THK-II Ditinggalkan, PPPK Jadi Ladang Janji Politik yang Tak Pernah Tuntas🔥
Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Tahap 1 sekali lagi membuktikan bahwa janji pemerintah terhadap penyelesaian nasib Tenaga Honorer Kategori II (THK-II) hanyalah tong kosong.
Sejak awal, pemerintah menggembar-gemborkan akan menuntaskan pengangkatan THK-II menjadi PPPK.
Tapi, kenyataannya ribuan honorer yang sudah puluhan tahun mengabdi malah tak masuk radar. Tidak tercover. Tidak terdata. Tidak dianggap.
Ini bukan sekadar kelalaian administratif, ini pengingkaran sistematis.
Di usia yang tidak lagi muda, para honorer yang dulu disebut "pahlawan tanpa tanda jasa" kini hanya bisa menggantungkan harapan pada mimpi.
Mereka dipinggirkan oleh sistem seleksi yang teknis di atas kertas, tapi politis dalam praktik.
Lucunya, menjelang PPPK 2025 Tahap 2, muncul lagi jargon baru: PPPK Paruh Waktu. Sebuah istilah asing yang entah mau menyelesaikan masalah atau menambah luka.
Belum selesai kegaduhan karena banyak peserta tak terdata di BKN, kini pemerintah malah melemparkan manuver lain: “optimalisasi.”
Kata manis yang terdengar penuh harapan, tapi kosong makna dan tanpa kepastian.
Fakta di lapangan bicara jelas: yang lulus bisa dihitung jari, yang kecewa menumpuk setiap gelombang seleksi.
Sementara itu, pemerintah terus bermain dengan istilah, regulasi, dan harapan masyarakat kecil yang makin dikorbankan.
Jika semua ini hanya jadi proyek politik dan pencitraan semata, maka PPPK bukan lagi solusi, tapi jebakan sistemik bagi mereka yang masih percaya pada keadilan negara. [Surya]
Mantap
BalasHapus