Surat Terbuka Yant Kaiy (Bagian I dari 3 Tulisan)



Kau tahu, bagiku puisi adalah nyawa.

Barangkali terlalu berlebihan bila aku mengatakan hal itu kepadamu. Tetapi kenyataannya memang demikian. Saban hari aku selalu bergelut, membongkar-bongkar kosa kata, demi kepuitisan kata tercipta. Memang membuat puisi itu tidak mudah. Mungkin kamu pernah merasakan dan mengalami hal itu.

Hanya saja kamu mesti ingat, seseorang tidak akan kesulitan mencipta puisi apabila ia sudah tahu dan memahami benar tema yang dibuatnya.

Kau tahu, bagiku puisi adalah nyawa.

Hidupku tak dapat dipisahkan dengannya. Sehingga masa remajaku tiada artinya jika aku tidak menulis puisi, dan membacakannya di kamar. Cinta suciku telah tercurahkan sepenuhnya kepadanya.

Puisi bagiku adalah seorang gadis.

Puisi dapat mengelupaskan asmara yang terpendam di dada. Kecantikan seorang dara di alam fana ini, mungkin lebih cantik kalimat-kalimat puitis yang seringkali membius sepanjang detak jantung. Lantas kamu menganggapku banci, impoten, bukan laki-laki, tidak jantan, atau yang lebih pedih mengiris-iris hasratku untuk tidak mencintainya lagi. (Bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥

Pisah Kenang Siswa Kelas VI SDN Pasongsongan 1: Pentas Seni yang Spektakuler dan Mengagumkan🔥

Terbaru‼️ R4 Mendapat Jalur Khusus PPPK 2025🔥

Wali Murid dan Guru Bersinergi Sukseskan Acara Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2💪

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2 Berlangsung Meriah🔥

Upacara Pembukaan Perkemahan Sataretanan (Perkasa): Sambutan Kamabigus🔥

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥