Sudut Pandang Takabbur
Opini: Yant Kaiy
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tanpa disadari sering
berperilaku takabbur. Karena tidak ingin ada di bawah angin dari pesaing kita,
maka ada sifat takabbur dari perkataan dan sikap bahwa kita masih jauh lebih baik
dari dia.
Saya mempunyai teman seorang pengusaha. Ketika menanyakan
kabar teman kami yang sukses juga di bidang usaha yang sama dengannya, seketika
teman saya itu bilang, bahwa hasil produknya lebih baik dari dia. Teman saya
langsung membeberkan kualitas barangnya lebih tokcer ketimbang milik dia.
Pokoknya barang punya teman saya itu paling top.
Saat itu saya baru mengerti kalau tujuan takabbur teman saya
itu untuk meyakinkan orang lain agar barang dagangannya laku di pasaran. Tapi
dalam batin saya, semestinya ia tidak menjelekkan barang orang lain.
Arti takabbur (sombong) ialah sikap membanggakan dan
membesar-besarkan diri di hadapan orang lain, tak pernah merasa bahwa dirinya
punya kekurangan dari orang lain.
Allah SWT. berfirman: “Dan
janganlah kamu berjalan di atas muka bumi ini dengan sombong…” (Q.S.
Al-Isra’[17]: 37).
Semoga kita terhindar dari sifat takabbur yang saat ini
hampir kabur antara promosi diri dan tinggi hati. Tapi batin manusia tetap bisa
membaca situasi dalam kepribadian seseorang.[]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.