albumnya yang lembut itu.[]

 

Diolah dari berbagai sumber

Publish: Koran Berita Yudha (22/12/1991)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Saran Agus Sugianto dalam Rapat KKG SD Gugus 02 Pasongsongan

Agus Sugianto Sependapat dengan Pengawas Bina SD, Dorong Pengurusan Izin Operasional TK Satu Atap

Cara Penggunaan Ramuan Banyu Urip Sesuai Anjuran MS Arifin

KKG SD Gugus 02 Pasongsongan Gelar Rapat Penyegaran dan Konsolidasi

Abah Asep, Perjalanan Panjang Sang Pejuang Herbal Therapy Banyu Urip

Gondo Topo: Perpaduan Pijat Saraf dan Ramuan Herbal di Bondowoso